PC HIKMAHBUDHI Malang baru saja melaksanakan kegiatan Buddhis Inside ke-X yang merupakan kaderisasi anggota baru organisasi HIKMAHBUDHI. Kegiatan ini dilaksanakan pada 12-14 Oktober 2018. Bertempat di Vihara Dharma Mitra Arama Kota Malang, yang sekaligus juga Sekretariat PC HIKMAHBUDHI Malang. Kegiatan ini diikuti Mahasiswa Buddhis yang menempuh pendidikan di daerah Malang Raya.
Pada acara ini kami mengangkat tema, “Mewujudkan Kaderisasi HIKMAHBUDHI Berbasis Kalyanamitta” yang memiliki tujuan menciptakan jalinan rasa cinta kasih terhadap sesama. Kalyanamitta adalah persahabatan baik yang menggambarkan perilaku afeksi saling mendukung dan kerja sama antara satu sama yang lain, yang tersirat di dalam Tujuan dan Usaha HIKMAHBUDHI dengan “mempererat rasa persaudaraan dan solidaritas dengan ikut menyelesaikan serta memperjuangkan kepentingan mahasiswa pada umumnya dan anggota pada khususnya.”
Juga terdapat pada Pilar Pergerakan HIKMAHBUDHI yang keempat bahwa “solidaritas dan persaudaraan yang kuat terefleksi dari adanya kesetiakawanan diantara sesama putra/putri HIKMAHBUDHI, ada rasa senasib sepenanggungan, ada rasa sebagi satu saudara dari Rahim Dharma yang sama,kesediaan untuk saling membantu, berbagi suka dan duka, serta sebagai sahabat-sahabat seperjuangan dalam lautan samsara ini.” Ini menegaskan bahwa HIKMAHBUDHI adalah sebuah organisasi yang menjunjung tinggi prinsip Kalyanamitta.
Hari pertama kegiatan dilaksanakan pada 12 November 2018 pukul 18.00 yang dibuka oleh perwakilan Presidium pusat Saudara Munarim sekaligus sesi perkenalan yang berlansung sampai pukul 20.00, dan dilanjutkan dengan awal materi Sejarah HIKMAHBUDHI yang dibawakan oleh Ketua Demisioner HIKMAHBUDHI Malang periode 2016-2018 yaitu Billy Setiadi.
Materi ini memang sengaja di letakan di awal karena untuk memberikan suatu uraian sejarah yang akan menjadi modal awal anggota baru HIKMAHBUDHI untuk memaknai adanya organisasi ini. Seperti yang dikatakan Soekarno (1966)” Jas Merah ( Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah )” dengan ini berharap para anggota baru mengetahui tentang sejarah berdirinya serta Pergerakan HIKMAHBUDHI Nasional dan HIKMAHBUDHI Cabang Malang.
Pada Sabtu, 13 Oktober 2018, materi pertama diawali dengan menjelaskan Visi-Misi dan Orientasi Mahasiswa Buddhis dalam kehidupan berbangsa serta Indepedensi dan intelektual Buddhis yang di sampaikan oleh Ketua Demisioner HIKMAHBUDHI Malang periode 2014-2016, Munarim. Beliau menjelaskan tentang konsep perencanaan serta tindakan sesuai dengan yang di cita-citakan dan tujuan HIKMAHBUDHI.
Dan dasar Orientasi HIKMAHBUDHI yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan/kebangsaaan yang dilandasi semangat moral, etik, dan spiritual Buddhis yang anti kekerasan. Dengan itu sudah seharusnya mahasiswa sadar dan peka dengan masalah-masalah sosial yang ada di sekitar mereka. Mahasiswa Buddhis harus mempunyai pendirian yang kuat serta tanggung jawab dalam membangun sumber daya manusia serta mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh di perguruan tinggi.
Memasuki materi selanjutnya adalah materi tentang Dinamika Pergerakan dan Paradigma mahasiswa Buddhis yang dibawakan oleh Manggala Wiriya Tantra. Ia adalah seorang aktivis Buddhis yang merupakan lulusan Universitas Negeri Jakarta serta pernah menjabat Sekertaris Jendral Presidium Pusat tahun 2014-2016. penjelasan kali ini dibuka dengan diajak melihat sejarah peranan penting pemuda dalam kontribusi membangun negeri ini.
Sejarah pertama di mulai di tahun 1928 bagaimana seorang pemuda berkumpul dari berbagai suku untuk mengucapkan satu label simbol kelahiran bangsa Indonesia, moment itu kita kenal dengan sebutan Sumpah Pemuda. Di tahun 1945 seorang pemuda mendesak bung karno untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Setelah itu pemuda yang sudah di sebut Mahasiswa menumbangkan Orde Lama. Waktu bergulir 1998 Mahasiswa berkumpul Menumbangkan Orde Baru dan mendorong Reformasi.
Sejarah sejarah ini menjelaskan tentang bagaimana dinamika pergerakan mahasiswa yang seharusnya mempunyai cara pandang dan cara berfikir yang kritis, progresif. Mahasiswa Buddhis sudah seharusnya bebas merdeka dalam berbuat meski tidak diwajibkan dan tidak berani berbuat meski tidak dilarang. Paradigma mahasiswa Buddhis sudah seharusnya terbentuk dengan memandang realitas masalah-masalah sosial yang ada di sekitar mereka, dengan tidak terpenjara dalam tembok-tembok perguruan tinggi.
Sesi selanjutnya adalah mengajak peserta Buddhist Inside X untuk bermain game yang mengajarkan mereka untuk memahami arti kekompakan dan kerjasama yang merupakan pemaknaan dari Kalyanamitta bahwa kita memang sudah seharusnya hidup bersahabat dengan siapapun untuk bergotong-royong membangun komunitas buddhis dan bangsa ini.
Pada malam harinya, tepat malam terakhir, para peserta dan panitia menampilkan karya seni yang sudah di bagi beberapa kelompok. Di sesi pentas seni ini semua sangat antusias dan kelompok-kelompok ada yang menampilkan tarian, akustik, menyanyi, dan lain-lain.
Setelah itu selesai semua penampilan dari peserta dan panitia, kita bersama-sama melakukan perenungan, yang merupakan tradisi di dalam organisasi HIKMAHBUDHI. Perenungan ini untuk penyadaran bahwa segala tindakan dan perbuatan yang kita lakukan bersama dapat bermanfaat untuk orang lain dan Semoga Semua Mahluk Hidup Berbahagia.
Acara penutupan di hari Minggu, 14 Oktober 2018 dalam kegiatan penutupan ini dilakukannya sebuah pengukuhan kepada anggota baru HIKMAHBUDHI. Dengan harapan semoga anggota baru HIKMAHBUDHI dapat berproses secara progresif, kreatif,inovatif serta dapat merealisasikan visi-misi Organisasi HIKMAHBUDHI.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara