Beberapa tahun ini, sejumlah biara Buddhis kuno ditemukan di sejumlah tempat berbeda di Bangladesh. Pada Juli tahun ini, para arkeolog yang dipimpin oleh Prof. Sufi Mostafizur Rahman dari Jahangirnagar University kembali menemukan biara kuno di kota tua berusia 2500 tahun Durga Nagar.
Beberapa tempat pemujaan kecil juga ditemukan di dalam area penggalian situs seluas 14 km, yang dipercaya oleh para arkeolog sebagai komplek biara Buddhis kuno. Menteri Kebudayaan Bangladesh Asaduzzaman Nur akan mengumumkan kepada publik tentang temuan tersebut dalam sebuah acara bulan ini.
Menurut laporan Sumon Bormon seperti dimuat dalam harian lokal Kalerkontho, tim penggali telah mengkonfirmasi adanya biara Buddhis di dalam area penggalian pada tahun 2011. Namun, mereka tidak memulai proses penggalian hingga tahun 2012, dan biara tersebut kini mulai dapat terlihat bentuknya.
“Sejak Juni tahun lalu (2013), sebuah tim yang terdiri 40-50 mahasiswa telah mulai bekerja di situs tersebut di bawah pengawasan Prof. Sufi,” kata Nusrat Jahan Kanon, seorang mahasiswa magister jurusan Arkeologi kepada Kalerkontho. “Penggalian kami telah mengungkap adanya sisa-sisa candi Buddha ini. Menjadi bagian dari proyek ini, selain karena memang ini bidang studi saya, adalah suatu kehormatan besar bagi saya.”
Para arkeolog menyimpulkan temuan penggalian sebagai biara Buddhis kuno berdasarkan ciri-ciri arsitektur situs yang telah ditemukan, yaitu berupa ruang meditasi, beranda, paviliun, dan cetiya. “Candi berusia hampir 1500 tahun,” ujar wakil ketua tim penggalian Mahbubul Alam Himel. “Ada empat stupa yang ditemukan di bagian lain situs, dan saya percaya candi ini induk dari dari empat stupa tersebut. Mungkin ada lebih banyak stupa di tempat tersebut. Kami masih mencarinya. Saya yakin kami akan menemukan struktur bangunan lain melalui penggalian lebih lanjut.”
Sumon Bormon melaporkan bahwa walaupun banyak candi dan stupa ditemukan di tempat-tempat yang berbeda-beda di seantero Bangladesh, komplek biara tersebut adalah bukti bahwa wilayah Uwari-Botesshor juga telah menjadi saksi berkembangnya budaya dan peradaban Buddhis.
Prof. Sufi Rahman mengatakan, “Kami baru berhasil menemukan seperempat bagian candi. Kami baru akan benar-benar memahami keseluruhan situs jika telah tergali semuanya.”
“Adalah jelas bahwa Buddhisme pernah berkembang di Bangladesh di masa lalu. Temuan ini akan menunjukkan bahwa wilayah ini merupakan bagian penting dari komunitas dan budaya Buddhis kuno,” lanjut Prof. Sufi. (buddhistdoor.com)
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara