Butuh waktu sangat lama untuk bisa memahami ajaran Buddha yang memiliki 84.000 pintu Dharma. Namun ada cara yang ringkas dan mudah untuk mempelajarinya, yaitu melalui Lamrim.
Apa itu Lamrim? Menurut situs Lamrimnesia.org, Lamrim atau Tahapan Jalan Menuju Pencerahan, merupakan sebuah risalah yang berisi ajaran Buddha yang disusun secara sistematis dan disajikan secara terstruktur sehingga mudah dipraktikkan untuk menuntun setiap orang mencapai pencerahan sempurna. Lamrim menyarikan seluruh ajaran Buddha tanpa membeda-bedakan aliran dan mengelompokkannya ke dalam topik-topik urut yang dapat menjadi panduan praktik Dharma dari awal hingga akhir.
Dalam pembukaan Indonesia Lamrim Retreat 2016 di Prasadha Jinarakkhita, Jakarta pada Jumat (23/12), Biksu Bhadraruci menjelaskan, Lamrim bersumber dari kitab Bodhipatapradipam karya Atisha Dipankara Srinjana dari Tibet dan telah melahirkan banyak guru yang berhasil mencapai realisasi agung.
Guru Atisha sendiri menulis kitab tersebut setelah masa studinya di Bumi Sriwijaya kepada Swarnadwipa Dharmakirti sekitar abad 11. Karenanya Biksu Bhadraruci menyebut, Lamrim memiliki hubungan kuat dengan Indonesia sehingga amatlah baik jika kita bisa meneruskan tradisi mengulang Lamrim di penghujung tahun seperti saat ini.
Indonesia Lamrim Retreat 2016 diselenggarakan oleh Kadam Choeling Indonesia (KCI) pimpinan Biksu Bhadraruci tanggal 23 Desember 2016 – 1 Januari 2017. Retret ini diikuti oleh 407 peserta, mayoritas adalah mahasiswa dan profesional muda dari Jakarta dan Bandung.
Retret Lamrim ini sendiri diadakan secara rutin tiap tahun sejak tahun 2001. Biasanya pengajarnya adalah Dagpo Rinpoche. Namun karena kendala kesehatan, pengajar retret tahun ini digantikan oleh Biksu Bhadraruci.
“Tradisi ini kita jaga agar cara mengajar dan belajar terjaga,” ujar Biksu Bhadraruci. Menurutnya, perkembangan Buddha Dharma di Indonesia masih tahap awal, masih seperti kecambah sehingga para pengajarnya masih trial and eror seperti dirinya, namun lama-kelamaan akan lahir guru-guru yang benar-benar mencapai realisasi.
“Di dunia ini banyak (Tibetan) Dharma Centre, semua Dharma Centre mengajarkan Lamrim karena paling mudah untuk pemula,” jelas Biksu Bhadraruci.
Ia mengajak seluruh peserta retret untuk menyetel ulang motivasi dalam mengikuti retret. Setelah setahun penuh menghadapi penatnya hidup, peserta diajak memanfaatkan momen retret ini untuk menyegarkan kembali dan mengisi penuh hati masing-masing agar dapat menghadapi setahun ke depan dengan gembira dan senantiasa membawa manfaat bagi orang banyak.
Ada tiga motivasi belajar Lamrim, yaitu: (1) Kehidupan akan datang lebih baik, (2) Bebas dari samsara, dan (3) Merealisasi ke-Buddha-an.
Dalam retret kali ini, kitab Lamrim yang diuraikan adalah Baris-baris Pengalaman gubahan Je Tsongkhapa. Baris-baris Pengalaman merupakan kitab tersingkat dari 10 teks utama Lamrim. Kitab ini berisi perjalanan spiritual Je Tsongkhapa dari awal hingga mencapai kebahagiaan sejati dan menggambarkan intisari Tripitaka hanya dalam 25 bait.
Secara singkat, 25 bait tersebut adalah sebagai berikut: (1) Keagungan sumber Ajaran, yaitu Buddha sebagai pengajar, (2) Keagungan Dharma, (3) Cara mendengar Dharma yang benar, (4) Membimbing murid dalam instruksi yang sesungguhnya, (5) Bertumpu pada guru spiritual, (6) Memanfaatkan kelahiran manusia yang berharga, (7) Tahapan jalan berkapasitas kecil, (8) Mengingat kematian, (9) Merenungkan alam rendah, (10) Berlindung, (11) Menerapkan karma, (12) Tahapan jalan berkapasitas menengah, (13) Merenungkan penderitaan samsara, (14) Merenungkan dukkha dan proses samsara, (15) Jalan keluar dari samsara, (16) Tahapan jalan berkapasitas agung, (17) Merenungkan manfaat Bodhicitta, (18) Berlatih membangkitkan Bodhicitta, (19) Berlatih dana, (20) Berlatih sila, (21) Berlatih ksanti, (22) Berlatih viriya, (23) Berlatih samadhi, (24) Berlatih prajna, (25) Mencapai ke-Buddha-an.
Dalam pembukaan retret tersebut dilakukan juga puja Gaden Ngachoe untuk memperingati hari meninggalnya Je Tsongkhapa. Puja dimulai dengan pembacaan doa dan pujian kepada Je Tsongkhapa serta pelantunan kitab Baris-baris Pengalaman. Terakhir, peserta retret menyalakan persembahan pelita untuk mengantarkan doa-doa mereka agar dapat menemukan kebahagiaan bagi diri sendiri dan membagikannya kepada orang banyak seperti teladan Je Tsongkhapa.
Bagi Anda yang berhalangan, retret bisa Anda ikuti melalui live streaming di http://buddhayana.tv. Untuk mendapatkan akses, silahkan hubungi Sapta (08984811450) atau Aprianti (085375242326).
*) BuddhaZine adalah media partner Indonesia Lamrim Retreat 2016
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara