Agama Buddha berkembang pesat di dunia Barat dalam beberapa dekade belakangan ini. Mengapa demikian? Apakah yang membuat agama Buddha mudah diterima oleh warga Barat yang identik dengan sikap skeptis terhadap spiritualisme, namun cenderung terbuka terhadap penjelasan ilmiah dan logika?
Ulasan dari Guru Spiritual
Pada sesi pengenalan kelas Buddhis yang pertama kali saya hadiri, guru saya mengatakan, “Buddha mengajarkan pada muridNya, ‘Jangan mengikuti ajaran Saya hanya karena rasa hormat, namun teliti dan periksa ajaran tersebut seperti penambang emas meneliti biji, dengan menggosok, memotong, dan meleburkannya’. Kalian adalah orang-orang yang cerdas, seharusnya kalian memikirkan apa yang kalian dapatkan dari kelas ini. Jangan diterima begitu saja,” tulis Thubten Chodron, seorang bhiksuni tradisi Vajrayana yang berkebangsaan Amerika Serikat dalam bukunya Open Heart Clear Mind.
Ajahn Sumedho, seorang bhikkhu tradisi Hutan Thai berkebangsaan Amerika Serikat, ketika ditanya mengapa ia memilih Buddhis, ia menjelaskan:
“Apa yang menarik dari Buddhis bagi saya adalah bahwa Buddhis tidak meminta saya untuk percaya begitu saja. Buddhis adalah suatu jalan di mana seseorang boleh merasa ragu. Buddhis memberikan cara praktis dalam menemukan kebenaran melalui pengalaman diri sendiri, bukan dengan menerima begitu saja ajaran orang lain. Saya menyadari inilah jalan saya, karena saya sering meragukan dan mempertanyakan, bukan hanya mempercayai. Sehingga agama-agama yang menuntut seseorang untuk menerima berdasarkan keyakinan tidak cocok bagi saya,” tutur Ajahn Sumedho.
Bhikkhu Bodhi, seorang bhikkhu tradisi Hutan Thai yang juga berasal dari AS, berpendapat, “Tidak sulit memahami mengapa agama Buddha menarik bagi warga Amerika untuk masa kini,” selanjutnya ia menyatakan bahwa, “agama Buddha memberikan ajaran spiritual yang rasional, dapat diuji, praktis, dan dapat dibuktikan. Buddhis memberikan manfaat nyata yang bisa dirasakan dalam kehidupan seseorang.” Singkatnya, agama Buddha bisa dipraktikkan dalam kehidupaan sehari-hari dan memberikan manfaat langsung.
Ulasan dari Penekun Spiritual
Perumahtangga dan kalangan akademis juga menyumbangkan pendapat mereka tentang mengapa agama Buddha sangat menarik bagi warga Barat.
Melvin McLeod, kontributor web Buddhis berbasis Amerika Lion’s Roar, menyebutkan banyak keunggulan agama Buddha. Salah satu keunggulan yang disebutkan McLeod sejalan dengan apa yang disampaikan Thubten Chodron: tidak perlu serta-merta percaya. McLeod menyatakan bahwa tidak ada yang perlu kita terima hanya karena otoritas spiritual orang lain. Kita harus menguji ajaran Buddha melalui pengalaman kehidupan kita sendiri, bukan mengadunya dengan pendapat-pendapat pribadi kita.
Dalam sebuah tulisan, Darren Nelson menyatakan bahwa agama Buddha selaras dengan kehidupan di Australia karena ajaran Buddha tidak mengajarkan dogma atau aliran yang aneh, juga tidak berusaha memindah-agamakan orang lain secara berapi-api. Warga Australia memeluk agama Buddha secara sukarela, dan biasanya mereka adalah kaum profesional yang berpendidikan dan haus akan kedamaian batin.
Latar Belakang Masyarakat
Latar belakang sosial dan ekonomi rupanya juga mempengaruhi mudahnya penerimaan agama Buddha. Statistik menunjukkan bahwa mayoritas pemeluk agama Buddha di Amerika berasal dari kalangan menengah ke atas dengan pendidikan dan kesejahteraan yang baik. Sebagai contoh, warga Barat secara umum menerima teori evolusi Darwin dan bukti geologis serta ilmiah menunjukkan bumi telah berevolusi dalam kurun waktu jutaan tahun. Hal ini mengikis kepercayan yang menyebutkan bahwa semesta diciptakan dalam enam hari dan hanya memiliki umur selama beberapa ribu tahun.
Pasca Tragedi
Peristiwa 11 September 2011 juga semakin mempengaruhi kepercayaan warga Barat terhadap keberadaan Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Kuasa. Apabila Tuhan Yang Maha Pengasih memang ada, mengapa Tuhan membiarkan adanya kesengsaraan dan penderitaan di muka bumi? Statistik tahun 2003 menunjukkan bahwa setiap 4 detik, seseorang mati karena kelaparan, dan kebanyakan di antara mereka adalah anak-anak. Bagaimana mungkin tragedi seperti ini bisa muncul bila Tuhan memang penuh kasih?
Warga Barat mulai haus akan jawaban yang masuk akal atas pertanyaan-pertanyaan dalam kehidupan, dan agama Buddha merupakan suatu agama yang sangat mendukung pemikiran kritis –kita harus terus-menerus bertanya dan mengevaluasi ajaran Buddha dengan menerapkannya pada kehidupan sehari-hari sebelum kita memutuskan untuk percaya. Hal ini merupakan angin segar bagi warga Barat yang cenderung memiliki pola pikir yang kritis. (www.budsas.org)
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara