• Saturday, 9 February 2019
  • Victor A Liem
  • 0

Tradisi bersih desa di pedalaman Jawa sering masyarakat memberikan sesaji berupa hasil bumi pada dahyang atau Dewi Sri. Di pesisir ada juga tradisi yang mirip. Beda namanya saja yaitu berkah laut. Bahkan sendang (mata air) di desa juga pada waktu tertentu diberikan sesaji.

Sesaji dalam tradisi Jawa adalah ungkapan syukur. Bersih desa berhubungan dengan ungkapan syukur para petani atas hasil bumi. Berkah laut adalah ungkapan para nelayan atas hasil laut. Demikian juga ungkapan syukur pada mata air yang telah menghidupi masyarakat desa. Bisa dibayangkan tanpa air yang cukup, penduduk desa akan mengalami kekeringan yang panjang bahkan menjadi bencana kelaparan.

Dahyang, Dewa, Dewi, atau entitas apa pun sebutannya, pada dasarnya itu semua mewakili alam. Alam memberikan kehidupan. Manusia sebagai bagian dari alam tentu mesti memperlakukan alam sekitar dengan baik.

Baca juga: Riset Fisika Terbaru: Alam Semesta Tak Punya Awal dan Akhir

Alam semesta dipahami dalam dua dimensi, yaitu jagad gede dan jagad cilik. Jagad gede adalah alam sekitar kita atau hal yang berada di luar kita. Sedangkan jagad cilik adalah hal yang ada di dalam kita sendiri. Memperlakukan alam sekitar dengan baik, itu juga sama artinya memperlakukan diri dengan baik.

Bersahabat dengan alam adalah bersahabat dengan diri sendiri. Sama seperti memberi manfaat pada orang lain, maka mesti ingat untuk merawat diri. Jika diri ini tidak dirawat, maka mustahil kita bisa merawat orang lain.

Orang Jawa menekankan ketenteraman batin, keselarasan, dan keseimbangan, yang ditunjukkan dengan sikap nrima terhadap segala hal yang terjadi sambil menempatkan individu di bawah masyarakat dan masyarakat di bawah alam semesta.

Ada ungkapan, “Bapa angkasa biyung bhumi pertiwi“. Alam semesta bukan hanya dianggap sebagai sahabat. Tapi lebih dari itu yaitu sebagai orangtua yang selalu memberi dan melindungi anak-anaknya.

Victor Alexander Liem 

Desainer batik tulis. Tinggal di Kudus, Jawa Tengah.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Victor A Liem

Penulis adalah pecinta kearifan Nusantara dan penulis buku "Using No Way as Way"
Tinggal di kota kretek, Kudus, Jawa Tengah. Memilih menjadi orang biasa, dan menjalankan laku kehidupan sehari-hari dengan penuh suka cita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *