• Tuesday, 7 July 2015
  • Octavianie Fransisca
  • 0

Buddha mengajarkan kita untuk memiliki belas kasih. Apa sih belas kasih itu? “Belas kasih adalah emosi manusia yang muncul karena melihat penderitaan orang lain,” jelas Ven. Karma Lekshe Tsomo, bhiksuni kelahiran Amerika ini adalah Presiden Asosiasi Perempuan Buddhis Internasional Sakyadhita periode 1987-2009. (Baca Ven. Karma Lekshe Tsomo, Penggerak Sakyadhita yang Sangat Terpelajar)

Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana cara kita menumbuhkannya? Pertanyaan ini djawab oleh Ven. Jetsunma Tenzin Palmo, Presiden Sakyadhita periode saat ini yang hadir bersama Ven. Lekshe Tsomo dalam Dhammatalk Asadha “Perenungan tentang Belas Kasih” di Wihara Ekayana Arama, Jakarta pada Minggu (5/7/2015). (Baca Ven. Tenzin Palmo, Mencapai Pencerahan Sebagai Seorang Perempuan)

Menurut Ven. Tenzin Palmo, belas kasih sebagai salah satu kekuatan spiritual dapat kita miliki dengan berlatih. Seperti orang yang nge-gym, berolahraga untuk memiliki tubuh yang berotot dan sehat, demikian pula dengan belas kasih juga perlu olahraga batin. Melatihnya adalah dengan menghadapi kesulitan-kesulitan.

Dalam tradisi Vajrayana, Ven. Tenzin Palmo melanjutkan, terdapat teknik latihan “Lojong”. Latihan ini berupa meditasi visualisasi. Ia mencontohkan, ketika kita menjenguk orang sakit, cara terbaik yang bisa lakukan adalah melakukan meditasi belas kasih untuknya. Dan hal ini bisa juga dilakukan dari jarak jauh.

Bagaimana caranya?

Visualisasikan orang yang sakit tersebut seolah berada di depan kita. Jangan hanya memvisualisasikan penderitaan yang sedang ia rasakan, tapi juga karma buruk yang ia miliki yang menyebabkannya sakit. Sedot semua penderitaannya dan masukkan ke dalam diri kita. Semua penderitaan itu divisualisasikan seperti noktah hitam, letakkan di dalam hati, kemudian transformasikan menjadi cahaya putih benih-benih ke-Buddha-an dan pancarkan kepada semua makhluk.

Meditasi seperti ini juga bisa dilakukan dengan obyek visualisasi semua makhluk. Ven. Tenzin Palmo menjelaskan, meditasi ini melatih dua kekuatan positif sekaligus. Ketika kita mengambil penderitaan orang lain, itu melatih belas kasih (karuna). Dan ketika memancarkan benih ke-Buddha-an kepada semua makhluk, itu melatih cinta kasih (maitri). Bagi Anda yang tidak terbiasa melakukan meditasi dengan obyek visualisasi, mungkin akan kesulitan. Tapi latihan yang sering akan membuat Anda terbiasa.

Latihan ini tak ubahnya seperti seorang ibu ketika melihat anaknya sakit, ia ingin memindahkan rasa sakit anak pada dirinya. Latihan belas kasih ini juga bisa ditujukan bagi orang yang bersikap buruk kepada Anda. Namun, latihan ini lebih kepada mengubah diri Anda sendiri, bukan membuat orang itu bersikap baik pada Anda. Karena kita tidak bisa mengubah orang lain. Latihan ini membuat Anda merasakan apa yang orang tersebut rasakan, saat orang itu mengatakan hal-hal buruk tentang Anda, dalam hatinya pasti ia tidak merasa bahagia. Sehingga kita pancarkan energi positif kepadanya.

Seberapa sering kita seharusnya berlatih? Karena kondisi saat mengikuti pelatihan yang serba ideal, biasanya berbeda 180 derajat dengan kehidupan sehari-hari.

“Daripada melihat kesulitan sebagai hambatan bagi latihan kita, lebih baik kita menjadikannya sebagai kesempatan untuk melatih diri dalam berbelas kasih,” jelas Ven. Tenzin Palmo.

“Ini adalah kesempatan kita untuk melatih welas asih. Ini adalah kesempatan sempurna bagi kita untuk menyebarkan cinta kasih dan belas kasih. Makin besar tantangan, makin besar kesempatan kita,” Ven. Lekshe Tsomo menambahkan.

Ven. Tenzin Palmo menyarankan kita untuk meluangkan waktu minimal 5 menit setiap hari untuk melatih diri. Ada banyak metode latihan, pilihlah yang paling cocok buat Anda.

“Lama saya bilang, ‘Buatlah latihanmu pendek dan sederhana, tapi lakukan! Lakukan setiap hari, tanpa kecuali’,” Ven. Tenzin Palmo berpesan.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *