• Sunday, 16 May 2021
  • Jo Priastana
  • 0

Bagi para mahasiswa yang ingin sukses dalam mempelajari dan mengaplikasikan agama Buddha atau Buddhadharma, jangan berharap bisa berperan banyak dalam mengetengahkan agama Buddha dalam pergaulan masa kini, jika semata hanya terpaku dalam materi pembelajaran agama Buddha yang bersifat dogmatis-normatif.

Materi pembelajaran agama Buddha yang demikian itu harus dilengkapi dengan materi-materi lainnya yang bersifat aktual dan kontekstual sehingga mahasiswa dapat mengembangkan pemikiran analitis dan kreativitasnya di dalam mengaplikasikan Buddhadharma dan sekaligus menjawab persoalan-persoalan kekinian.

Kiranya buku yang telah mengalami lima kali cetak (cetakan pertama, Maret, 2003, oleh Yayasan Dharma Pembangunan) ini telah memperlihatkan bahwa buku “Wacana Buddha-Dharma” merupakan sebuah buku yang mendapat sambutan luas dan banyak diminati oleh berbagai kalangan.

Tidak saja buku ini menjadi bacaan yang sangat penting bagi para mahasiswa sebagaimana penulisan semula buku ini dimaksudkan namun juga nyatanya telah banyak dibaca oleh berbagai kalangan umat Buddha.

Tidak hanya bagi para pelajar dan mahasiswa namun juga dipergunakan oleh berbagai kalangan yang mendapat manfaat dan pencerahan dari hasil pembacaannya terhadap berbagai topik yang tersaji dalam buku ini.

Pembelajaran

Metode belajaran yang dogmatis-normatif tidak akan menjadikan mahasiswa bisa pergi kemana-mana, apalagi sampai menjadi seperti penulis buku “Wacana Buddha-Dharma” ini yang mampu menghadapkan Buddhadharma dengan masalah-masalah yang relevan.

Sebagaimana sudah tertera oleh judulnya, “Wacana Buddha-Dharma,” maka tidak mengherankan bila buku yang menyajikan topik-topik kontekstual ini mendapat sambutan luas dari berbagai kalangan umat Buddha.

Situasi dan perkembangan zaman menuntut Buddhadharma sebagai wacana atau perbincangan, percakapan yang mampu relevan dengan situasi kekinian dengan berbagai problem aktualnya.

Buku “Wacana Buddha-Dharma” ini hadir untuk melengkapi pembelajaran agama Buddha yang cenderung dogmatis-normatif dengan menyertakan topik-topik yang relevan-kontekstual dan sekaligus dapat diterima oleh kalangan yang luas.

Materi buku ini merupakan pengembangan dari materi kuliah Pendidikan Agama Buddha yang disampaikan oleh penulis (dr Krishnanada Wijaya Mukti Msc) dalam perkuliahan agama Buddha di IKIP Jakarta (sekarang Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Penulis juga melengkapinya dengan berbagai materi yang pernah disampaikannya dalam berbagai kesempatan seminar dan penataran.

Sebagai buku teks yang semula ditujukan sebagai materi pelajaran bagi para mahasiswa, nyatanya buku ini menarik minat khalayak dan umat Buddha yang lebih luas. Hal ini karena di dalamnya tersaji topik-topik kontekstual yang relevan dengan situasi saat ini.

Terapan

Penulis sebagai dosen agama Buddha tidak hanya menyampaikan materi pelajaran atau perkuliahan agama Buddha yang semata bersifat dogmatis-normatif, namun juga mengajak mahasiswa untuk dapat mengaplikasikan Buddhadharma dengan menyertakan sejumlah topik bahasan yang kontekstual dan memiliki relevansi dengan persoalan yang tengah berkembang.

Sebagai buku teks yang dilengkapi dengan topik konteksual, buku ini memang pantas memperoleh sambutan luas. Melalui bukunya ini, dr Krishnanda Wijaya Mukti Msc. (alm.) memaksudkan agar pendidikan agama Buddha selain memberi pemahaman yang cukup mengenai pokok-pokok ajaran agama, juga mengharapkan peserta didik mampu memahami relevansi materi yang diterimanya.

Penulis menaruh perhatian besar agar mahasiswa yang mempelajari agama Buddha mampu mejawab berbagai masalah aktual yang dihadapi sehari-hari, sebagaimana misi Buddhadharma itu sendiri yang hadir untuk mampu menjawab berbagai persoalan aktual dan memiliki relevansi dengan kehidupan nyata.

Meski materi yang tersaji dalam ini tidak mengalami banyak perubahan dari sejak pertama kali terbit di tahun 2003, hingga pada penerbitan cetakan yang ke lima di tahun 2020 oleh Yayasan Karaniya, tetap saja materi yang tersaji dalam buku ini terasa aktual dan relevan dan pantas dipelajari oleh segenap mahasiswa pembelajar Buddhadharma maupun kalangan lainnya.

Seperti diketahui, cetakan ke 2 pada Desember 2003 buku ini diterbitkan oleh Yayasan Dharma Pembangunan dan Ekayana Buddhis Center, sedangkan pada cetakan ke tiga (2006) dan cetakan ke empat (2010) diterbitkan oleh Yayasan Dharma Pembangunan dan Sangha Agung Indonesia.

Tidak seperti kebanyakan buku-buku pelajaran agama Buddha atau buku-buku teks agama Buddha yang cenderung bersifat konvesional dalam arti dogmatis dan normatif, penulis buku ini menyampaikan materi pelajaran agama Buddha secara tidak eksklusif namun menyajikannya dengan pemikiran yang kritis yang menghadapkan pembaca dengan topik-topik yang kontekstual.

Apa yang disajikan penulis dalam bukunya ini, merupakan cerminan dari pandangan dan sikapnya bahwa pewarisan Buddhadharma yang sudah menjadi tradisi ada kalanya memerlukan demitologisasi, redefinisi dan reinterpretasi. Untuk itu, penulisan buku ini pun memakai sumber yang tidak terbatas pada salah satu aliran atau mazhab mengingat hanya ada satu agama Buddha.

Berisikan materi apa sajakah buku “Wacana Buddha-Dharma itu”? Baiklah kita masuki saja buku yang berisikan 18 bab ini, yaitu:

1. Agama dan Filsafat.
2. Keyakinan.
3. Fenomena Sikap Keagamaan.
4. Upacara dan Doa.
5. Asal-Usul dan Pokok-Pokok Dasar Agama Buddha.
6. Pluralisme Agama.
7. Etika dan Moral.
8. Meditasi.
9. Hakikat dan Tujuan Hidup Manusia.
10. Alam Semesta dan Konsep Zaman
11. Sains dan Buddha-Dharma.
12. Pendidikan dalam Agama Buddha.
13. Kehidupan Kaum Perumah-tangga.
14. Kebudayaan dan Gaua Hidup.
15. Ekonomi dan Ekologi.
16. Etos Kerja.
17. Tanggung Jawab Sosial dan Kemanusiaan, dan
18. Agama dan Kebangsaan.

Dilihat dari topik-topik yang tersaji itu, menunjukkan bahwa buku ini memperlihatkan wacana atau perbincangan Buddhadharma yang terkait dengan konteks yang menyertainya.

Sungguh sebuah buku yang mendapat sambutan luas dan yang pantasnya terus disimak oleh mahasiswa pembelajar Buddhadharma di perguruan tinggi atau di sekolah tinggi agama Buddha.

Sebuah buku teks agama Buddha yang wajib dimiliki, dibaca dan disimak jika memang sungguh-sungguh ingin menjadi pembelajar Buddhis yang memiliki keyakinan, kesadaran yang dilengkapi dengan ketrampilan situasional, mampu mengaplikasikan teks-treksi Buddhadharma daalam wacana kekinian yang aktual dan kontekstual, sehingga Buddhdharma itu sungguh terasa berdaya.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *