• Friday, 23 February 2018
  • Hendrick Tanu
  • 0

Jika Anda jalan-jalan ke Singapura, sempatkanlah mampir di Asian Civilization Museum karena di sana dipamerkan artefak-artefak yang ditemukan dari bangkai kapal Dinasti Tang dengan tema Secrets of the Sea: A Tang Shipwreck and Early Trade in Asia.

Bangkai kapal ini ditemukan oleh nelayan Belitung pada 1998 silam di Selat Gaspar, Kepulauan Bangka Belitung, tapi nampaknya baru belakangan ini mendapat cukup banyak perhatian.

Bangkai kapal itu sendiri berasal dari masa yang amat tua yaitu pada tahun 830 M. Gaya kapalnya sendiri adalah kapal Arab, yang sedang berlayar dalam jalur perdagangan Afrika-Tiongkok.

Di bangkai kapal itu banyak ditemukan keramik-keramik Changsha yang memuat simbol-simbol Buddhis maupun Taois. Total penemuannya ada sekitar 60.000 artefak. Di antaranya ada mangkok Changsha dengan motif Swastika 卍 Buddhis dan sebuah mangkok dengan kaligrafi Huai Su (怀素), seorang biksu Chan (Zen) yang mahir kaligrafi masa Tang kelahiran Changsha.

Selain itu ditemukan pula mangkok dengan motif-motif teratai Buddhis dan ikan makara mengejar permata cintamani, guci-guci bermotif singa, dan pohon sala.

Di kapal itu juga ditemukan cermin bermotif Delapan Trigram (Bagua 八卦) dan motif hewan 4 penjuru arah dari kosmologi Taois. Beberapa cermin dan cangkir di sana juga dapat diketahui kisah produksinya dari puisi-puisi dari pujangga Chan (Zen) masa Tang, Bai Juyi ( 白居易) yang dikenal juga sebagai Upasaka Devananda (Bai Letian Jushi).

Jika kita sudah familiar dengan penemuan-penemuan arkeologis di daratan misalnya candi-candi, penemuan arkeologi bawah air/maritim ini sangat menarik tentunya ketika berusaha memahami Jalur Sutra dan jalur penyebaran agama Buddha dari India ke Tiongkok, dan Nusantara merupakan tempat persinggahan maritim yang amat penting.

Konon, ada lebih dari 460 titik lokasi kapal tenggelam yang memuat barang-barang berharga dari ujung barat perairan Indonesia hingga perairan Papua di timur sana. Asosiasi Perusahaan Pengangkatan Barang Muatan Kapal Tenggelam menaksir nilai harta karun yang terkubur di perairan Nusantara bisa lebih dari Rp 100 triliun. Bangkai kapal yang memuat harta-harta dari zaman Dinasti Song dan Yuan rupanya juga ditemukan di Nusantara.

Hendrick Tanuwidjaja

Penulis dan executive editor majalah Buddhis Sinar Dharma, aktivis komunitas Chan Indonesia, dan co-founder dari Mindful Project

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *