• Monday, 30 April 2018
  • Deny Hermawan
  • 0

Dharmakirti atau Serlingpa Dharmakirti atau yang juga dikenal sebagai Swarnadwipa Dharmakirti merupakan salah satu mahaguru Buddhis Nusantara yang tersohor, di era Sriwijaya pada abad ke-10.

Ia adalah seorang pangeran dari silsilah Sri-Vijayendra-Raja yang masih termasuk dalam silsilah Dinasti Syailendra.

Dharmakirti, Guru Atisha Dipankara Shrijnana

Dalam sejarahnya, Serlingpa Dharmakirti pernah menjadi guru dari Atisha Dipankara Shrijnana, seorang yang nantinya berperan sangat vital dalam membangun gelombang kedua Buddhadharma di Tibet. Dharmakirti merupakan sosok guru yang paling dihormati dari sekian banyak guru yang dimiliki oleh Atisha.

Atisha menghabiskan waktu selama 12 tahun menimba ilmu dari Dharmakirti. Relasi keduanya tercatat, salah satunya dalam kitab berjudul Leveling Out All Conceptions (Meratakan Semua Bentuk Konsep) yang bisa dilacak keberadaannya dalam literatur Buddhadharma Tibetan.

Teks ini adalah ajaran dari Swarnadwipa Dharmakirti atau Serlingpa Chökyi Drakpa dalam bahasa Tibet kepada Atisha untuk menaklukkan daerah asing, untuk menjinakkan makhluk-makhluk di tempat-tempat yang belum mengenal Dharma.

Ajaran Swarnadwipa Dharmakirti

Dikisahkan, perwujudan prajna dan welas asih agung, Swarnadwipa, suatu ketika berkata kepada Guru Atisha, “Oh putraku, bila engkau ingin melayani orang lain di masa kaliyuga ini, engkau harus mengambil intisari ajaran suci dari tiga kumpulan pembabaran Dharma dalam sutra-sutra shastra dan ulasan-ulasannya, demikian juga dengan semua petunjuk intisari dari guru-guru spiritual, dan menjalankannya setiap saat.

Baca juga: Guanyin adalah Putri dari Sriwijaya?

Untuk dapat mencapai ini, engkau membutuhkan ajaran-ajaran yang akan aku berikan kepadamu sekarang, ajaran-ajaran yang akan membuatmu kebal terhadap penyakit, bahaya, gangguan dari kekuatan yang menghalangi, setan-setan, penganut ajaran-ajaran keliru, dan keadaan-keadaan merugikan dan halangan-halangan lainnya.” Kemudian, ia mengajarkan hal ini:

1. Ratakan semua bentuk konsep;

Gunakan semua daya penawar;

Pusatkan semua aspirasi pada satu fokus;

Dan carilah jalan satu-satunya yang merupakan pertemuan semua jalan –

 

2. Inilah empat faktor pencerahan, daya penawarnya.

Yang penting untuk menjinakkan orang-orang di tempat yang jauh dari Dharma,

Yang juga penting di masa kaliyuga ini

Untuk menanggung hal-hal dan keadaan yang negatif dan menyesatkan.

 

3. Keadaan-keadaan yang sulit merupakan guru spiritualmu,

Hantu-hantu dan setan penguasa, emanasi para Buddha.

Penyakit adalah sapu yang membersihkan karma-karma negatif dan klesha-klesha.

Penderitaan-penderitaan merupakan penampilan realita tertinggi –

 

4. Ini merupakan empat faktor penyebab penderitaan;

Yang penting untuk menjinakkan orang-orang di tempat yang jauh dari Dharma,

Yang juga penting di masa kaliyuga ini

Untuk menanggung hal-hal dan keadaan yang negatif dan menyesatkan.

 

5. Latihan ini merupakan pengimbang kebahagiaan;

Yang menggantikan penderitaan;

Ini adalah pusaka yang menarik malapetaka;

Dan ini adalah tambahan satu lagi di atas harapan-harapan tanpa guna –

 

6. Ini merupakan empat daya penawar untuk menanggulangi hal-hal dan keadaan yang negatif dan menyesatkan.

Yang penting untuk menjinakkan orang-orang di tempat yang jauh dari Dharma,

Yang juga penting di masa kaliyuga ini

Untuk menanggung hal-hal dan keadaan yang negatif dan menyesatkan.

 

7. “Diri” adalah akar dari karma negatif;

Yang harus dibuang dengan ketegasan.

“Makhluk lain” adalah sumber pencerahan;

Yang harus dirangkul dengan penuh antusias –

 

8. Dua ajaran ini merupakan daya penawar penutup;

Yang penting untuk menjinakkan orang-orang di tempat yang jauh dari Dharma,

Yang juga penting di masa kaliyuga ini

Untuk menanggung hal-hal dan keadaan yang negatif dan menyesatkan.

 

9. Lemparkan dengan ketegasan, dan lepaskan tanpa keterikatan;

Buanglah dengan saksama, dan biarkan dalam kelembutan,

Ini adalah empat mudra shunyata.

Yang penting untuk menjinakkan orang-orang di tempat yang jauh dari Dharma;

 

10. Yang juga penting di masa kaliyuga ini

Untuk menanggung hal-hal dan keadaan yang negatif dan menyesatkan

Jika engkau menjalankan dengan cara demikian,

Makhluk-makhluk akan terbebas dari belenggu dan mencapai pembebasan.

(www.fpmt-osel.org)

Deny Hermawan

Seorang penjelajah, bekerja sebagai jurnalis di Kota Gudeg, Jogja.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *