• Wednesday, 13 January 2021
  • Martin Sentana
  • 0

Film ini mengisahkan tentang proses manusia dalam perjalanannya menjalani karma menuju tumimbal lahir. Dalam setiap proses tumimbal lahir terdapat ujian yang harus dilewati oleh manusia agar dapat lolos dan dapat bertumimbal dengan cepat.

Lama tidaknya proses ini tergantung dari karma buruk yang telah dilakukan manusia semasa hidupnya. Proses ini bernama penghakiman yang akan dinilai sesuai dengan 7 deadly sins. Terdapat juga para pembantu para dewa (gods) yang akan membimbing serta memberikan arahan dan pembelaan kepada para manusia yang telah meninggal

Karakter

Pemeran utama dalam film ini adalah seorang laki-laki yang bekerja sebagai pemadam kebakaran bernama Kim Ja-Hong. Pekerjaan yang identik dengan banyak tantangan dan bermacam-macam bahaya lainnya yang akan datang setiap kali pemadam kebakaran melaksanakan tugasnya. Hingga terjadilah suatu insiden yang mana akhirnya sang karakter utama gugur dalam tugasnya.

Karena memiliki pekerjaan dengan beban dan membutuhkan kerelaan diri untuk menyelamatkan sesama manusia, ia dinobatkan menjadi “kesadaran yang mulia” yang artinya kesadaran jenis ini akan memiliki privilege dalam menjalani proses penghakiman, karena dapat dipastikan bahwa kesadaran jenis ini memiliki sangat sedikit karma buruk dan memiliki banyak karma baik yang akan menjadi jaminan utamanya agar proses tumimbal lahir terjadi dengan cepat dan mudah.

Permasalahan mulai muncul ketika sang karakter utama meninggal. Ia merasa masih memiliki tanggung jawab di dunia untuk merawat ibu dan adiknya sehingga ia belum rela untuk pergi.

Alam lain

Proses menjalani tumimbal lahir sebagai Kim Ja-hong ditemani tiga malaikat yaitu Gang-Rim, Won-Mak, dan Duk Choon. Mereka bertugas untuk mengantarkan dan membantu sang tokoh utama melewati setiap tantangan dalam 49 hari.

Masalah tidak hanya berhenti di sana saja rupanya, banyaknya pengganggu yang seharusnya tidak muncul di tengah proses tumimbal lahir dan terus berdatangan tanpa alasan yang jelas. Hingga pada akhirnya nanti akan terkuak bahwa hal ini terjadi karena ada orang-orang dari dunia si ‘kesadaran yang mulia’ ini memiliki dendam ataupun masalah lain yang dapat menghambat proses bertumimbal.

Penyebab gangguan ini muncul adalah karena adik dari sang tokoh utama ini meninggal karena ketidak sengajaan dan dikubur hidup-hidup oleh rekan kerjanya hingga ia menjadi hantu penasaran yang kemudian harus dihilangkan dan ditenangkan agar proses sang kakak menuju tumimbal lahir menjadi lancar kembali.

Film ini memiliki akhir yang membuat kita merasakan berbagai macam emosi yang bisa disebut ‘Angst’ atau film yang membuat kita terus memikirkan akhir dari film tersebut dan menyisakan perasaan tidak dapat dihilangkan dalam sesaat.

Film ini layak kamu pertimbangkan karena memiliki pesan moral. Penjiwaan yang apik dalam film ini berhasil mengaduk perasaan penonton karena mengandung unsur kekeluargaan yang kental dan hubungan pertemanan yang baik.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *