Hari masih benar-benar pagi, pukul 06.00 WIB, umat Buddha di bawah binaan Sangha Mahayana Indonesia (SMI) memulai ritual San Bu Yi Bai (Tiga Langkah Satu Namaskara) di Candi Sojiwan, Klaten, Jawa Tengah pada Selasa (29/5). Umat Buddha Mahayana biasanya memang melakukan tradisi San Bu Yi Bai saat memperingati Waisak.
Ritual diikuti oleh sekitar 300 umat yang berasal dari Jakarta dan Bandung, dipimpin oleh Bhiksu Kusalasasana, kepala Vihara Dharmasagara Jakarta dan Bandung yang juga Ketua Umum SMI. Ritual dimulai dari tempat parkir. Umat berjalan pelan tanpa alas kaki sambil melafalkan nama Buddha. Setiap tiga langkah, kemudian bernamaskara. Matahari yang beranjak naik tidak menyurutkan semangat peserta ritual. Keringat yang mulai menetes di wajah membuat pasir atau remahan tanah menempel di dahi setelah namaskara. San Bu Yi Bai berlangsung cukup lama, yaitu hampir 2,5 jam.
Baca juga: Pujabhakti Detik-Detik Waisak Diakhiri dengan Sungkeman
Barisan ritual di paling depan adalah pembawa rupang Buddha, di belakangnya para bhiksu dan bhiksuni yang diikuti oleh umat. San Bu Yi Bai berhenti ketika barisan terdepan sudah mengelilingi candi. Barisan di belakangnya kemudian membentuk barisan mengelilingi candi. Ritual diakhiri dengan pembacaan sutra yang dipimpin oleh para bhiksu dan bhiksuni.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara