Tempat-tempat meditasi di bawah ini bukan hanya teduh dan menenangkan, namun juga keren. Diciptakan di ruang terbuka, dikelilingi oleh alam, dan dijauhkan dari bangunan, kamar, serta tempat yang kita gunakan sehari-hari. Terletak di dalam bentang alam sesuai daerahnya.
Lima tempat di bawah ini menunjukkan bagaimana aura, karakter, rasa, warna, dan kualitas bisa dirancang dengan saksama, di dalam hutan. Simak ulasan singkatnya berikut ini.
1. Pusat Meditasi Windhover (oleh Aidlin Dalring Design, Stanford, California, AS)
Berlokasi di kampus Stanford, pusat meditasi dan retret ini dirancang untuk meningkatkan dan mendorong refleksi diri serta menyediakan perlindungan dari aktivitas harian. Agar mendapatkan kedamaian maksimal, ruang di dalam dihiasi dengan lukisan-lukisan Windhover karya Nathan Oliveira, sinar matahari yang alami menerobos masuk melalui atap, dinding tanah, permukaan-permukaan kayu, serta elemen air yang meningkatkan pengalaman indera pengunjung secara keseluruhan.
2. Gazebo Kijukiju WIND (oleh VLLNNA, Petr Sindelar, Republik Ceko)
Penggabungan gazebo dan sauna ini dirancang untuk pengalaman meditasi: untuk memperoleh sudut pandang yang baru, bernapas, dan mencapai kondisi damai. Dengan pemilihan material dan keterampilan yang seksama, sauna yang menggunakan api dari kayu bakar ini dipenuhi dengan cahaya alami.
3. Taman Jepang Budapest Zoo (oleh PLANT – Atelier Peter Kis, Budapest, Hungaria)
Berada di sisi bukit yang pada awalnya dibangun dari sisa-sisa kebun binatang dan sekelilingnya area bekas Perang Dunia Kedua, Kebun Jepang ini dirancang sesuai dengan tradisi kebun Jepang. Oleh karena itu, strukturnya dibuat dari gelas yang melengkung tanpa bingkai yang tergantung di antara tiang-tiang kayu, memberi perlindungan dari gangguan serta memberi ruang untuk meditatif.
4. Hutan Retret (oleh Uhlik Architekti, Republik Ceko)
Tempat persembunyian yang terletak di pinggir kota ini dibangun dari pepohonan yang diambil dari hutan di sekitar serta bahan-bahan lain yang diambil dari pengrajin setempat. Bertengger bebas di atas bongkahan-bongkahan batu dengan bagian buritan terangkat dan bersandar di atas sebuah batu besar, paviliun hitam yang tertutup ini dibuat dari kayu yang terbakar hangus dan memiliki satu ruangan multi-fungsi yang saling terhubung, dilengkapi dengan ruang untuk berdiri, pemandangan, tempat-tempat duduk, serta sebuah tempat tidur.
5. Pabelllon en el Bosque (oleh Parque Humano, Valle De Bravo, Meksiko)
Direncanakan dengan bentuk-bentuk arsitektural maupun pemahatan untuk menstimulasi sensor visual, paviliun ini ditempatkan di sebuah area luas yang menuju ke jalur lembah pohon pinus. Di dalamnya, pengunjung dapat mengamati perubahan dan sinaran cahaya serta posisi matahari yang nampak di bayangan kaca. (www.architizer.com)
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara