• Wednesday, 2 November 2016
  • Michael Bliss
  • 0

Doctor Strange adalah film yang “se-aneh” judul filmnya. Bayangkan saja, film ini awalnya berkisah tentang seorang ahli bedah sukses yang kemudian di akhir cerita menjadi seorang penyihir hebat. Selain aneh, film ini cukup ironis. Film ini bercerita tentang seorang ahli bedah yang mampu menyembuhkan pasien yang dianggap “tidak bisa disembuhkan”, tapi tidak mampu menyembuhkan tangannya sendiri yang mengalami kerusakan syaraf akibat kecelakaan hebat.

Karena pengobatan Barat yang tidak berhasil, Doctor Strange akhirnya pergi ke Kathmandu, Nepal untuk menyembuhkan kedua tangannya yang mengalami kerusakan syaraf. Alih-alih sembuh, Doctor Strange malah menjadi penyihir di sana. Cukup aneh, bukan? Tapi di luar semua keanehan itu, film ini ternyata sarat pesan kehidupan yang tersembunyi. Bahkan, beberapa dialognya sampai membuat saya berhenti sejenak untuk mencerna makna di balik kalimat tersebut.

Berikut adalah lima pesan tersembunyi dari film Doctor Strange:

Time makes things precious
Sebagian orang menganggap waktu sebagai musuh. Dalam film ini, murid yang berubah menjadi jahat bernama Kaecilius, sangat kecewa dengan waktu. Waktu mengambil semua hal yang berharga dalam hidupnya. Waktu membuat Kaecilius kehilangan istri dan anaknya. Namun, sejatinya, waktu tidak pernah menjadi musuh manusia. Waktu yang membuat hidup manusia menjadi berharga. Dengan menyadari bahwa hidup ini singkat, membuat manusia lebih menghargai apa yang dimilikinya saat ini.

It is not all about you
Menjadi sukses dan kaya membuat mayoritas orang menjadi arogan, begitu pula yang dialami oleh Doctor Strange. Kehidupannya yang berhasil dan glamor membuat Doctor Strange menjadi orang yang sangat egois. Doctor Strange selalu menganggap dirinya lebih baik dari yang lain. Selain itu, dia juga memperlakukan pasangannya dengan buruk. Namun, ketika dia mengalami kecelakaan hebat yang membuatnya kehilangan segalanya, Doctor Strange baru menyadari bahwa ada hal lain yang lebih besar dari dirinya. Hal inilah yang membuat Doctor Strange rela memerangkapkan dirinya dengan makhluk jahat yang ingin menguasai dunia bernama Dormammu, dalam sebuah time loop untuk menyelamatkan dunia.

You cannot control everything
“Berdamailah dengan dirimu sendiri, Strange,” kata Penyihir Agung kepada Doctor Strange ketika dia tidak menerima kedua tangannya yang “rusak”. Ketika menonton adegan ini, saya merasa tercerahkan. Seringkali, kita tidak menerima hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan sehingga membuat kita menjadi menderita. Padahal, dengan berbesar hati untuk menerima semua hal buruk, maka kehidupan kita akan menjadi lebih bahagia. Seperti dikisahkan dalam film ini, akhirnya setelah menerima kedua tangannya yang “rusak”, Doctor Strange mampu memfokuskan pikirannya dan menjadi penyihir yang hebat.

Good or bad is relative
Semua perbuatan baik atau buruk pasti ada motif di baliknya. Kaecilius ingin waktu berhenti karena tidak ingin merasakan kehilangan orang yang dicintainya. Sedangkan, Penyihir Agung menggunakan kekuatan kegelapan untuk hidup abadi untuk melindungi dunia dari bahaya. Sekilas mungkin kita berpikir tindakan Penyihir Agung tidak bisa dibenarkan, tapi kembali lagi itu adalah pilihan. Cara pandang inilah yang seharusnya kita gunakan ketika menilai sesuatu, bukan lagi sebatas baik dan buruk, tapi melihat sebuah tindakan sebagai pilihan yang memiliki konsekuensi dan harga yang harus dibayar.

You are what you think
Semua akan menjadi mungkin apabila kita percaya bahwa hal itu mungkin. Ketika Doctor Strange bertanya tentang masa depannya, Penyihir Agung berkata, ”Apa yang kamu harapkan saya lihat di masa depanmu? Kemungkinan.”

Semua yang akan terjadi adalah sebuah kemungkinan, dan tidak ada yang digariskan sebelumnya, karena setiap orang adalah tuan dari pikirannya sendiri. Apa yang terjadi dalam hidupnya ditentukan dari apa yang dipikirkan oleh orang tersebut.

*) Michael Bliss bisa diikuti melalui blognya di https://michaelbliss.co

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *