• Sunday, 28 May 2017
  • Rendy Arifin
  • 0

Waisak merupakan satu dari empat hari raya agama Buddha yang dirayakan oleh seluruh umat Buddha di belahan dunia, tak terkecuali bagi para warga binaan beragama Buddha di Lapas Kelas IIA Pemuda, Tangerang, Banten.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, perayaan Waisak tahun ini juga dikemas secara sederhana dengan sakral dan kebersamaan. PC Hikmahbudhi Kota Tangerang selaku koordinator pembinaan rohani di lapas ini mengadakan perayaan Waisak pada hari Sabtu (21/5) yang diikuti kurang lebih 30 warga binaan. Perayaan Waisak ini dihadiri oleh Bhikkhu Abhijato, senior, pengurus, dan juga anggota PC Hikmahbudhi Kota Tangerang.

Bhikkhu Abhijato dalam pesan Waisak-nya menyampaikan bahwa dalam tiga momen penting Waisak ini, ada satu momen yang wajib menjadi perhatian kita bersama, yaitu momen di mana Pangeran Siddharta mencapai ke-Buddha-an. Selama enam tahun Petapa Siddharta melakukan penyiksaan diri di hutan Uruvela dengan beranggapan bahwa jika jasmani ini tersiksa dan sakit, tetapi batin ini tidak ikut sakit, maka ini adalah pembebasan.

Petapa Siddharta melakukan penyiksaan diri ekstrim, seperti tidur dengan satu kaki tergantung di pohon, tidur dengan alas duri-duri atau benda tajam, membakar diri, mengurangi makan sangat ekstrim dan hampir saja meninggal jika tidak ditolong oleh Sujata dengan memberikan semangkuk bubur susu sapi.

Setelah hampir meninggal, akhirnya petapa Siddharta menyadari bahwa apa yang ia lakukan selama ini salah dan tidak bermanfaat. Jika senar gitar ditarik terlalu kencang, maka ia akan putus. Jika senar gitar ditarik terlalu kendur, maka ia tak bersuara. Tariklah senar gitar dengan tidak terlalu kencang maupun terlalu kendur. Petapa Siddharta pun melakukan meditasi di bawah pohon besar (sekarang disebut pohon Bodhi) dan bertekad sepenuh hati bahwa ia tidak akan bangun sebelum mencapai penerangan sempurna atau menjadi Buddha.

Dalam momen Waisak ini, Bhikkhu Abhijato mengharapkan agar para warga binaan dapat menyadari kesalahan yang mereka lakukan dan terus melakukan kebajikan sehingga tidak akan melakukan kesalahan yang sama, terlebih lagi masuk ke dalam lapas berkali-kali.

20170528 Warga Binaan Lapas Tangerang Rayakan Waisak dengan Sederhana Namun Sakral 2 20170528 Warga Binaan Lapas Tangerang Rayakan Waisak dengan Sederhana Namun Sakral 3

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *