• Wednesday, 28 October 2015
  • Hasustan Kosim
  • 0

Ratusan mahasiswa Buddhis se-Sumatera Utara melakukan temu ramah di Buddhayana Dharmasala Vihara Borobudur, Jl. Imam Bonjol No. 21 Medan, pada Sabtu (24/10) pukul 14.00-17.00 WIB. Acara ini diselenggarakan oleh Perkumpulan Sarjana dan Profesional Buddhis Indonesia (SIDDHI) Kota Medan, dengan didukung oleh Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) dan Vihara Borobudur.

“Acara temu ramah yang bertema ‘Fellowship in Dharma’ ini bertujuan untuk meningkatkan rasa kebersamaan antar mahasiswa Buddhis dari berbagai kampus,” sebut Suwandi, ketua panitia. Suwandi juga menyampaikan bahwa acara ini menampilkan video klip Lomba Cipta Lagu dan Penyanyi Buddhis Nasional (LCPLBN) 2014 dan #WakeUpSpeakUp yang pernah digelar di Jakarta. Acara juga diselingi dengan games saling perkenalan antar peserta agar para peserta dapat saling berkenalan.

Pertemuan ini juga diisi dengan seminar gamification dengan tema “Life is a Game” yang dibawakan oleh gamification consultant, Susanto Ciang (pemilik PT Maximize Play) dengan tujuan membagikan wawasan dan keterampilan bagaimana kita dapat mengaplikasikan prinsip game dalam hidup kita sehari-hari sehingga setiap saat selalu menarik layaknya bermain game.

“Diharapkan setelah acara ini, dapat terbentuk wadah untuk saling berbagi dan dapat dilaksanakan event gabungan para mahasiswa Buddhis,” ujar Susanto Ciang. Di samping itu juga turut mengajak para mahasiswa Buddhis untuk dapat menuangkan kreativitas mereka dan berkreasi lebih besar lagi dengan mengadakan event sejenis tersebut. Acara ini diikuti oleh mahasiswa-mahasiswi Buddhis dari 14 perguruan tinggi dan tidak dikenakan biaya alias gratis.

Sementara itu, Hasustan Kosim selaku Ketua SIDDHI Medan yang akrab dipanggil dengan Abok tersebut mengungkapkan, “Dengan adanya pertemuan Keluarga Mahasiswa Buddhis (KMB) ini akan menambah jaringan dan kesempatan untuk melakukan hal yang lebih besar lagi secara bersama-sama tanpa perlu terkotak-kotak dalam komunitas mahasiswa Buddhis.”

Di akhir acara diberikan tiga buah smartphone kepada tiga peserta yang berhasil menyelesaikan tantangan game paling cepat. Selain itu, juga dilakukan wawancara terhadap tiga perwakilan mahasiswa-mahasiswa untuk mengetahui tanggapan mereka terkait event ini.

“Mahasiswa-mahasiswi tidak cukup hanya belajar di kampus,” ujar Khusuma yang merupakan Ketua Keluarga Mahasiswa Buddhis Universitas Sumatera Utara (KMB USU).

“Mahasiswa-mahasiswi perlu juga untuk menghadiri event bagus seperti ini, sehingga dapat termotivasi dan terinspirasi untuk berkarya lebih baik lagi,” lanjutnya mengakhiri sesi wawancara tersebut.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *