Yes! Sebuah sensasi menakjubkan digelar. Berkumpulnya 2000 muda-mudi Buddhis di wilayah Jabodetabek dalam satu tempat. Bersatu untuk menyatukan visi dan misi, untuk menjadi bangga dan berkontribusi lebih dalam perjuangan pembabaran Dharma.
Acara “Tribute to Buddha’s Legacy: Igniting the Spirit of Dhamma” pada Sabtu (30/5/2015) di ICC MGK Kemayoran, Jakarta yang mengambil tema “Wake Up, Speak Up” memang ditujukan untuk membuat generasi muda Buddhis untuk tersadarkan kebanggaannya sebagai umat Buddha dan berani untuk tampil dan bersumbangsih lebih besar lagi bagi perkembangan Buddha Dharma. (Baca #WakeUpSpeakUp: I’m Proud to be Buddhist!)
Dengan dihadiri oleh umat muda dari berbagai sekte, dari Theravada, Mahayana, Tri Dharma, Tantrayana, dan lain-lainnya, serta berasal dari vihara-vihara, organisasi-organisasi, KMB-KMB se-Jabodetabek, acara ini dikemas dengan standar yang tinggi dan amat sangat anak muda.
Mengetahui anak muda yang menyukai untuk eksis, disediakan spot tersendiri untuk berfoto-foto seperti layaknya sebuah acara red carpet. Mengetahui anak muda sangat menyukai musik yang energik, ditampilkan pula hiburan musik yang “membakar” semangat. Tidak jarang para hadirin bangkit berdiri, ikut bernyanyi, berteriak memberikan support dan bertepuk-tangan.
Dr. Wong Yin Onn dari Malaysia memberikan “tamparan” mengenai mengapa kita harus bangga menjadi umat Buddha, “Inilah Buddha Dharma. Keren. Dahsyat! Dan Absolutely Amazing!” Bangun! Kita punya sebuah ajaran yang begitu luar biasa. So, Wake Up!!!
Lihatlah kita pada Yasa Paramita Singgih, Hendra Achonk, dan Arya Vandana. Tiga narasumber yang berbicara mengenai apa yang mampu mereka berikan saat mereka berani untuk Speak Up. Tiga narasumber yang hanyalah orang yang biasa. Lahir di keluarga yang biasa, sama seperti kita, namun dengan berpegang teguh pada Dharma, terus menerus belajar Dharma, mereka Speak Up dan Make the Difference.
Hambatan akan selalu ada, seperti juga yang dialami oleh ketiga narasumber, namun dengan meyakini bahwa apa yang mereka lakukan adalah hal yang baik, berpegang teguh pada Buddha Dharma sebagai penunjuk jalan, hambatan pun dapat teratasi.
Jadi siapapun kita, bangkitlah kesadaran kita, mulailah untuk bersuara. Copotlah segala atribut ataupun label kita. Theravada, Mahayana, Vajrayana, Tri Dharma ataupun tradisi manapun juga, vihara di manapun juga, organisasi apa pun juga, lepaslah semua. Saat kita sudah melepaskannya, kita akan melihat bahwa aku, kamu, dia dan mereka adalah satu, para pejuang Dharma.
So this is it. Inilah waktunya bagi kita, bersumbangsihlah di manapun kita berada, berkembanglah benih ke-Buddha-an kita, sampai tiba waktunya kita untuk berkumpul bersama, memberikan penghargaan dan hormat yang terbaik bagi guru agung kita, para Buddha. It’s a brand new wave. Wake Up! Speak Up!
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara