Hari masih benar-benar pagi, pukul 05.00 WIB, umat Buddha di bawah binaan Pusdiklat Buddhis Bodhidharma memulai ritual San Bu Yi Bai (Tiga Langkah Satu Namaskara) di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah pada Senin (16/5). Umat Buddha Mahayana biasanya memang melakukan tradisi San Bu Yi Bai saat memperingati Waisak.
Ritual diikuti oleh 270’an umat Buddha dari Jakarta, Semarang, Bandung, Salatiga, Wonogiri, dan Temanggung. Dipimpin oleh Trang Phuong Nam – seorang bhiksuni dari Plum Village, Perancis – umat melakukan meditasi jalan dari Manohara hingga pelataran zona 1 Candi Borobudur. Ritual San Bu Yi Bai baru dimulai setelah umat sampai di kaki Candi Borobudur.
Rupang, lilin, dan dupa yang terus menyala di bawa pada barisan terdepan. Bhiksu Duta Ariya, dan Bhiksu Vidya Sasana – Kepala Pusdiklat Buddhis Bodhidharma – menjadi pemimpin ritual ini. Umat berjalan pelan sambil melafalkan nama Buddha. Setiap tiga langkah, kemudian bernamaskara. Keringat yang mulai menetes di wajah membuat pasir atau remahan tanah menempel di dahi setelah namaskara.
San Bu Yi Bai berlangsung cukup lama, dari pintu timur candi hingga pintu barat. Setelah sampai di pintu barat Candi, dua puluh perwakilah yang mendapat izin khusus melakukan ritual puja ke puncak Candi Borobudur. Sementara, umat lain melakukan pradaksina sambil melafalkan nama Buddha. [MM]
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara