• Monday, 7 September 2020
  • Joliana
  • 0

Pada saat kita membentuk sebuah organisasi tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, apalagi mempertahankan keberlangsungan organisasi tersebut. Gavesaka Sukham merupakan sebuah komunitas bakti sosial yang dibentuk pada tanggal 8 Agustus 2016 di Tanjung Burung, Teluk Naga, Tanggerang.

Kalangan pemuda pemudi Buddhis Tanjung Burung dan sekitarnya memiliki semangat, energi dan kepekaan sosial, dengan berlardaskan nilai-nilai Dhamma. Gavesaka Sukham ditengah masyarakat mencoba mencermikan Brahmavihara, membantu sesama dan senantiasa memperhatikan umat Buddha di provinsi Banten.

Minggu, 30 Agustus 2020, sebanyak 24 anggota komunitas bakti sosial Gavesaka Sukham berkumpul bersama untuk memperingati ulang tahunnya yang ke-4. Usia 4 tahun bukanlah waktu yang lama bagi komunitas Gavesaka Sukham (GVS). Kami terus bersumbangsih dengan tulus ikhlas untuk membantu warga yang kurang mampu. Sekaligus menjadi jembatan bagi para donatur untuk menanam ladang jasa kebaikan.

Setiap bulannya kami mengunjungi desa-desa terpencil untuk memberikan sembako. Selain berbagi sembako kami juga ingin menginspirasi teman-teman yang lain untuk berbagi kepada sesama serta memberikan perhatian kepada mereka yang kurang beruntung. Selain materi, motivasi dan perhatian kepada sesama juga sangat penting karena dari situ kami memberikan dukungan.

Gavesaka Sukham sebelum membagikan sembako kepada warga terlebih dahulu melakukan survei lokasi. Hal ini dilakukan agar pembagian sembako tepat kepada sasaran penerima bantuan. Selektif dan transparansi dalam menentukan warga yang benar membutuhkan, agar bantuan tepat pada sasaran.

Lokasi ini biasanya desa terpencil dan kurang mendapat perhatian dari warga luar, mata pencaharian warga tidak tetap dengan beban tanggungan yang cukup banyak, banyak warga manula, kondisi rumah yang tidak layak. hal demikian menjadi perhatian bagi GVS untuk membantu.

Di usianya yang ke 4 tahun, komunitas kami sudah memperluas ruang lingkup bantuan, mulai dari pembagian sembako hingga bedah rumah. Kedepannya kami juga akan membantu adik-adik yang tidak mampu untuk bersekolah. Karena pendidikan merupakan hal penting dan modal bagi anak-anak untuk memutus mata rantai kemiskinan.

Berkaitan dalam rangka ulang tahun ini, kami mengadakan pelepasan hewan (fangsen) yang terdiri dari : burung dara 6 ekor, burung perkutut 22 ekor, labi-labi 5 ekor, kura-kura 2 ekor, lele 125 ekor, jangkrik kurang lebih 4000 ekor. Tidak hanya bersumbangsih bagi sesama tapi juga berbelas kasih kepada hewan. Agar alam tetap seimbang dan terjaga, sudah sepatunya dan sewajarnya menjaga keseimbangan alam.

Joliana, Mentor Gavesaka Sukham (GVS), menyampaikan harapan agar anggota komunitas Gavesaka Sukham berani mengemban tugas dan tanggung jawab serta harus tekun dan bersemangat. Tanpa tekad dan semangat yang kuat di komunitas sosial, akan membuat diri ingin mundur.

Kita membutuhkan banyak orang untuk melakukan kebaikan bersama. Dalam berkegiatan sosial harus dilakukan dengan hati yang tulus dan ikhlas, tidak hanya memberi kebahagiaan bagi si penerima bantuan tapi juga diri sendiri.

Komunitas Baksos Gavesaka Sukham selain untuk bersumbangsih bagi banyak orang juga merupakan tempat untuk melatih diri, dimana kita belajar untuk bertoleransi, berorganisasi dan berdiskusi dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi serta mendewasakan diri. Bila ada masalah yang timbul dalam berorganisasi selalu ingat tekad awal, senantiasa mengedepankan musyawarah untuk mufakat.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *