• Sunday, 29 April 2018
  • Sasanasena Hansen
  • 0

Beberapa hari silam, penulis berkesempatan mengunjungi sebuah kuil bercorak Tionghoa di Maribyrnong, Melbourne. Kuil ini sangat gampang dilihat apabila kita sedang naik kereta dari Flinders Station menuju Footscray Market, tempat belanja bahan-bahan Asia.

Dari jendela kereta yang besar, kita dapat melihat sebuah patung Dewi Mazu yang besar dan megah berwarna keemasan. Di belakangnya terdapat beberapa bangunan kuil seperti aula peribadatan.

Setelah sekian lama bingung bagaimana caranya dapat sampai kuil ini (karena kereta hanya melintasinya saja dan tidak ada stasiun pemberhentian terdekat), tanpa diduga penulis berhasil menemukan jalan menuju kuil ini.

Kuil yang megah

Sebenarnya kuil ini sendiri belum selesai pengerjaannya. Hal ini terlihat dari beberapa bagian yang masih menyisakan pekerjaan konstruksi untuk diselesaikan. Meskipun demikian, kuil ini tetap cantik dan megah. Kuil ini dibangun sebagai tempat pemujaan Dewi Mazu atau Mak Co. Beliau sering pula diberi gelar sebagai Ibu Langit. Beberapa klenteng dan wihara di Indonesia biasa menyediakan altar untuk beliau.

Nah, di sini justru Dewi Mazu adalah tokoh pemujaan utamanya. Selain itu, kita dapat menemukan patung Dewa Perang, Dewa Rejeki, Nat-zha, dan Buddha. Dewi Mazu bergelar Tian Shang Sheng Mu yang berarti Bunda Suci dari Langit.

Beliau adalah bentuk perwujudan dewi dari seorang wanita bernama Lin Mo Niang. Selama hidupnya yang singkat (960 – 987 M), Lin Mo Niang selalu berbuat baik dan memiliki beragam keahlian sehingga sering dianggap sebagai mukjizat.

Terdapat pula legenda yang mengisahkan Lin Mo Niang menundukkan siluman Qian Li Yan (Mata Seribu Li) dan Sun Feng Er (Telinga Hembusan Angin). Namun pada usia 28 tahun, Lin Mo Niang meninggal saat berusaha menyelamatkan sang ayah. Kisah lain menceritakan bahwa dia memanjat gunung untuk kemudian terbang menjadi Dewi bersama raganya.

Penduduk Meizhou yang menyaksikan melihat awan berwarna-warni menyelimuti pulau. Setahun kemudian, penduduk setempat mendirikan sebuah kuil di tempat Lin Mo Niang diangkat ke surga. Kuil itu adalah kuil Thian Shang Sheng Mu pertama di Tiongkok.

Dewi Mazu dan agama Buddha

Hubungan antara Dewi Mazu dengan agama Buddha sendiri sebenarnya agak blur. Berdasarkan Kitab Tian Shang Sheng Mu Jing, pada Dinasti Tang hiduplah seorang pendeta suci bernama Dao Yi Chan Shi’ (yang kelihatannya adalah Mazu Daoyi, 709-788 M).

Beliau adalah guru Chan terkenal yang sering menggunakan ko’an. Nama asli beliau adalah Ma Zu (Wikipedia: Mazu Daoyi). Konon, Lin Mo Niang merupakan reinkarnasi pendeta Ma Zu ini. Huruf Ma yang merupakan nama marga pendeta, diubah menjadi huruf Ma yang berarti ibu agar sesuai dengan Sheng Mu yang berarti Ibu yang Suci.

Selain itu, dikisahkan pula bahwa Lin Mo Niang sangat berbakti kepada Dewi Kwan Im (Bodhisattva Avalokiteshvara). Pada usia 11 tahun, dia memahami sutra-sutra Buddhis utama (Wikipedia: Mazu).

Saat ini sosok Dewi Mazu dapat ditemui di berbagai wihara maupun klenteng. Secara umum, Dewi Mazu juga dianggap sebagai dewi laut pelindung bagi para perantauan dan nelayan.

Bahkan di Lasem, Indonesia, terdapat sebuah ritual Sedekah Laut yang dilaksanakan dengan menaikkan Dewi Mazu ke perahu nelayan dan mengarak keliling Pantai Lasem sehingga beliau akan memberkati keselamatan para nelayan dan penduduk pantai dari bahaya laut (Wikipedia: Tian Shang Sheng Mu).

Berikut adalah beberapa foto kemegahan kuil Mazu di Melbourne, Australia. Jika ke sini, sempatkan sembahyang dan berfoto di sini ya.

Upasaka Sasanasena Seng Hansen

Sedang menempuh studi di Australia.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *