• Monday, 5 September 2016
  • Stephanie Tunggono
  • 0

Anda baru mengenal agama Buddha? Atau mungkin Anda punya teman atau anggota keluarga yang tertarik pada agama Buddha? Mungkin ada banyak pertanyaan, dan di sini Anda akan menemukan jawaban yang semoga bisa membantu. Berikut ulasan singkatnya!

1. Apa ciri keyakinan dalam agama Buddha?
Agama Buddha memiliki banyak konsep keyakinan dan praktik, tetapi ada beberapa prinsip bersama; ini adalah penemuan mendasar yang dibuat oleh Guru Agung Buddha.

Thich Nhat Hanh menggambarkannya dengan cara ini: ketidakkekalan, (semuanya selalu berubah), tidak ada diri (tidak memiliki inti jiwa), dan nirwana (kedamaian adalah pembebasan dari segala tentang konsep).

2. Apakah agama Buddha itu religius?
Cendekiawan Charles Prebish menjawab, “Ya!”
Guru Dzogchen Ponlop Rinpoche menjawab, “Tidak!”
Guru Zen Joan Sutherland menjawab, “Keduanya.”

Semua jawaban tergantung kepada siapa Anda bertanya, dan itu tergantung pada definisi Anda tentang “agama,” juga. Sebagai contoh, kita sudah meminta tiga pendapat pemikiran kepada seorang Buddhis yang terkemuka mengenai pertanyaan yang sama, dan mereka memiliki tiga tanggapan yang berbeda.

Jawaban yang paling penting, tentu saja, adalah Anda sendiri. Dan karena itu Anda mungkin mencari penghiburan dalam kenyataan bahwa apa pun pandangan Anda −agama, psikologi, cara hidup− jika itu bekerja untuk Anda, Anda benar.

3. Jika saya tidak religius, apakah itu baik-baik saja?
Benar. Banyak orang −khususnya mereka yang menganggap dirinya “spiritual tetapi tidak ingin dikaitkan dengan institusi yang bernama agama”− telah menemukan bahwa pemikiran Buddhis dan meningkatkan praktik dapat bekerja dengan baik dalam kehidupan mereka.

4. Apakah ada jiwa yang kekal di dalam agama Buddha dan reinkarnasi?
Narayan Helen Liebenson menjelaskan, “Anatta (tiada diri) adalah inti ajaran Buddha, seperti kelahiran kembali.” Bagaimana kita menempatkan ajaran-ajaran yang tampaknya bertentangan itu? Guru Agung Buddha mengajarkan bahwa pembebasan dari samsara yakni putaran berulang kelahiran dan kematian adalah mungkin melalui pemahaman tiada diri.

Semua ajaran membimbing kita menuju berakhirnya penderitaan; Buddha tampaknya lebih tertarik dalam membantu makhluk hidup menemukan jalan keluar dari penderitaan.

5. Apa itu Dharma?
Reginald Ray menulis, di antara tiga permata dari Buddha, Dharma dan Sangha, di mana semua umat Buddha berlindung, Dharma adalah unggulan. Di satu sisi, Ray menjelaskan itu adalah “yang mendasari, substratum realitas −kehidupan kita dan dunia kita.”

Dalam arti kedua, Dharma adalah fenomena, yakni “apa yang terjadi dalam hidup kita, apakah kita suka atau tidak, apakah kita berharap untuk itu atau tidak, apakah kita berharap atau tidak.” Dalam pengertian ketiga dan keempat, Dharma dianggap sebagai jalan Buddha itu sendiri, dan yang paling penting, ajaran Buddha yang membawa kita sepanjang jalan.

6. Bagaimana jika saya tidak punya guru atau komunitas untuk belajar?
“Bagi penekun spiritual,” tulis Judy Lief, “tidak ada peta yang jelas. Bahan belajar sangat banyak, sehingga dapat mencari tahu di mana saja untuk memulai. Jadi yang terbaik untuk mulai dari awal −dengan diri sendiri.” (www.lionsroar.com)

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *