• Friday, 29 May 2015
  • Ngasiran
  • 0

“Meditasi adalah seni bernafas secara mendalam, apabila kita bisa memperhatikan cara keluar dan masuknya nafas secara mendalam, berarti kita bisa melakukan meditasi,” ujar Bhante Phap Khan salah satu murid senior Master Zen Thich Nhat Hanh dari Plum Village, Perancis dalam retret latihan hidup berkesadaran di Pusdiklat Buddhis Bodhidharma, Bandungan, Semarang, Jawa Tengah.

“Meditasi tidak hanya duduk dan memejamkan mata, namun meditasi adalah kehidupan ini,” tambahnya. Ia memberi contoh, dalam meditasi jalan, pada saat kita dan pikiran kita konsentrasi pada saat kita berjalan, berarti kita sedang bermeditasi. “Apabila kita berjalan ke sawah namun kita melakukannya dengan pelan, hanya satu nafas satu langkah, orang akan mengira kita gila. Oleh sebab itu kita bisa mengatur langkah kita dengan satu nafas dua langkah atau satu nafas tiga langkah,” jelas Brother Phap Khan yang saat ini mengetuai Plum Village Hongkong.

Berbaris dengan hening, mengambil makanan secara bergiliran dan berjalan menuju ruang makan dengan penuh hening, begitu kira-kira suasana yang terlihat pada sesi makan. “Makan juga latihan meditasi. Kita bisa bersentuhan dengan nasi, telur, tahu, sayur, dan cabai ini adalah persembahan dari ibu bumi kita. Kita bisa merasakan jerih payah petani, tukang masak dan orang-orang yang berjasa sehingga makanan ini bisa kita nikmati bersama, di sini dan saat ini,” ujar Sister Tinyeu, salah satu murid Master Zen Thich Nhat Hanh dari Indonesia yang dulu juga seorang aktivis Vihara Bodhidharma, Jakarta. “Bukan hanya saat makan, selesai makan kita juga akan mencuci membersihkan peralatan makan kita. Ini pun latihan meditasi,” lanjutnya.

Retret Hidup Berkesadaran yang diikuti lebih dari 75 umat Buddha dari Semarang, Temanggung dan Salatiga ini dilaksanakan pada hari Minggu (24/5/2014). Dengan dibimbing oleh tiga brother dan tiga sister dari komunitas monastik Plum Village.

20150528 Seni Hidup Berkesadaran_2

Tidak beda dengan retret Hidup Berkesadaran yang diselenggarakan di berbagai tempat lain, pelatihan yang dibimbing oleh brother dan sister dari Plum Village ini juga diisi dengan meditasi duduk, meditasi jalan, makan berkesadaran, menyanyi berkesadaran, dan berbagi Dharma (sharing Dharma). Namun yang menarik dari pelatihan ini peserta pelatihan adalah umat Buddha dari pelosok-pelosok desa yang minim pembinaan, bahkan lebih banyak umat yang belum pernah mengikuti latihan meditasi.

Siswo (42), umat Buddha dari Tuntang, Salatiga mengatakan bahwa dari kecil sudah beragama Buddha, namun minimnya pembinaan dan pembelajaran agama Buddha dari majelis (pandita) Buddha menyebabkan ia tidak mengetahui agama Buddha itu seperti apa.

“Selama ini saya belum pernah berlatih meditasi, bahkan tidak pernah ada pembelajaran meditasi maupun pelajaran agama Buddha, sehingga di vihara saya umat Buddhanya semakin hilang. Saya cukup senang dengan adanya kegiatan ini karena sangat membantu saya mengenal lebih dekat agama yang saya anut selama ini,” ujarnya.

Lain lagi dengan Suwandi (59), umat Buddha dari Salatiga, menyebutkan bahwa selama ini belajar hanya dari buku. “Dengan kegiatan ini saya sangat senang karena saya bisa belajar langsung dengan mentor,” kata Suwandi.

Begitu pula dengan Kirmi, umat Buddha Vihara Dhamma Sarana, Krecek, Kaloran, Temanggung, juga berharap agar pelatihan seperti ini bisa dilaksanakan secara berkelanjutan.

“Setelah mengikuti latihan ini, saya merasa tenang dan damai. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus dilaksanakan, bukan hanya di kota-kota besar, tapi sampai ke pelosok-pelosok pedesaan. Karena di desa-desa juga banyak umat Buddha,” tutur Kirmi.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *