• Thursday, 29 February 2024
  • Surahman Ana
  • 0

Foto     : Samini

Desa Ayamalas, yang terletak di Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menjadi salah satu contoh harmoni antar-agama dengan keberadaan komunitas umat Buddha yang hidup berdampingan dengan agama-agama lain di sekitarnya. Dalam kabupaten terluas di Jawa Tengah ini, keberagaman keyakinan menjadi ciri khas yang patut diapresiasi.

Sebanyak 30 jiwa yang tergabung dalam 18 Kepala Keluarga menjalani aktivitas keagamaan secara rutin di Vihara Dhamma Saddha, pusat kegiatan keagamaan bagi umat Buddha di Desa Ayamalas. Samini, salah satu pengurus vihara, menyampaikan bahwa keberadaan umat Buddha di desa ini memiliki sejarah yang menarik, yang dimulai kisaran tahun 67-68.

“Konon waktu itu, hampir seluruh penduduk Desa Ayamalas memeluk agama Buddha, kemudian adanya transmigrasi menyebabkan umat Buddha beralih keyakinan. Bahkan hampir punah dan sisa beberapa saja, sehingga puja bakti dilaksanakan di salah satu rumah warga setiap hari Sabtu,” tutur Samini kepada BuddhaZine pada Rabu (28/02/2024).

Pada tahun 1999, beberapa tokoh seperti Romo Sopjan Hadiwisastro, Ibu Subandiyah, dan YM Bhante Jagaro mendirikan vihara di lokasi ini. Bangunan vihara, sejak didirikan hingga saat ini, belum pernah mengalami pemugaran, namun tetap kokoh meskipun fasilitasnya terbatas.

“Vihara kami belum mempunyai fasilitas lain seperti kuti dan sebagainya, hanya bangunan Dhammasala saja,” tambah Samini.

Meskipun dengan fasilitas yang seadanya, semangat dan antusias umat untuk berkegiatan tetap tinggi. Setiap Sabtu malam, umat tetap melaksanakan puja bakti rutin di vihara. Selain itu, kegiatan lain seperti Sebulan Penghayatan Dhamma (SPD) menjelang Hari Raya Waisak, Celengan Samajivita untuk ibu-ibu dibuka setiap bulan Mei, tradisi sadranan setiap bulan, dan pelatihan pengembangan diri, termasuk pelatihan ecoenzim di bawah asuhan Wanita Theravada Indonesia (WANDANI), juga rutin dilaksanakan.

Saat ini, umat Buddha Ayamalas berharap dapat membangun fasilitas lain di vihara mereka untuk menunjang keaktifan dan kelangsungan keberadaan umat. “Harapan kami untuk saat ini adalah membeli tanah belakang vihara untuk membangun kuti,” ujar Samini. Dengan demikian, diharapkan keberagaman keyakinan di Desa Ayamalas akan terus dijaga dan dihormati, menjadi cerminan harmoni antar-umat beragama di Indonesia.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *