• Thursday, 4 June 2015
  • Hendrick Tanu
  • 0

Bagi saya, bangga itu tidak terlepas dari apa yang namanya potensi. Ketika para olahragawan memperoleh juara dalam sebuah perlombaan, tentu mereka butuh untuk berbangga atas latihan dan potensi yang dimilikinya sebelum akhirnya ia pantas untuk berbangga akan juaranya. Dan bicara soal keyakinan, Buddhisme memberi saya kebanggaan itu, bahwa saya memiliki potensi mencapai kebahagiaan sejati demikian halnya dengan semua makhluk! Saya bangga memiliki keyakinan pada Sang Triratna yang menembus batasan-batasan yang saya buat selama bertahun-tahun.

Waktu mengubah segalanya. Barangkali rasa bangga ini memang menjadi semakin matang seiring dengan Buddha Dharma yang semakin dipahami. Ketika pertama kali memeluk Buddhisme, saya masih ingat bahwa saya masih mencari potensi luar yang ditawarkan oleh Buddhisme: bagaimana Buddhisme sangat sesuai dengan ilmu pengetahuan, bagaimana para selebritis menggandrungi Buddhisme, dan bagaimana Buddhisme menjadi booming di negara-negara Amerika dan Eropa. Saya bangga bahwa salah satu agama leluhur saya menawarkan satu pemahaman modern yang mampu menjawab tantangan zaman.

Akan tetapi seiring dengan waktu, saya mulai mempertanyakan, apakah ini yang benar-benar membuat saya bangga menjadi umat Buddha? Apakah Buddha berkata bahwa kita harus mengelu-elukan Dharma Beliau karena para raja, orang terkenal dan wanita cantik menjadi murid-murid setiaNya? Apakah Buddha pernah berkata bahwa uraian Beliau tentang alam semesta yang jumlahnya tak terbatas itu harus dikagumi oleh para muridNya karena Beliau mampu mengetahuinya tanpa teleskop? Tidak.

Bagi saya kebanggaan akan potensi-potensi luar tersebut lama-lama hanya menjadi tumpukan ego saja. Saya bertanya-tanya lantas apa yang Buddha mau sehingga kita bisa bangga berkeyakinan pada Beliau?

Konon ketika Buddha beranjak dari meditasiNya, Beliau melihat dunia dengan mata kebijaksanaan dan welas asih. Beliau melihat bahwa Jambudwipa (bumi) ini begitu indah dan betapa luar biasanya, semua memiliki harta terpendam yaitu potensi Ke-Buddha-an! Memahami hal ini, Beliau membabarkan Dharma karena Beliau sadar bahwa kita BISA menemukan harta tersebut. Dari kesadaran ini, saya lantas beranjak mau membuktikan kata-kata Buddha!

Dharma memang luar biasa. Tak disangka, transformasi yang dibentuknya luar biasa dan dampaknya berkelanjutan. Sadhu! Berangkat dari seseorang yang amat kuper (kurang pergaulan), Dharma mengangkat saya menjadi orang yang supel (suka pergaulan). Kemarahan yang melanda saya hampir setiap hari waktu ABG (anak baru gede) dihapus oleh praktik kesabaran, kemurahan hati dan welas asih sebagaimana yang diajarkan Beliau. AjaranNya membuat saya membuka hati sehingga hidup remaja saya yang kelam dapat menjadi hidup penuh makna di kemudian hari. Ia mengajarkan saya untuk mencintai dan merasa dicintai. Ia mengajarkan saya untuk menembus segala trauma dan tembok-tembok yang mengekang saya lewat sila, samadhi, dan prajna.

Rasa syukur atas semua ini menumbuhkan suatu rasa bangga yang berbeda dari awal saya belajar Dharma. Kebanggaan ini tidak datang dari luar, tapi berasal dari hati sanubari yang telah menyentuh kehidupan di sekitar kita. Maka jika ditanya mengapa saya bangga berkeyakinan Buddhis, saya akan jawab karena Buddha mampu untuk membuat saya selangkah lebih maju menemukan potensi saya dan semua makhluk.

Jika kita bangga melihat banyaknya selebritis kaya dan terkenal yang belajar Buddhis, kita justru seharusnya berusaha mencari tahu sebenarnya apa sih yang membuat mereka bangga dengan berkata bahwa mereka sedang belajar Buddhisme? Apakah karena mistisisme Timurnya? Apakah karena kebosanan dengan agama lama mereka? Tidak. Mereka bangga menceritakannya di media karena ajaran Buddha menjawab pertanyaan-pertanyaan batin dan memperbaiki hidup mereka yang penuh dengan kesibukan dan tantangan. Mereka yakin bahwa ajaran ini, filosofi ini, mampu menjawab kesulitan hidup dan memaksimalkan potensi yang mereka miliki.

Steve Jobs, Orlando Bloom dan Phil Jackson merealisasi mimpi mereka karena terdorong oleh keyakinan Buddhis yang mereka jalankan. Mahatma Gandhi menjadikan Buddha sebagai gurunya dan menerapkannya dalam filsofi hidupnya. Courtney Love, Belinda Carlisle dan Robert Downey Jr bersih dari obat-obatan terlarang karena mereka mempraktikkan Buddhisme. Keanu Reeves mampu melewati masa-masa tersulit hidupnya berkat Buddhisme. Donna Karan dengan bahagia menciptakan satu kegiatan penuh makna bagi mereka yang berkekurangan karena terinspirasi tokoh Buddhis. Sederet tokoh ini menyampaikan pesan pada kita bahwa ada pondasi kuat mengapa kita semua pantas berbangga akan ajaran Buddha: ajaran ini mampu mengangkat kita dari penderitaan dengan cara mengenalinya, seperti dengan apa yang dikatakan oleh J.K Rowling mengenai ajaran Buddha tentang kebenaran penderitaan.

Buddha membabarkan baik realita penderitaan maupun potensi hidup. Menggapai impian, menembus batas dan mengubah hidup menjadi lebih terbuka dan bajik adalah salah satu upaya penggenapan potensi Ke-Buddha-an. Ada kualitas semangat, penerimaan, kerelaan, tekad, kebijaksanaan dan welas asih yang diajarkan Buddha di sana.

Para Bodhisattwa hidup dengan penuh kebanggaan akan tindakan mereka. Rasa bahagia ini meluap dengan senyuman kegembiraan di wajah mereka. Seperti kata Ajahn Brahm: Tersenyumlah! Tersenyum karena kita bangga Buddhisme mengisi relung kosong hati kita dengan kebahagiaan. Tersenyum karena dengan memancarkan kebahagiaan ini membantu yang lain untuk tergerak juga mempelajari ajaran Buddha. Tersenyum karena kita tahu, rasa bahagia dari kebanggaan sebagai umat Buddhis ini menular. Teruslah ehipassiko ajaran Buddha dan temukan semakin banyak harta terpendam dalam diri kalian yang bisa dibanggakan dan dibagikan untuk kebahagiaan semua makhluk. Sadhu!

*) Artikel ini adalah juara ketiga Lomba Menulis Artikel “Bangga Menjadi Umat Buddha”
    yang diselenggarakan oleh BuddhaZine

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *