• Monday, 29 February 2016
  • Novi Tmg
  • 0

Sudah lama tidak terdengar tawamu yang murni, yang didambakan setiap manusia yang hidup di dunia ini. Senyummu seakan meredup ketika mempunyai masalah dengan sesuatu yang ada dalam ragamu, sebuah penyakit yang paling ditakuti oleh setiap orang, penyakit yang membuat setiap menit setiap detik dipenuhi dengan rasa kekhawatiran dan kegelisahan yang selalu menyelimuti jiwa ini.

Hari berganti hari minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, tetapi penyakit yang engkau derita belum juga sembuh. Memang sangat berat untuk menerima semua itu, semua orang juga tidak akan mau jika diberi penyakit seperti itu.

Di dalam ajaran Buddha, kita mengetahui tentang adanya hukum karma dan hukum sebab akibat yang saling bergantungan. Setiap manusia atau makhluk terlahir dengan karmanya sendiri, maksudnya kita lahir ke dunia ini berasal dari buah karma kita masa lampau yang membuat kita ada di sini. Berapa banyak kita menanam kebajikan pada saat sekarang akan mempengaruhi kehidupan di masa mendatang.

Ketika mendengar ibu mempunyai penyakit, saya dan keluarga seakan tidak percaya dan seakan tidak percaya dengan kondisi saat itu. Pada saat itu sebenarnya saya dan istri saya pulang dari merantau, kami merantau kurang lebih satu tahun. Kami pulang ke kampung dengan penuh suka cita dan kebahagiaan karena ingin berkumpul dengan keluarga. Tetapi keinginan itu seakan pupus ketika mendengar ibu saya terkena kanker payudara dan harus dioperasi secepatnya. Semenjak saat itu hari di mana ibu saya mengidap kanker seakan kebahagiaan telah pergi jauh dari keluargaku.

Kami dan keluarga memutuskan untuk membawa ibu berobat yang lebih serius dan bisa secepatnya bisa dioperasi. Walaupun sudah dibawa ke rumah sakit dan akan dioperasi, banyak muncul banyangan yang kurang baik. Bayangan muncul karena sudah banyak kasus dengan penyakit yang sama dan hasilnya nihil, ini seolah menjadi pemikiran keluarga saya. Sebagai anak yang lebih tua saya berusaha untuk meyakinkan keluarga saya bahwa semoga semua yang kami lakukan ada yang terbaik buat ibu.

Berkat semangat dan doa dari saudara dan keluarga, ibu saya berhasil dioperasi, walaupun salah satu payudaranya harus diangkat. Muncul kembali secercah harapan dan sedikit senyuman tipis di wajahmu. Senyuman itu sedikit mengobati luka yang engkau derita, semangatmu menjadi semangat orang-orang yang ada di sekitarmu, membuat energi positif bagi mereka untuk lebih memaknai kehidupan ini dengan hal yang lebih berguna dan lebih bermanfaat. Aku yakin suatu saat nanti senyuman dan tawamu akan kembali seutuhnya.

Semangat ibu, kamu pasti bisa melewati semua ini!

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *