Bangsa Tionghoa adalah bangsa yang memiliki tradisi dan budaya yang tinggi dan sudah berusia sangat tua yang diwariskan secara turun temurun, sampai ke mana pun bangsa Tionghoa beranak cucu. Salah satunya adalah tradisi Tahun Baru Imlek.
Tetapi tradisi yang telah turun temurun menjadi kepercayaan yang membuta, yang hampir tidak jelas lagi asal-usul dan sejarahnya. Membuat banyak orang yang salah kaprah dan menilai negatif bisa sudah dihubungkan dengan Ajaran yang tidak memiliki akar kebudayaan Tionghoa.
Banyak yang menganggap tradisi Tionghoa adalah tradisi agama Buddha. Padahal justru agama Buddhalah yang memiliki toleransi sangat besar terhadap akulturasi budaya dan tradisi. Sehingga bila tradisi bisa sejalan dengan ajaran yang baik akan memiliki nilai keindahan yang tinggi.
Agama Buddha tidak menentang selama tradisi itu bermanfaat dan dimengerti asal-usul sejarah dan bermanfaat bagi banyak orang. Selama memberikan kebahagiaan dan manfaat dari nilai-nilai budaya, bakti, budi pekerti, tata krama, dan keharmonisan keluarga. Selama tradisi itu tidak merugikan, menyakiti, atau membuat masalah bagi semuanya.
Tradisi tanpa pengertian, kosong adanya. Tradisi dengan pengertian yang benar, akan berjalan dengan khidmat dan terasa nuansa spiritual dan manfaatnya.
Orang Tionghoa percaya benar dengan sosok makhluk yang akan datang tiap tahun untuk membuat kekacauan, maka dibuatlah upacara yang meriah menyambut pergantian tahun, sesuai dengan legenda makhluk bernama ‘Nian’. Itulah kenapa pada saat Hari Raya Imlek, orang Tionghoa menyalakan petasan dan memakai atribut berwarna merah.
Padahal sesungguhnya sosok yang paling menakutkan itu terdapat dalam diri sendiri, yang membuat tahun-tahun kita akan maju atau akan hancur dalam menjalani kehidupan ini. Sosok ‘Nian’ itulah lobha (keserakahan), dosa (kebencian), dan moha (kebodohan batin). Maka bila saja kita mampu mengatasi 3 akar kejahatan ini, hari-hari akan tenteram, damai, dan sejahtera.
Mari kita buka Tahun Naga Air dengan pikiran, pandangan, dan pengertian positif.
Untuk mengetahui siapakah sosok ‘Nian’ itu, silahkan lihat video ini
[youtube url=”http://www.youtube.com/watch?v=0uJbp8d_d9c” width=”560″ height=”315″]
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara