Saya yakin jika setiap kelas masyarakat – keluarga, kunci untuk dunia yang lebih bahagia dan baik adalah tumbuhnya cinta kasih. Kita tidak perlu menjadi religius, juga tidak perlu percaya dalam sebuah ideologi. Yang dibutuhkan bagi setiap dari kita untuk mengembangkan kualitas-kualitas manusia terbaik.
Kita berbagi sebuah kebutuhan yang sama akan cinta, dan dari dasar kesamaan ini, sangat mungkin untuk siapa pun yang kita temui, dalam kondisi apa pun, adalah kakak dan adik. Tidak peduli bagaimana penampilan atau berbeda pakaian atau sikap, ada sebuah perbedaan nyata antara kita dan orang lain. Sangatlah kurang bijak untuk terus berada pada ketidakcocokan di luar karena pada dasarnya kita sama.
Keuntungan dari melampaui perbedaan palsu menjadi jelas ketika kita melihat sebuah situasi menyeluruh.
Intinya, kemanusiaan adalah satu dan bumi kecil ini adalah rumah kita satu-satunya.
Jika kita melindungi rumah kita, setiap dari kita perlu mengalami rasa yang nyata akan sebuah kebaikan yang universal dan cinta kasih. Hanya perasaan ini yang bisa menghapus motif egois yang membuat orang menipu dan memanfaatkan satu sama lain. Jika kita tulus dan membuka hati, kita akan secara alami merasa berharga dan percaya diri, dan tidak perlu menjadi takut akan yang lainnya.
Sebuah kebutuhan akan atmosfer keterbukaan dan kerja sama dalam tingkat global menjadi sangat penting. Dari negara ke negara dan benua ke benua, dunia saling terhubung. Satu negara bergantung kepada negara lainnya.
Cinta Kasih, Kasih Sayang, Altruisme, dan rasa akan kekeluargaan adalah kunci tidak hanya untuk perkembangan manusia, namun untuk bumi kita.
Dengan fakta-fakta ini, kita butuh sebuah revolusi total dalam cara berpikir kita dan kebiasaan kita. Menjadi sangat jelas setiap harinya jika sistem ekonomi yang baik harus didasari akan tanggung jawab universal. Dengan kata lain, apa yang kita butuhkan adalah sebuah komitmen murni akan prinsip kekeluargaan universal. Ini menjadi jelas kan? Ini bukan hanya sebuah idealisme suci, moral atau agama. Namun, ini adalah sebuah kenyataan dari kehidupan modern umat manusia.
Jika kita merenung dengan dalam, menjadi sangat jelas kalau kita butuh untuk lebih welas asih dan altruisme di mana pun. Poin kritis ini bisa di hargai dengan mengamati kondisi dunia, apakah itu di ekonomi atau kesehatan, politik, dan situasi militer. Juga kepada krisis sosial politik, dunia juga menghadapi kekacauan yang meningkat.
Tahun demi tahun, kita sudah menjadi saksi perubahan radikal akan iklim global yang membawa kepada konsekuensi berat: hujan berlebih di negara-negara tertentu yang mengakibatkan banjir, kekurangan persiapan di negara lain yang sudah berakibat mengerikan. Untungnya, perhatian kepada ekologi dan lingkungan sudah bertumbuh dengan pesat di mana-mana.
Kita sudah mulai menghargai pertanyaaan akan perlindungan lingkungan karena itu adalah keselamatan kita di planet ini. Sebagai manusia, kita juga harus menghormati manusia lainnya seperti keluarga: tetangga kita, teman kita, dan seterusnya. Cinta Kasih, Kasih Sayang dan Altruisme dan rasa akan kekeluargaan adalah kunci tidak hanya untuk perkembangan manusia, namun untuk keberlangsungan bumi.
Keberhasilan atau kegagalan dalam kemanusiaan di masa depan tergantung sekali pada kemampuan dan kegigihan dari generasi sekarang ini. Jika kita sendiri tidak melengkapi diri kita dengan keinginan dan kepandaian, maka tidak ada orang lain yang bisa menjamin masa depan kita dan juga generasi selanjutnya. Ini adalah fakta yang tidak bisa di pungkiri.
Kita tidak bisa menempatkan kesalahan kepada politisi atau siapa pun yang terlihat bertanggung jawab langsung akan ragam kondisi; kita juga harus mengambil beberapa tanggung jawab. Itu hanya jika kemudian individu itu menerima tanggung jawab pribadi maka dia akan mulai melakukan sesuatu.
Marah dan mengeluh tidak baik. Sebuah perubahan harus datang dari individu, maka dia bisa mencoba untuk membuat sebuah kontribusi kepada kemanusiaan. Altruisme bukanlah sebuah ideologi religius; sebuah kebutuhan yang tidak tergantikan untuk kemanusiaan secara menyeluruh.
*Disarikan dari The Compassionate Life, karya Dalai Lama.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara