
Thich Nhat Hanh menjawab pertanyaan anak-anak.
Anak-anak memiliki tempat istimewa dalam tradisi Plum Village, yang mana Thich Nhat Hanh mengajar di sana. Terdapat berbagai program, pengembangan latihan meditasi, serta latihan-latihan spiritual yang memang secara khusus dirancang untuk anak-anak serta remaja, Thich Nhat Hanh kerap menyesuaikan bagian awal ceramah-ceramah Dharma dengan mempertimbangkan kalangan anak dan remaja ini.
Thich Nhat Hanh secara rutin memberi kesempatan pada anak-anak untuk mengajukan pertanyaan padanya. Anak-anak mungkin lebih kecil dan lebih muda, dan karenanya mereka mungkin memiliki cara yang unik dalam mengungkapkan sesuatu.
Baca juga: Menyembuhkan Anak Kecil di Dalam Diri
Berikut ini merupakan pertanyaan anak-anak, beserta jawaban-jawaban Thich Nhat Hanh yang membuka wawasan, dikutip dari buku bergambar berjudul, “Apakah Tiada itu Sesuatu? (Is Nothing Something?)”. “Saya selalu berusaha memberi jawaban yang terbaik pada anak-anak,” demikian Thich Nhat Hanh berujar.
“Saya jauh lebih tua dibanding anak-anak yang mengajukan pertanyaan, tetapi saat kami duduk dan bernapas bersama, kami sesungguhnya sama saja.” ~Andrea Miller.
Apa itu penuh kesadaran?
Penuh kesadaran adalah energi. Energi ini membantu kita menikmati apa yang terjadi pada saat ini. Energi ini dapat membawa banyak kebahagiaan bagi kita. Ia membantu kita untuk tidak terlalu larut dalam penderitaan, justru belajar dari penderitaan. Caranya? Dengan memejamkan mata kita dan bernapas dengan mudah/lancar. Sekadar perhatikan saja napasmu. Jika kamu dapat menikmati napasmu, maka kamu menciptakan energi penuh kesadaran.
Apa yang harus kita lakukan jika kita ingin menyenangkan orang itu serta membuatnya merasa lebih nyaman?
Salah satu cara paling mudah dan menyenangkan yang dapat kamu lakukan bagi seseorang yang sedang merasa tidak enak, adalah menemaninya, dan bernapas bersama mereka. Kamu bisa berkata, “Aku di sini untukmu.” Kamu memberikan kehadiranmu dan kebersamaan, yang merupakan hadiah terindah yang dapat kamu persembahkan pada orang lain.
Apa yang kamu lakukan saat kamu takut ?
Lazimnya, ketika kita merasa takut, kita mencoba lari dari apa pun yang membuat kita takut. Saat merasa takut, saya akan menarik napas dalam-dalam dan menenangkan diri saya. Saya akan mencoba menghentikan pemikiran saya dan sekedar bernapas saja. Hal ini selalu membantu saya.
Setiap kali perut saya bergejolak, saya mengisi sebuah botol dengan air panas dan meletakkannya di perut saya. Dalam lima menit, saya akan merasa jauh lebih baik. Pernapasan penuh kesadaran yang saya sebutkan itu mirip dengan sebotol air panas bagi pikiran saya. Setiap kali saya menerapkan pernapasan dengan penuh kesadaran pada ketakutan saya, saya menjadi lega dan terbebaskan.
Apakah tiada itu sesuatu?
Ya. Tiada itu sesuatu. Kamu memiliki gagasan dalam kepalamu tentang ketiadaan. Kamu memiliki gagasan dalam kepalamu tentang sesuatu. Keduanya merupakan hal yang dapat menciptakan, baik kebahagiaan maupun penderitaan.
Mengapa aku kadang merasa sendirian dan merasa tak seorang pun mencintaiku?
Kadang orang-orang di sekitarmu teralihkan, dan mungkin lupa untuk mengekspresikan cinta mereka. Tetapi seandainya kamu merasa seolah tak seorang pun mencintaimu, kamu selalu bisa melihat keluar ke alam. Apakah kamu melihat pohon di luar sana? Pohon itu mencintaimu. Ia mempersembahkan keindahan dan kesegarannya padamu dan memberimu oksigen sehingga kamu bisa bernapas. Bumi mencintaimu, mempersembahkan air yang menyegarkan dan buah yang nikmat untuk kamu makan. Dunia menyatakan cintanya dalam banyak cara, bukan hanya dengan kata-kata.
Bagaimana aku bisa menyayangi seseorang menyukai hal-hal yang berbeda dengan yang kusukai ?
Mencintai berarti menemukan. Jika kamu tetap menyayangi orang lain, kamu akan terus-menerus menemukan hal yang indah tentang orang itu. Kamu dapat menikmati berbagai perbedaan tersebut, karena tentu akan sangat membosankan seandainya semua orang itu sama adanya. Bahkan jika seseorang memiliki kualitas yang nampaknya tidak menyenangkan, kamu bahkan tetap masih dapat belajar menyayangi orang itu, sebagaimana adanya mereka, dan bukan sebagaimana yang kamu harapkan.
Bagaimana aku bisa tetap tenang saat aku menyaksikan begitu banyak hal yang tidak baik di dunia ?
Kapan pun saya menyaksikan kekerasan atau kekejaman, hal itu tetap membuat saya marah. Kita semua kadangkala menjadi marah. Tetapi kita dapat belajar untuk mengendalikan kemarahan kita. Jika kita melihat lebih dekat, kita akan dapat menyaksikan bahwa orang-orang yang kejam itu sesungguhnya memiliki banyak penderitaan dalam diri mereka.
Saat kita melihat hal ini, kita akan menjadi iba, dan membantu situasinya dengan menciptakan kedamaian, bahkan seandainya saat itu apa yang sedang terjadi di sekitar kita tidaklah terlalu mendukung suasana damai/tenang. Kita dapat menggunakan pernapasan dan ketenangan kita untuk mengubah energi kemarahan menjadi energi welas asih. Saat kita memiliki energi welas asih, kita dapat melakukan banyak hal untuk membantu agar orang-orang tidak terlalu menderita. (lionsroar.com)
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara