Bayangkan Anda sedang duduk di sebuah gazebo yang indah. Di sekeliling Anda adalah taman nan hijau dan asri. Di gazebo itu, Anda sedang duduk bersila, dengan telapak tangan menengadah ke atas. Mata terpejam dengan pikiran terpusat dan paru-paru Anda menikmati segarnya udara bersih.
Meditasi bukanlah sebuah hal istimewa yang hanya bisa dilakukan oleh kalangan tertentu. Sebaliknya, dengan rutin bermeditasi, seseorang akan mendapatkan berbagai macam manfaat.
1. Menghilangkan rasa sakit
Bila Anda merasakan sakit di tubuh Anda, belum tentu sakit itu benar-benar nyata. Bisa saja, itu hanyalah ilusi Anda. Sebuah studi yang dipublikasikan di The Journal of Neuroscience (2011), menyatakan dengan bermeditasi selama 80 menit bisa menghilangkan persepsi rasa sakit hingga separuhnya. Di penelitian ini, para relawan diberikan alat untuk mengetes rasa sakit saat sebelum dan sesudah meditasi, kemudian jaringan otak ditinjau dengan mesin MRI. Hasilnya, terjadi perubahan yang sangat signifikan di area otak yang berhubungan dengan rasa sakit.
2. Menjauhkan Anda dari emosi negatif
Rutinitas kerap kali membuat kita menjadi bosan, dan jauh dari hal-hal kreatif dan inspiratif. Sebuah studi yang dipublikasikan di The Journal PLoS ONE (2012), menyatakan meditasi yang terfokus bisa menjauhkan emosi negatif yang menjerat kehidupan rutinitas kita. Meditasi membuat individu lebih kreatif dalam menyelesaikan beragam masalah sehari-hari.
Seorang peneliti dari University of the Negev di Israel, Jonathan Greenberg Ben-Gurion menyatakan, sepasang suami istri yang selalu meributkan masalah yang sama dalam rumah tangga mereka, bisa memecahkan siklus ini dengan bermeditasi. Karena mereka menjadi lebih terbuka dengan berbagai macam solusi serta bisa melihat masalah mereka dari sisi yang berbeda.
3. Meningkatkan ketangguhan mental
Sebuah studi di Amerika (2010) terhadap pasukan marinir AS yang akan diturunkan ke medan perang mengungkapkan, pasukan yang menjalani terapi meditasi selama delapan minggu dengan total waktu dua jam setiap minggunya, mengalami emosi yang lebih stabil. Kondisi otak mereka lebih siaga dengan kondisi mood yang lebih baik, dibandingkan dengan yang tidak melakukan meditasi secara rutin.
4. Membantu untuk tetap tenang
Dalai Lama bisa menjadi contoh yang tepat untuk menjelaskan manfaat meditasi ini. Ketika kekerasan dan perpecahan menghantui Tibet, Dalai Lama bisa tetap tenang, memiliki empati dan berpikir positif mengenai masalah yang dihadapi oleh tanah kelahirannya. Kunci rahasianya tentu saja ada pada meditasi. Walaupun kekerasan mendera, namun Dalai Lama tetap bisa bersikap welas asih terhadap orang yang membencinya.
Sudah menjadi rahasia umum kalau para pemimpin agama di Tibet mempraktekkan meditasi welas asih. Mereka memfokuskan pikiran pada orang-orang yang dicintai, mengalirkan aliran energi positif yang penuh cinta dan kebaikan pada mereka, kemudian meneruskannya pada semua makhluk tanpa terkecuali.
Seorang ahli, Richard Davidson mengatakan, hal ini bisa menjadi masukan positif bagi orangtua untuk mendidik anak-anak mereka agar memiliki tingkat emosi yang lebih sehat. Hal ini diharapkan bisa menjauhkan anak-anak dari melakukan hal yang merugikan dirinya dan sesama.
5. Meningkatkan konsentrasi
Salah satu permasalahan manusia modern saat ini adalah, banyaknya hal-hal yang membuat pikiran kita mudah dialihkan. Konsentrasi menjadi suatu hal yang sulit untuk dilakukan. Bayangkan, ketika Anda sedang bekerja dengan laptop, tiba-tiba masuk pesan dari teman Anda melalui jejaring sosial. Teman Anda menanyakan rencana liburan seru untuk akhir pekan ini. Serta merta, Anda kehilangan konsentrasi bekerja, alih-alih Anda terlibat percakapan seru dengan teman Anda.
Lalu, bagaimana untuk tetap fokus? Meditasi! Studi di tahun 2010 yang dipublikasikan olehPsychological Science, menyatakan para praktisi meditasi lebih bisa memfokuskan diri dalam menyelesaikan pekerjaan di komputer, walaupun ada berbagai macam gangguan yang membuat konsentrasi mereka terpecah.
Praktek meditasi Zen juga memberikan dampak yang positif dalam meningkatkan konsentrasi. JurnalPLoS ONE di tahun 2008 pernah mempublikasikan hasil riset yang menyatakan bahwa hasil scan otak terhadap praktisi meditasi Zen adalah lebih siaga dan terpola. Praktisi Zen memiliki kesadaran penuh akan sirkulasi nafas dan postur tubuh mereka, walaupun mereka sedang melakukan hal lain. Otak secara spontan akan mengirim sinyal kepada jaringan tubuh untuk kembali ke “Zen mode” walau pikiran kita sedang memikirkan hal lain.
6. Meningkatkan performa otak
Riset di dunia medis membuktikan praktisi meditasi memiliki lapisan cortex yang lebih banyak dibandingkan orang yang tidak bermeditasi. Dan ini berpengaruh terhadap kecepatan memproses informasi. Studi lain oleh University of California (UCLA) menyatakan, meditasi memiliki manfaat untuk mencegah pengecilan otak karena usia lanjut. (wildmind.org)
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara