• Wednesday, 13 April 2016
  • Ngasiran
  • 0

Jumat (8/4), masyarakat Dusun Gletuk dan Krecek, Desa Getas, Kabupaten Temanggung, melakukan upacara Sadranan. Upacara Sadranan merupakan salah satu tradisi yang masih dilakukan secara turun-temurun oleh masyarakat Jawa, termasuk masyarakat Temanggung.

Bagi masyarakat Temanggung, upacara Sadranan (ziarah kubur) dimaknai sebagai bentuk penghormatan dan mengirim doa kepada leluhur yang telah meninggal. Upacara biasanya dilakukan pada hari Jumat.

Upacara Sadranan yang dilaksanakan di makam dusun Gletuk ini diikuti oleh lebih dari 170 masyarakat kedua dusun tersebut. Upacara ini sekaligus menjadi wujud toleransi antara umat Buddhis dengan umat Muslim di Temanggung karena diikuti oleh umat kedua agama.

Upacara dimulai dengan pembacaan ayat-ayat suci agama Islam dan dilanjutkan dengan pemberkahan secara agama Buddha. Ini memperlihatkan bagaimana potret kerukunan umat Buddha dan Muslim di desa ini.

Ulasan lengkap tentang upacara Sadranan akan dibahas pada artikel yang akan datang.

Mengumpulkan makanan

Sekretaris desa menjelaskan makna Sadranan Sengkolon, salah satu makanan khas Sadranan

Makan bersama Makan bersama

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *