• Saturday, 27 March 2021
  • Sasanasena Hansen
  • 0

Meski merupakan sebuah negara kecil, Taiwan adalah rumah bagi keberagaman agama dan kepercayaan tradisional. Kebebasan beragama tertuang dalam undang-undang dasar Taiwan yang menjadi landasan bagi kehidupan beragama di sana. Menurut statistik tahun 2005, terdapat 26 agama yang hidup berdampingan di Taiwan.

Dari ke-26 agama ini, agama Buddha merupakan agama terbanyak yang dianut masyarakat Taiwan (35,1%), diikuti oleh Taoisme sebanyak 33%, dan Yiguandao sebesar 3,5%. Di sisi lain, masyarakat Taiwan yang mengaku tidak beragama mencapai angka 18,7% dari total populasi Taiwan.

Sejarah penyebaran agama Buddha

Perihal agama Buddha, masyarakat Taiwan mulai mengenal ajaran ini sejak dibawa oleh imigran Tiongkok dari provinsi Fujian dan Guangdong. Namun pada masa pemerintahan Belanda di Taiwan pada 1624 hingga 1663, penyebaran agama Buddha dihentikan dengan adanya undang-undang hukuman bagi para penganut Buddha.

Pada tahun 1662, Koxinga (Zheng Chenggong) berhasil mengusir Belanda dari Taiwan sedangkan anaknya yang bernama Zheng Jing mendirikan kuil Buddha pertama di Taiwan. Pada saat Dinasti Qing mengambil alih Taiwan di tahun 1683, banyak biksu berdatangan dari propinsi Fujian dan Guangdong untuk menyebarkan agama Buddha dan mendirikan banyak kuil-kuil Buddha.

Selanjutnya pada 1895-1945, Taiwan berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Jepang. Pada masa ini, berbagai aliran agama Buddha Jepang diperkenalkan di Taiwan seperti Kegon, Tendai, Shingon, Rinzai, Soto, Jodo shu, dan Nichiren. Banyak kuil-kuil buddhis awal mengalami tekanan untuk berafiliasi dengan aliran-aliran Jepang ini.

Usaha-usaha untuk memperkenalkan aturan yang membolehkan biksu untuk menikah (sebagaimana di Jepang) dilakukan secara masif hingga muncul protes-protes anti Jepang. Dengan kekalahan Jepang pada Perang Dunia II, Taiwan jatuh di bawah pemerintahan Chiang Kai-shek yang berakibat pada beragam tekanan politik.

Pada masa ini, kuil-kuil buddhis di Taiwan dipenuhi oleh biksu-biksu dari Cina daratan. Otoritas kendali Asosiasi Buddhis Tiongkok mengalami penurunan pada 1960 dimana banyak organisasi buddhis independent diizinkan beroperasi di Taiwan.

Dan kini, agama Buddha mengalami pertumbuhan berkat imigrasi dari Tiongkok maupun pendekatan humanisme yang mulai diperkenalkan di Taiwan. Agama Buddha dengan pendekatan humanistik ini dimulai dari biksu Tiongkok bernama YM Taixu (1890-1947) yang menginginkan reformasi terkait fokus monastik yang banyak ditujukan untuk ritual dan upacara-upacara.

YM Taixu mempromosikan ajaran Buddha yang menekankan pada aspek humanistik dengan cara berkontribusi pada komunitas masyarakat secara langsung. Master Yin Shun yang terinspirasi dari gagasan ini membawa agama Buddha dengan pendekatan humanistik ke Taiwan.

Popularitas agama Buddha 

Berkat popularitas agama Buddha yang menekankan pendekatan humanistik ini, statistic mencatat pertumbuhan pesat agama Buddha di Taiwan dari 800.000 umat pada tahun 1983 menjadi 4,9 juta di tahun 1995. Pada periode yang sama, jumlah kuil meningkat dari 1.157 menjadi 4.020 kuil buddhis sedangkan jumlah biarawan naik dari 3.470 orang menjadi 9.300 orang.

Pertumbuhan pesat ini juga disebabkan oleh adanya guru-guru karismatik dan peranan organisasi-organisasi besar buddhis seperti Tzu Chi dan Fo Guang Shan. Mereka dapat mengumpulkan dana besar untuk membiayai aksi-aksi sosial sehingga berdampak positif terhadap publisitas agama Buddha di kalangan masyarakat Taiwan.

Hal ini tampak berbeda dengan kondisi di Cina daratan yang justru menekan pertumbuhan agama Buddha dimana para biarawan dipaksa untuk meninggalkan kehidupan monastik mereka menjadi umat biasa. Baru pada 1978 agama Buddha di Cina daratan mulai bangkit kembali. Dengan kata lain, lingkungan dan situasi yang berbeda antara Taiwan dan Cina daratan turut berpengaruh terhadap perkembangan agama Buddha di masing-masing negara.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *