• Sunday, 31 January 2021
  • Sasanasena Hansen
  • 0

Kalacakra (Tibetan: དུས་ཀྱི་འཁོར་ལོ།) merupakan sebuah istilah bermakna ganda yang digunakan dalam Agama Buddha tradisi Vajrayana. Istilah ‘kalacakra’ secara harfiah berarti roda waktu atau siklus waktu. Istilah ini juga merujuk pada serangkaian teks buddhis dan silsilah praktik dalam agama Buddha Tibet dan India.

Selain itu, istilah ini juga dapat mengacu pada dewa pelindung tantra di Vajrayana. Meskipun berasal dari India, tradisi dan pengajaran Kalacakra paling berkembang di Tibet. Tradisi dan pengajaran ini mencakup ajaran tentang kosmologi, teologi, filsafat, sosiologi, soteriologi, mitos, ramalan, ilmu kedokteran dan yoga.

Secara umum, ajaran kalacakra menggambarkan hubungan mistis antara peristiwa kosmis dan sosio-historis yang berkorespondensi dengan proses dalam tubuh individu. Ini dimaksudkan untuk menuntun pada transformasi badan dan pikiran seseorang menuju pencerahan melalui berbagai metode yoga.

Bersumber pada tradisi Mahayana yang sangat dipengaruhi oleh filosofi Madhyamaka, ajaran ini juga dipengaruhi oleh berbagai tradisi buddhis dan non-buddhis lainnya seperti Vaibhasika, paham Siwa, paham Wisnu dan Samkhya. Meskipun demikian, tradisi Kalacakra memegang teguh pandangan bahwa ajaran ini diajarkan sendiri oleh Buddha Gotama di India.

Kalacakratantra sendiri terbagi dalam lima bab sebagai berikut:

(1) Bab pertama berbicara tentang ‘kalacakra luar’ atau roda waktu luar. Ini berkaitan dengan sistem dunia dan membahas aspek kosmologi berdasarkan Vaibhasika Abhidhamma, Samkhya, Purana dan kosmologi Jain. Kalender kalacakra menjelaskan tentang kelahiran dan kematian semesta, sistem solar kita dan berbagai elemen yang bekerja di dalamnya. Mitos dan ramalan terkait Kerajaan Shambala juga dibahas di sini.

(2) Bab kedua membahas tentang ‘kalacakra dalam’ yang berhubungan dengan proses kehamilan dan kelahiran manusia, fungsi-fungsi dalam tubuh manusia, dan aspek-aspek tubuh halus terutama saluran, angin, tetesan dan sebagainya. Pengalaman manusia digambarkan oleh empat kondisi pikiran: bangun, bermimpi, tidur nyenyak dan keadaan keempat terjadi melalui energi orgasme seksual.

(3) Bab ketiga berkaitan dengan persyaratan dan persiapan meditasi, utamanya inisiasi (abhiseka) kalacakra.

(4) Bab keempat menjelaskan tentang sadhana dan yoga sebagai laku spiritual, meditasi mandala dan penyempurnaan tahapan latihan enam yoga.

(5) Bab kelima menguraikan keadaan jnana yang merupakan buah dari latihan.

Baca juga: Pembahasan Kalachakra Tantra

Selain berbagai aspek dan laku spiritual yang dibahas dalam kalacakratantra, ajaran ini juga menyinggung tentang berbagai gagasan terkait kehidupan bermasyarakat dan hubungan seseorang dengan masyarakat. Bahkan dapat dikatakan ajaran kalacakra merupakan ajaran unik karena merupakan satu-satunya tantra buddhis yang mengeksplorasi berbagai isu sosial dan kasta secara mendalam.

Seperti halnya teks dan tradisi buddhis awal, literatur kalacakra secara tajam mengkritik sistem kasta India dan pandangan brahmana tentang hirarki dan status kasta. Umat Buddha India menggantikan paham kasta dengan gagasan bahwa semua manusia itu setara dan pembagian kasta hanyalah merupakan sebuah desain konvensional.

Kalacakratantra mengadopsi pandangan ini dan juga mengintepretasikannya melalui kacamata tantrik. Di dalam sistem kalacakra, semua orang sederajat karena mereka semua kosong dari keberadaan inherennya, semuanya adalah bagian dari realitas non-ganda yang sama, yaitu kalacakra, dan dengan demikian semuanya memiliki potensi untuk menjadi seorang Buddha.

Ajaran kalacakra juga melihat keterikatan pada kasta dan keluarga sebagai hambatan spiritual dan teks kalacakra memperingatkan tentang diskriminasi sosial.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *