• Thursday, 27 June 2019
  • Hartini
  • 0

Anda tidak dapat menghentikan kemarahan orang lain.

Ditulis oleh Gina Sharpe, seorang yang telah pensiun dari praktik hukum, Gina Sharpe turut mendirikan Pusat Meditasi Pandangan Terang di New York, Amerika.

Tanya: Umat Buddha banyak berbicara tentang mengatasi kemarahan kita sendiri, tetapi bagaimana tentang kemarahan orang lain? Salah satu masalah utama saya dalam hidup adalah saya takut bahwa orang lain marah pada saya. Hal itu membuat saya rentan, kekurangan tenaga, dan takut pada potensi konflik. Saya mudah terluka oleh kemarahan, dan hal itu seringkali membuat saya bertindak dengan cara menyakiti diri sendiri. Bagaimana saya mengatasi ketakutan ini?

Jawab: Dengan mengatakan bahwa kemarahan orang lain membuat saya rentan, kehabisan tenaga, dan takut terhadap munculnya potensi konflik, berarti anda mengasumsikan bahwa emosi, kata-kata, dan tindakan orang lain yang menghasilkan efek-efek tersebut pada diri anda. Tetapi jika anda melihat lebih dekat, anda akan mengenali bahwa reaksi anda terhadap pengalaman tersebut sesungguhnya berasal dan diturunkan dari emosi dan pemikiran internal anda, biasanya dikondisikan oleh pengalaman masa lalu.

Pada saat seseorang yang berinteraksi dengan anda dan orang lain tersebut marah, hal ini berada di luar kendali anda. Apa yang berada dalam kendali anda adalah bagaimana anda menyikapinya. Terlepas dari rasa terluka, anda dapat menghadapi kemarahan dengan kesabaran, kebaikan hati, dan keseimbangan, alih-alih merasa takut dan membalas dendam. Adalah hal yang mungkin, untuk mentransformasikan reaksi-reaksi tersebut.

Baca juga: Memahami Kemarahan

Hal ini lebih mudah dikatakan daripada dilakukan. Kebanyakan praktik umat Buddha bekerja dengan cara mengembangkan parami, kesempurnaan praktik meditasi. Ini merupakan kualitas dari kejernihan Buddha: kedermawanan, etika, pelepasan, kebijaksanaan, upaya yang bersemangat, kejujuran, kesabaran, keteguhan, cinta kasih murah hati (obat ketakutan), dan kesetaraan.

Konsistensi dan latihan penuh keyakinan mengantar pada pengembangan kualitas ini secara menyeluruh, yang secara pelan tapi pasti mentransformasikan sikap reaktif menjadi sifat menanggapi. Setelah mengembangkan kualitas kejernihan, anda akan terkejut, secara intuitif anda berubah menjadi bijak dan hati anda dilimpahi oleh cahaya welas asih. (lionsroar.com)

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *