• Sunday, 31 December 2017
  • Anwar Nagara
  • 0

Saya punya beberapa pertanyaan untuk Anda. Mohon dijawab dengan spontan, tak perlu bepikir.

1. Apakah tahun 2017 itu benar-benar ada? Jika ada di mana dia? Kalender? Angka? Bulan? Hari?

2. Apakah awal tahun itu benar-benar ada?

3. Apakah pertengahan tahun benar-benar ada?

4. Apakah akhir tahun itu benar-benar ada? Jika ada batasnya sampai bulan berapa?

5. Apakah tahun lama, tahun sekarang, dan tahun baru itu benar-benar ada?

6. Apakah Anda yakin dengan cara perhitungan usia Anda? Ada yang menghitung dari saat manusia dilahirkan, lalu ada yang menghitung dari sejak di kandungan.

7. Apakah memori manusia itu benar-benar nyata?

8. Apa saja yang telah Anda lakukan sepanjang tahun 2017 ini?

Pertanyaan ini masih bisa kita lanjutkan lagi, barangkali bisa menjadi sangat panjang. Beberapa pertanyaan di atas hanya sekadar untuk menggoyang logikamu dan sekaligus menyentuh hatimu agar mencoba untuk menjawab dengan jujur dan spontan.

Tahun nol itu apakah benar ada? Lalu tahun 2017 itu benar ada? Dalam Buddhis menyatakan bahwa tahun 2017 tidak bisa berdiri sendiri.

Kita sepakat bahwa tahun 2017 berdiri di atas tahun sebelumnya, tahun 2017 tergantung pada tahun sebelumnya, lalu bulan, tanggal, jam, menit dan detik juga demikian. Semua ini serba berkelanjutan, tak ada yang bisa berdiri sendiri, tidak ada yang bisa eksis tanpa dukungan dari elemen lain.

Buddhadharma

Buddha bersabda, semua yang bertemu akan berpisah, semua yang telah dimulai juga akan berakhir, demikian juga tahun, bulan, tanggal, jam, menit, dan detik. Lalu apakah benar tahun nol adalah permulaan? Anda boleh saja sebut demikian sesuai kesepakatan.

Tahun nol ditetapkan berdasarkan kesepakatan lahirnya Yesus Kristus. Namun Buddhis terpaksa harus mereduksinya menjadi SM (Sebelum Masehi) karena Siddharta lahir ratusan tahun sebelum Yesus Kristus.

Merenungkan tahun saja sudah berkaitan dengan esensi utama ajaran Buddha, yaitu tidak ada yang bisa berdiri sendiri, dan segala sesuatu tidak ada yang kekal abadi.

Lalu apa yang hendak kita pegang? Ketika tahun baru datang mengapa harus bergembira? Ketika tahun lama sudah pergi mengapa harus bersedih? Ini bisa menjadi renungan mendalam buat Anda.

Apakah awal tahun, pertengahan tahun, dan akhir tahun itu benar-benar ada? Jika memang ada bagian mana yang disebut sebagai awal tahun? Januari? Februari? Maret? Lalu bagaimana pertengahan tahun? Lantas apakah Desember itu adalah akhir tahun?

Kalau demikian nanti November dan Oktober bisa protes, karena mereka juga ingin dimasukkan ke dalam akhir tahun. Bulan Januari hingga Desember adalah satu kesatuan sehingga membentuk tahun. Masing-masing bulan terbentuk dari minggu dan tanggal.

Kesepakatan sosial

Tak ada yang bisa menyebut dengan persis, namun kita sangat tergantung pada konsensus atau lumrah disebut sebagai kesepakatan. Jika tidak sepakat maka ada orang yang bilang itu salah, apakah benar demikian? Kesepakatan tampaknya tidak selalu benar, jadi jangalah terlalu percaya dengan kesepakatan.

Namun kita membutuhkan kesepakatan, karena kita makhluk sosial yang perlu bertatap muka untuk menyatakan kesepakatan, bukan ribut di media sosial.

Hari ini masih tahun 2017, kita menyebutkan tahun sekarang. Sebentar lagi tahun 2017 akan berubah status menjadi tahun lama. Sedangkan tahun 2018 adalah tahun baru, lalu tahun baru ini bertahan berapa lama?

Ketika tanggal 1 Januari 2018 kita sebut tahun baru, lalu apakah tanggal 2 Januari 2018 juga masih tahun baru? Lalu, 3, 4, 5 januari? Lalu apakah Februari masih tahun baru? Jika tidak, maka orang Tionghoa justru menyebutkan tahun baru Imlek (16 Februari 2018).

Dunia ini penuh dengan kebenaran yang disepakati. Kita sepakat baru tahun 2017 adalah tahun sekarang, kita anggap itu adalah suatu kebenaran, apakah ini kebenaran hakiki? Maaf, dari kaca mata Buddhis tidak demikian. Namun kita tetap boleh menyebutkanya kebenaran kesepakatan. Menarik bukan untuk direnungkan?

Jika seseorang lahir pada tahun 2000, maka usianya sekarang adalah 17 tahun. Apakah benar usiamu 17 tahun? Orang Tionghoa akan menyatakan bahwa dia berusia 18 tahun. Jika dari zaman dahulu perhitungan tahun adalah 24 bulan, maka usia Anda menjadi setengah dari saat ini.

Jadi usia 17 tahun itu tidak ril. Bahkan ada orang mencoba menebak usianya dari uban, dari keriput di wajah, dari gaya bicara, dan dari seberapa banyak gigi yang sudah habis. Apakah benar demikian?

Memori Anda sejak dimulainya 2017, sejak 2016, sejak 2015, apakah benar-benar eksis semua? Buddha akan bilang eksis dan non eksis.

Apakah mimpi Anda itu benar-benar eksis? Saya yakin sepanjang tahun kita telah mengumpulkan banyak memori, lalu lebih banyak memori tentang kebaikan, kebahagiaan atau memori tentang kesedihan?

Ketika Anda mengunjungi memori tentang kebahagiaan barangkali Anda bisa ikut berbahagia. Jika Anda berkunjung ke memori yang kurang menyenangkan maka Adan juga membuat diri sendiri sedih di saat ini.

Hati-hatilah ketika Anda berkunjung ke memori Anda. Buddha menasihatkan, negatifitas manusia sangatlah besar dorongannya, sehingga lebih cenderung pikiran mengunjungi memori yang sedih. Daripada mengunjungi memori sedih, Buddha bilang kembalilah ke present moment! Kembali ke masa kekinian, di sini, dan saat ini.

Perjalanan 12 bulan tentu saja ada yang merasa cepat dan ada yang merasa lambat. Apakah tahun 2017 terasa lebih panjang daripada tahun 2016? Apakah bulan ini terasa lebih panjang daripada bulan lalu? Tampaknya beda tipis, ketidak-sabaran Andalah yang membuatnya menjadi terasa lebih lama.

Indonesia mengalami banyak hempasan berbagai isu, tampaknya lebih banyak yang kurang menyenangkan, namun juga ada yang menyenangkan. Lalu pertanyaan terkahir adalah, berita yang menyedihkan lebih membekas di hati? Atau berita yang menyenangkan?

Inti ajaran Buddha adalah menjadikan pikiran lebih jernih lewat berbagi pelatihan. Jangan biarkan media sosial atau media lainnya mengambil alih pikiranmu, sehingga menyirami benih-benih negatif terus menerus. Anda berhak untuk memilih untuk menjadi lebih jernih atau lebih keruh, semua itu ada di tangan Anda.

Selamat tahun lama, selamat tahun sekarang, dan selamat tahun baru!

Bhante Nyanabhadra

Dharmacharya dari silsilah Zen Master Thich Nhat Hanh, Plum Village, dikenal sebagai 真法子「Chân Pháp Tử」. Menerima Penahbisan samanera dari tradisi Theravada dengan nama 釋學賢 「Nyanabhadra」dari Y.M. Dharmavimala.

Menerima penahbisan ulang sramanera dari silsilah Mulasarvastivada dari Y.M. Dalai Lama ke-14 di Dharamsala dengan nama Tenzin Donpal.

Anwar Nagara

Dharmacharya dari silsilah Zen Master Thich Nhat Hanh, Plum Village, dikenal sebagai 真法子「Chân Pháp Tử」. Menerima Penahbisan samanera dari tradisi Theravada dengan nama 釋學賢 「Nyanabhadra」dari Y.M. Dharmavimala. Menerima penahbisan ulang sramanera dari silsilah Mulasarvastivada dari Y.M. Dalai Lama ke-14 di Dharamsala dengan nama Tenzin Donpal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *