• Tuesday, 22 October 2019
  • Sunyaloka
  • 0

Perayaan Kathina di Wihara Ekayana Arama, Duri Kepa, Jakarta Barat, berlangsung pada Minggu pagi (20/10) dihadiri ribuan umat Buddha. Berbeda dengan Kathina tahun-tahun sebelumnya, tahun ini umat Buddha secara khusus berdoa untuk keselamatan dan kejayaan negara dan bangsa Indonesia. “Kami mendoakan baik parlemen maupun kabinet yang baru agar dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya, semoga semua bertindak lurus,” demikian dinyatakan Edwin Halim, Ketua Panitia Perayaan Kathina.

Kathina adalah hari raya umat Buddha. Selain Waisak, umat Buddha memiliki beberapa hari raya lainnya. Kathina dapat dikatakan menjadi hari raya nomor dua bagi umat Buddha. Bahkan di beberapa negara Buddhis, perayaan Kathina lebih meriah daripada perayaan Waisak. Kathina yang diadakan sejak zaman Buddha 2.600 tahun yang silam, merupakan upacara persembahan terbesar.

Perayaan Kathina diadakan setelah berakhirnya masa vassa, yaitu masa para biksu dan biksuni berdiam di suatu tempat selama tiga bulan. Selama masa tersebut mereka meningkatkan latihan meditasinya, sehingga mengalami banyak kemajuan batin. Oleh karena itu, umat perumahtangga sangat bahagia jika pada saat perayaan hari Kathina dapat memberi persembahan kepada Sangha (komunitas para biksu dan biksuni).

Tema Kathina tahun ini adalah, “Kasih Buddha Hadirkan Sangha untuk Menjaga Dharma”. Pimpinan Wihara Ekayana Arama, Bhante Aryamaitri, menyampaikan, “Tanpa berpegang pada Dharma (Kebenaran Universal), masyarakat tidak akan hidup lurus. Jika tidak hidup lurus, masyarakat tidak akan hidup damai. Oleh karena itu Buddha dengan penuh kasih membentuk Sangha, komunitas para biksu dan biksuni, untuk menjaga Dharma.”

Perayaan Kathina diawali dengan pindapatta yang merupakan kesempatan bagi umat perumahtangga mempersembahkan dana bagi pengadaan salah satu kebutuhan pokok para biksu/biksuni, yaitu makanan. Para biksu-biksuni dengan membawa mangkuk terlihat berjalan hening, eling, dan waspada di halaman Wihara Ekayana Arama untuk menerima persembahan dari umat perumahtangga.

Setelah para hadirin melakukan pujabhakti, bermeditasi, dan mendengarkan ceramah Dharma, dimulailah acara utama Kathina yaitu Sanghadana. Umat perumahtangga berkesempatan satu persatu maju ke hadapan Sangha untuk mempersembahkan kain bahan jubah maupun dana bagi pengadaan kebutuhan pokok lainnya, yaitu kesehatan dan tempat tinggal Sangha. Perayaan Kathina diakhiri dengan doa pemberkahan serta doa bagi keselamatan dan kejayaan negara dan bangsa Indonesia, termasuk melimpahkan jasa kebajikan yang telah diperbuat demi kebahagiaan semua makhluk.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *