Minggu (7/2), Pengurus Cabang Wanita Theravada Indonesia (Wandani) Temanggung mengadakan musyawarah cabang. Acara yang digelar di Vihara Dharma Surya, Dusun Janggleng, Desa Tlogowungu, Kecamatan Kaloran, Temanggung itu dihadiri lebih dari 60 pengurus Wandani dari berbagai vihara di Temanggung.
Menurut laporan pertanggungjawaban Sukesi, ketua Wandani Cabang Temanggung periode 2012 – 2015, menyatakan telah banyak program yang terlaksana di tingkat cabang Temanggung. Beberapa program unggulan yang telah terlaksana di antaranya program pembekalan keterampilan kepada anggota Wandani Temanggung.
“Meskipun masih banyak program yang belum terlaksana dengan baik, namun kami sebisa mungkin telah berusaha untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan pembekalan, di antaranya pengembangan kas Wandani dengan menjual seragam Wandani kepada anggota, yang keuntungannya dipergunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan Wandani, seperti pelatihan membuat sabun, gelang, pelatihan Athasila,” ujar Sukesi.
Menurut Sukesi, program yang harus ditingkatkan pada kepengurusan yang akan datang bisa berfokus pada pembekalan keterampilan anggota, agar anggota bisa mendapatkan penghasilan dan dapat menambah kas organisasi.
Sementara itu Udijatno, ketua Magabudhi Temanggung, mengapresiasi terselenggaranya Musyawarah Cabang Wandani. Menurut Udijatno, reorganisasi dalam sebuah organisasi adalah hal yang penting dilaksanakan bagi perkembangan organisasi.
“Reorganisasi bukan untuk depak-mendepak, bukan pula untuk curiga-mencurigai, tapi untuk mengoreksi demi kemajuan bersama. Wandani Temanggung mempunyai peranan penting dalam memajukan agama Buddha Temanggung yang merupakan basis agama Buddha di Indonesia,” ujar Udijatno.
Munascab yang dipimpin oleh Darwanti sebagai pimpinan sidang ini memilih Yuliati sebagai ketua Wandani cabang Temanggung periode 2016 – 2019. Yuliati adalah wanita kelahiran Pati, 28 Juli 1980 dan telah aktif menjadi anggota Wandani Temanggung sejak tinggal di Temanggung pada tahun 2009. Meskipun berpendidikan hanya tamatan SMA, Yuliati dianggap mampu memimpin Wandani Temanggung dalam waktu empat tahun ke depan. Kecakapan dalam berbicara di depan umat dan keaktifannya dalam kegiatan-kegiatan umat Buddha Temanggung menjadi nilai tambah dalam mengantarkan Yuliati menjadi ketua Wandani Temanggung.
Yuliati mengungkapkan, menjadi ketua Wandani adalah tugas yang tidak mudah. Dia mengakui harus banyak belajar dan bimbingan dari sesepuh umat Buddha Temanggung.
Saat disinggung mengenai kondisi umat Buddha Temanggung yang terpecah oleh sekte dan organisasi, Yuliati menuturkan akan mengupayakan hal yang baik bagi kepentingan dan persatuan umat Buddha Temanggung. “Senior-senior kita, seperti Bu Darwanti sudah memulai merangkul ibu-ibu dari sekte dan organisasi lain, saya kira ke depannya kita bisa bersinergi,” pungkasnya.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara