• Friday, 19 May 2017
  • Ngasiran
  • 0

Pada zaman dahulu, para pertapa umumnya menerima dana makanan dari rumah ke rumah untuk memenuhi kebutuhan mereka. Begitu pula dengan Buddha Gotama, setiap pagi Buddha dan para bhikkhu pergi meninggalkan vihara, memasuki desa-desa untuk berpindapata. Selain untuk memperoleh dana makanan, pada zaman Buddha, pindapata juga digunakan untuk mendekatkan diri kepada masyarakat. Tak jarang, masyarakat yang melihat Buddha pindapata kemudian memohon pembabaran Dhamma.

Tradisi pindapata masih dijalankan oleh para bhikkhu hingga saat ini. Seperti yang dilakukan oleh empat bhikkhu dan empat samanera yang melakukan pindapata keliling Desa Getas, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah sebelum menghadiri perayaan Waisak di Vihara Dhammasarana pada Senin pagi (15/5). Dengan berjalan mengelilingi desa, para bhikkhu mengumpulkan dana dari rumah ke rumah umat. Selesai pindapata, para bhikkhu dan umat berkumpul di vihara untuk membaca paritta.

20170519 Para Bhikkhu Pindapata Keliling Desa Sebelum Perayaan Waisak 2 20170519 Para Bhikkhu Pindapata Keliling Desa Sebelum Perayaan Waisak 320170519 Para Bhikkhu Pindapata Keliling Desa Sebelum Perayaan Waisak 4 20170519 Para Bhikkhu Pindapata Keliling Desa Sebelum Perayaan Waisak 520170519 Para Bhikkhu Pindapata Keliling Desa Sebelum Perayaan Waisak 6 20170519 Para Bhikkhu Pindapata Keliling Desa Sebelum Perayaan Waisak 7

 

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *