“Tentu harapan kami, dengan adanya kegiatan ini bisa menambah keyakinan kami dan juga berkat kegiatan ini nantinya mampu memberikan perubahan yang lebih baik, baik dari sisi pemikiran maupun sisi ekonomi umat Buddhis,” kata Wahyudi, salah satu pemuda Vihara Buddha Metta, Dusun Kandangan, Temanggung, pada BuddhaZine menanggapi Program Pengabdian Masyarakat (PPM) STAB Kertarajasa di viharanya, Selasa (1/1).
STAB Kertarajasa, merupakan salah satu perguruan tinggi agama Buddha di Indonesia. Sebagai salah satu pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, STAB yang sebagian mahasiswanya menjalani kehidupan samanera ini melakukan Program Pengabdian Masyarakat selama 1 bulan penuh, 1 Januari – 1 Februari 2019. Sebanyak 24 mahasiswa yang terdiri dari 7 samanera, 6 athasilani dan 11 mahasiswa reguler terlibat dalam kegiatan ini.
Samanera Vivekadasso sebagai ketua panitia PPM menyampaikan beberapa program yang akan dilaksanakan selama PPM, “Selama sebulan kami akan melaksanakan program-program kami di antaranya pembangunan fasilitas vihara yaitu Kuti, pembangunan pos kamling dan juga pembangunan rumah keranda di pemakaman. Selain program pembangunan kami juga akan melaksanakan program bimbingan umat baik untuk kalangan yang sudah tua, untuk muda-mudi, maupun anak-anak sekolah minggu,” ungkapnya.
Tentang STAB Kertarajasa
Salah satu keistimewaan STAB Kertarajasa adalah adanya program samanera dan atthasilani selama menjadi mahasiswa. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri, terlebih bagi kaum muda-mudi yang berminat untuk menjadi mahasiswa namun juga sekaligus ingin mempraktekkan dhamma dengan menjadi Samanera atau Atthasilani.
“Di STAB Kertarajasa ini kebanyakan yang jadi mahasiswa adalah samanera dan atthasilani, jadi kita punya program bahwa kalau ingin jadi samanera atau atthasilani mereka tinggal di vihara dan semua ditanggung oleh umat, dan bagi mahasiswa yag tidak mau menjadi samanera atau atthasilani ya mereka harus tinggal di luar (ngekos). Oleh karena itu banyak yang tertarik jadi samanera dan Atthasilani, itu kenapa ketika ada PPM banyak samanera dan atthasilani yang ikut,” tutur Bhante Santacitto.
“Nah ini satu keuntungan kita, kita bisa memberitahukan kepada umat bahwa ternyata menjadi mahasiswa pun bisa sekaligus menjadi samanera atau atthasilani sehingga selain mempelajari agama Buddha secara teori juga mereka langsung belajar praktik. Nah ini yang memang kebanyakan menjadi motivasi seseorang untuk kuliah di STAB Kertarajasa, mereka kebanyakan tertarik untuk menjadi samanera atau atthasilani. Dan mudah-mudahan dengan adanya PPM ini ada muda-mudi sekitar sini yang juga tertarik untuk tidak hanya belajar agama Buddha secara teori tapi juga bisa langsung praktik. Sehingga ketika mereka kembali ke kampung masing-masing juga bisa memberikan pembinaan yang lebih baik kepada masyarakat Buddhis di kampung mereka,” lanjut Bhante.
Kerja keras mahasiswa
Hari pertama kegiatan, para mahasiswa didampingi oleh Bhikkhu Santacitto sebagai dosen pembimbing PPM sekaligus Kaprodi Dharma Acarya melakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan kuti di sebelah barat vihara.
Hari-hari selanjutnya para mahasiswa melakukan pembangunan dari pagi hingga sore sekitar pukul 17.00 WIB dan dilakukan setiap hari kecuali ada jeda jadwal pindapatta. Dalam waktu satu bulan para mahasiswa melakukan pembangunan di tiga tempat yang sudah direncanakan. Malam harinya mereka melakukan chanting dan bimbingan baca paritta serta bimbingan lainnya kepada umat. Bimbingan tidak hanya dilakukan terpusat pada satu vihara, namun sebagian mahasiswa diberikan jadwal secara bergantian untuk melakukan bimbingan di vihara-vihara lain yang berdekatan dengan Dusun Kandangan.
Bentuk bimbingan yang diberikan pun beragam, beberapa diantaranya baca Paritta Pali wacana bagi semua kalangan, bimbingan seni tari bagi muda-mudi, dan bimbingan belajar bagi anak-anak sekolah minggu. Menjelang waktu istirahat, setiap malamnya para mahasiswa melakukan evaluasi dan perencanaan hari esok. Selain untuk memperbaiki pelaksanaan program PPM, di sisi lain evaluasi yang mereka lakukan setiap malam merupakan wujud sebuah komitmen yang sungguh-sungguh untuk memberikan pengabdian sebaik-baiknya kepada masyarakat.
Program pembangunan dan bimbingan inilah yang dilakukan setiap harinya oleh mahasiswa selama satu bulan berada di Dusun Kandangan.
Di sela-sela pelaksanaan tugas, nampak para mahasiswa sangat aktif dalam beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Sehingga kedekatan antara mahasiswa dengan umat terjalin sangat baik, mereka pun sangat hangat dalam bergaul dan berbaur dengan warga sekitar sekalipun di luar umat Buddha. Hal ini menjadikan poin tersendiri bagi kalangan akademisi khususnya mahasiswa STAB Kertarajasa di mata umat Buddha non akademis dan di mata warga Dusun Kandangan terutama. Nampak hampir tidak ada sekat yang berarti ketika warga dusun ingin berinteraksi dengan para mahasiswa, sehingga warga pun tidak perlu canggung atau pun segan untuk bergaul dengan para mahasiswa.
Dengan kehangatan sikap para mahasiswa menjadikan umat Dusun Kandangan pun sangat antusias menyambut dan bekerjasama dengan para mahasiswa, hal ini pun diungkapkan oleh Wariyoto, ketua Vihara Metta Karuna. ” Kami masyarakat sangat berterimakasih banyak kepada segenap Mahasiswa STAB Kertarajasa, karena telah memilih vihara kami sebagai tempat PPM. Masyarakat umat Buddha di sini sangat antusias sekali dan sangat bangga karena ini merupakan sejarah baru bagi umat Buddha di dusun Kandangan ini dikunjungi oleh Samanera dan Atthasilani juga para Bhante dengan jumlah yang banyak,” katanya.
Hal menarik lainnya dalam PPM STAB Kertarajasa adalah dengan adanya Pindapatta yang dilakukan dua kali seminggu dengan berkeliling dusun. Selain menerima bimbingan secara teori namun dengan adanya Pindapatta umat diajak praktik Dhamma secara langsung dengan memberikan persembahan dana makanan bagi para Pabajitta. Tentu ini menjadi pengalaman menarik tersendiri bagi para umat, karena jarang sekali ada kesempatan untuk berdana kebutuhan pokok para Samana, apa lagi kesempatan ini berada di kampung sendiri. Suasana dusun pun menjadi lebih hangat dan lebih hidup ketika menyaksikan pemandangan para Samanera dan kadang ada Bhante yang berkeliling dusun.
Baca juga: STAB Kertarajasa Malang Adakan Pengabdian Masyarakat di Vihara Metta Karuna, Temanggung
Menurut Bhante Santacitto, PPM yang dilakukan di Kabupaten Temanggung merupakan kali kedua pelaksanaan PPM di daerah Jawa Tengah yang sebelumnya pernah dikalukan di Grobogan.
Melihat kondisi Vihara Metta Karuna, bahwa masih kurang fasilitas vihara yaitu kuti. Maka Bhante memutuskan untuk melakukan PPM di Dusun Kandangan. Namun bukan hanya dari sisi kondisi, menurut Bhante antusias dan kerjasama umat pun turut mendukung alasan untuk memilih Dusun Kandangan sebagai tempat pelaksanaan PPM.
Saat ditemui BuddhaZine, Bhante juga menyatakan harapan ke depan tidak hanya di kecamatan Kaloran namun bisa melaksanakan PPM di kecamatan lain di Kabupaten Temanggung.
“Harapan kami selain di Kaloran ini nanti juga bisa mengadakan kegiatan yang sama di kecamatan lain di Temanggung ini. Apalagi kami dari STAB kertarajasa punya keistimewaan yaitu adanya program Samanera dan Athasilani, nah ini kami manfaatkan siapa tahu ada muda-mudi yang tertarik untuk kuliah di STAB Kertarajasa atau mungkin tertarik untuk menjadi Samanera atau Atthasilani. Jadi ketika mereka terinspirasi untuk mengikuti kehidupan di STAB ini nantinya mereka juga bisa menjadi pelopor dan pembimbing di sini, itu harapan kami,” ungkap Bhante.
Selain melakukan kegiatan yang telah terprogram dalam agenda PPM, mahasiswa dan samanera juga ikut dalam kegiatan Pemuda Buddhis. Seperti dalam kegiatan Saresehan “Membincang Tradisi Lokal Maysarakat Buddhis Indonesia” para samanera, mahasiswa dan dosen pendamping berbaur dengan pemuda Buddhis dalam diskusi tersebut.
“Kami juga ingin ketemu dengan pemuda Buddhis Temanggung untuk sekedar berbagi pengalaman. Dan akhirnya bisa kesampaian, berbincang dan diskusi bersama, semoga memberi manfaat kepada kami dan juga pemuda Buddhis di perdesaan,” kata Fery.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara