• Saturday, 17 November 2018
  • Haryanto T
  • 0

Berbeda tanpa konflik itulah tema yang diusung dalam Silahturahim Kebangsaan Lintas Agama dan Budaya yang diselenggarakan atas kerjasama BAMAG Surabaya dengan Forum Beda Tapi Mesar (FBM) dan Yayasan Pondok Kasih berlangsung di Gedung Pondok Daud – Prapen Indah kota Surabaya pada 8 November 2018.

Kegiatan yang dihadiri hampir 70 peserta ini menghadirkan tujuh narasumber dari akademisi dan tokoh agama. Dua narasumber akademisi yaitu Prof.Dr. H. Nur Syam, M.Si., guru besar Univ. Negeri Sunan Ampel Surabaya dan Dr. Murpin Yosua Sembiring, S.E., M.Si., rektor Univ. Widya Kartika Surabaya, sedangkan lima narasumber dari tokoh agama yaitu Pdt. Dr. M. Sudhidarma, M.Th., Ketua BAMAG Surabaya dan Jatim; Hs. Bingky Irawan, PARAKHIN; I Wayan Suraba, SH., PHDI; Naen Soeryono, SH., MH., Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia; dan tidak ketinggalan narasumber dari Buddhis yaitu UP. Dr. Haryanto Tanuwijaya, S.Kom., M.MT. dari Majelis Buddhayana Indonesia (MBI).

Dalam paparannya saya menyampaikan bahwa sebenarnya berbeda tanpa konflik tidaklah sulit yang dapat dilihat dalam sebuah rumah tangga yang mana bertemunya dua insan berbeda baik latar belakang keluarga, pendidikan, daerah dan lain-lain, namun tetap dapat hidup rukun sampai ajal menjelang.

Kebhinnekaan di Indonesia yang terdiri berbagai suku, ras, bahasa, budaya dan agama merupakan suatu keniscayaan dan merupakan kekayaan Bangsa Indonesia yang patut kita syukuri di mana kita dipersatukan oleh satu ideologi yaitu Pancasila.

Lebih lanjut disampaikan bahwa tumbuh kembangnya Buddha Indonesia selaras dengan kebudayaan dan kearifan lokal Indonesia. Umat Buddha hidup bermasyarakat berlandaskan semangat pluralisme, inklusifme, dan non-sektarian. Selain itu dalam senantiasa menjaga tri kerukunan yaitu kerukunan internal umat beragama, kerukunan antar umat beragama, dan kerukunan umat beragama dengan pemerintah.

Sabda Buddha dalam Dhammapada ayat 5 yaitu: “Di dunia ini kebencian tidak akan pernah berakhir jika dibalas dengan kebencian; tetapi kebencian akan berakhir jika dibalas dengan cinta kasih. Ini adalah hukum kekal abadi.”

Lalu dalam Dhammapada ayat 6 yaitu: “Mereka tidak tahu bahwa dalam pertikaian, mereka akan hancur dan musnah; tetapi mereka yang melihat dan menyadari hal ini akan hidup damai dan tenang.”

Saya juga memaparkan bahwa umat Buddha senantiasa diingatkan bahwa kehidupan ini penuh penderitaan. Kita tidak dapat menghindari 4 kejadian yaitu lahir, tua, sakit, dan mati. Itulah sebabnya umat Buddha selalu mendoakan kebahagiaan bagi semua mahkluk, Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta. Kita perlu menyadari bahwa konflik adalah salah satu akar penderitaan, sebaliknya kerukunan justru membawa kebahagiaan. Oleh karena itu, kita senantiasa diminta berlatih diri yaitu:

Menjaga pikiran, ucapan dan perbuatan. Pikiran adalah pelopor. Dengan pikiran baik maka ucapan dan perbuatanpun akan baik.

Menjalani lima sila (moralitas). Dengan menjalani lima sila (pancasila Buddhis), maka tidak ada umat Buddha yang melakukan perbuatan merugikan orang lain seperti korupsi dan lain-lain.

Mengembangkan Metta, Karuna.

Mengikis kilesa (kekotoran batin) seperti kemarahan, kebencian, iri hati, dan lain-lain;

serta melihat ke dalam diri sendiri atau instropeksi diri dengan latihan meditasi.

Inti ajaran Buddha adalah janganlah berbuat jahat, perbanyak perbuatan baik, sucikan hati dan pikiran. Kita juga harus selalu menjaga prinsip hidup dalam berbuat sesuatu sebagaimana diajarkan Guru Agung Buddha yaitu: lakukan perbuatan perbuatan yang memberi manfaat bagi diri kita dan orang lain, tinggalkan perbuatan yang merugikan diri kita apalagi merugikan orang lain.

Dengan berpegang teguh pada Buddhadharma maka jelas umat Buddha akan dapat hidup rukun sehingga tidak pernah mengalami konflik dalam perbedaan di mana pun berada.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *