• Wednesday, 26 May 2021
  • Surahman Ana
  • 0

Menyambut detik-detik Waisak 2565 BE (26/05) warga Dusun Krecek melakukan serangkaian ritual yang sarat akan makna penghormatan kepada para Sang Tiratana dan juga kepada para leluhur. Dimulai sejak malam hari menjelang hari H Waisak, dengan jadwal yang sudah ditetapkan umat melakukan pembacaan paritta semalam suntuk.

Pagi harinya dengan serempak warga mengunjungi pemakaman untuk bersih makam dan nyekar. Ratusan warga dengan seragam putih berduyun-duyun menuju makam membawa perlengkapan nyekar; sabit, cangkul, sapu, bunga, lilin, dan dupa. Pemakaman dipenuhi warga yang sibuk membersihkan makam leluhurnya sendiri-sendiri, menyemai bunga, menyalakan dupa, dan mengirim doa kepada leluhur. Harum dupa pun menyebar ke segala penjuru makam.

Tidak hanya orang tua, pemuda, remaja bahkan anak-anak pun turut serta dalam ritual tahunan menjelang waisak ini.

“Nah itu makamnya simbah-simbah kamu, saya tunjukkan supaya kamu tahu. Dibersihkan kemudian taburi bunga, nyalain dupa, kirim doa pada leluhurmu,” tutur Pak Sutikno kepada kerabat remajanya.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *