• Wednesday, 19 March 2014
  • Sutar Soemitro
  • 0

Salah satu metode untuk menjadi bahagia yang berkembang paling cepat di dunia, terutama di Barat, adalah meditasi kesadaran. Meditasi ini telah dipraktekkan oleh ratusan generasi dalam sejarah manusia, tapi masih terbatas pada agama-agama tertentu, terutama agama Buddha. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa praktek meditasi kesadaran meraih popularitas tinggi di kalangan orang-orang non religius, tak terkecuali para elit bisnis.

Popularitasnya saat ini dan di masa lalu membuktikan bahwa praktek ini memang mendukung produktivitas dalam aktivitas sehari-hari. Penelitian dan laporan terbaru menunjukkan bahwa meditasi kesadaran tidak hanya membantu orang dalam mengurangi stres dan menjadi bahagia, tetapi juga dalam pengambilan keputusan, yang merupakan faktor penting dalam dunia bisnis. Sebagai contoh, seperti dilaporkan oleh PsychCentral bahwa para peneliti dari INSEAD dan The Wharton School menemukan bahwa meditasi pernapasan 15 menit dapat membantu orang meningkatkan kemampuan dalam mengambil keputusan.

Dalam perkembangan terbaru, meditasi kesadaran di Barat telah meraih popularitas tinggi di kalangan elit bisnis. “Meditasi dan kesadaran (mindfulness) adalah kegemaran baru di Silicon Valley. Dan itu bukan hanya tentang kedamaian batin –ini tentang melangkah maju,” tulis Noah Shachtman dari majalah Wired. Almarhum Steve Jobs, mantan CEO Apple, dilaporkan mempraktikkan Buddhisme Zen dimana meditasi kesadaran adalah ajaran mendasar. Saat ini, Apple adalah salah satu produsen komputer dan ponsel terbesar dan paling mahal di dunia, dan merupakan sebuah bisnis multinasional.

Menurut Noah Shachtman, lebih dari 1000 karyawan Google, mesin pencari internet terbesar di dunia, telah terdaftar di sebuah kursus internal yang bernama ‘Search Inside Yourself’, sebuah kursus meditasi kesadaran. Dan lebih banyak lagi karyawan perusahaan tersebut yang dilaporkan berada di daftar tunggu untuk mengikuti kursus ini. Kursus ini diperkenalkan setelah kunjungan Master Zen Thich Nhat Hanh pada tahun 2011. Guru Buddhis terkemuka seperti Thich Nhat Hanh, Ajahn Brahm, dan Dalai Lama adalah beberapa tokoh berpengaruh untuk perubahan tersebut di Barat, termasuk di kalangan bisnis.

BJ Gallagher, kontributor harian Huffington Post melaporkan, “The Drucker School of Management di Claremont Graduate University menawarkan sebuah kelas yang bernama ‘Executive Mind’ karena ‘semua penelitian mendukung gagasan bahwa kesadaran –memperhatikan apa yang terjadi pada saat ini– sangat penting untuk membentuk seorang pemimpin yang efektif. Laporan ini menunjukkan bahwa bisnis dan kesadaran dapat memberikan hasil yang sangat bermanfaat dan positif dalam dunia bisnis, yang pada akhirnya akan membawa pada kebebasan ekonomi dari krisis keuangan saat ini’.” (buddhistdoor)

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *