Apa yang ingin Anda lakukan setelah pandemi covid-19 berakhir? pertanyaan itu pasti sering muncul di pikiran kita belakangan ini. Bahkan tidak sedikit yang mengungkapkan keinginan itu dalam laman media sosial pribadi, seperti facebook, IG story, juga WA. Jawabanya atas keingingan itu juga beragam; mengunjungi tempat favorit, pulang kampung bagi perantau atau sekedar nongkrong sambil menikmati kopi bersama kawan.
Bagi umat Buddha, setelah Covid-19 berlalu apakah ada yang ingin mengunjungi vihara untuk mengikuti puja bakti atau sekedar menikmati suasana damai? Padepokan (Vihara) Dhammadipa Arama, Batu, Malang mungkin bisa menjadi salah satu rekomendasi.
Padepokan Dhammadipa Arama merupakan vihara terbesar, tertua dan terlengkap di Kota Batu. Vihara ini didirikan pada tahun 1971 dengan luas mencapai kurang lebih 5 hektar. Padepokan Dhammadipa arama berada di dusun Ngandat, Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Berada diketinggian 700-1000 m dari permukaan air laut, merupakan wilayah dataran tinggi membuat udara di sini selalu sejuk. Kondisi lingkungan yang sejuk dan jauh dari keramaian menjadikan tempat ini sangat nyaman digunakan sebagai tempat meditasi.
Nah, dibalik kemegahannya kini ternyata Padepokan Dhammadipa Arama mempunyai cerita unik yang mungkin banyak orang belum tau. Pada malam hari, tanggal 28 Februari 1973, Padepokan Dhammadipa Arama dikunjungi oleh perampok. Mereka berhasil membawa 2 rupang Buddha dari Dhammasala Veluvana yang pada masa itu masih berbilik bambu.
Kejadian itu membuat heboh masyarakat, beberapa media besar bahkan memberitakannya. Tidak lama kemudian, tepatnya pada tanggal 05 Maret 1973, Buddharupang yang besar ditemukan kembali di rumah perampok di kota Malang, sedangkan Budharupang yang kecil tidak diketemukan hingga saat ini. Patung Buddha yang ditemukan hingga kini masih tersimpan di Dhammasala Veluvana.
Dari kejadian itu membuat Padepokan Dhammadipa Arama semakin dikenal umat Buddha dari dalam dan luar negeri. Dukungan dalam pengembangan vihara pun mengalir dari berbagai penjuru negeri. Karena itu, vihara ini kemudian menjadi pusat meditasi bahkan sekarang mempunyai sekolah tinggi agama Buddha.
Berikut ini foto-foto keindahan Padepokan Dhammadipa Arama.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara