• Saturday, 19 May 2018
  • Octaviani Chen
  • 0

Ada dua musuh kedamaian yaitu masa lalu dan masa depan. Bagaimana cara melepas masa lalu dan berhenti mengejar masa depan? Bersikaplah ramah terhadap masa lalu dan masa depan.

Ketika Anda berbaik hati, maka Anda akan melepas dengan mudah. Jika Anda marah, maka akan membuat masa lalu menjadi buruk. Ketika Anda baik terhadap masa lalu, masa lalu menjadi lembut. Orangtua Anda pun begitu, walau tidak sempurna, berbuat baiklah kepada mereka, dan semua orang yang berada di lingkungan kita, berbaik hatilah, sehingga kita mudah melepas.

Kemudian apa yang dicemaskan dari masa depan? Kita pun bersikap baik terhadap masa depan, melihat sisi yang terbaik dari masa depan. Di Perth, banyak sekali yang mencemaskan saya jika saya naik pesawat. Resiko yang sangat tinggi, tapi saya tidak takut. Jadi pada saat Anda tidak takut akan masa depan, mudah sekali untuk melepas.

Jadi Anda menembus masa lalu, masa depan, dan berada pada momen kini. Nikmati momen kini, begitu sampai di kelopak paling dalam, itu sangat bahagia. Di kelopak paling dalam, Anda menemukan jeda di antara kata-kata, keheningan berada tepat di momen kini. Ini menakjubkan.

Anda cukup mengamati keheningan dengan penyadaran. Yang biasa Anda sadari adalah napas Anda, napas masuk dan napas keluar. Mengapa napas itu terjadi secara alami meskipun Anda tidak memilikinya? Karena Anda begitu santai, tidak mengkhawatikan masa lalu dan masa depan.

Bagaimana kita mengamati napas? Jadi untuk orang yang belum pernah meditasi, caranya mudah yaitu pejamkan mata, lalu tarik napas keluar masuk 3 kali, kemudian buka mata. Semua orang pasti bisa ini. Bagaimana kamu tau itu napas masuk dan napas keluar 3 kali? Mereka tidak konsentrasi pada ujung hidung atau perut, mereka hanya memperhatikan napas masuk dan keluar. Ini sangat penting karena untuk tidak memilih-milih di mana kalian memperhatikan napas. Karena Anda tidak melakukan banyak aktivitas, maka batin tidak kehilangan energi. Ini malah membangun energi.

Batin

Ada dua bagian batin, yaitu yang pertama yang aktif (si pelaku). Jadi batin Anda yang telah melakukan meditasi adalah cettana/kehendak. Bagian kedua yaitu si pengetahu (cukup mengetahui) secara pasif hanya mengamati. Jadi pada saat itu muncul wawasan bahwa kita mengeluarkan banyak energi untuk mengkhawatirkan dan mencemaskan yang aktif. Sehingga bagian yang mengetahui saja tidak mendapatkan energi sama sekali.

Di meditasi kita membatasi energi yang mengalir ke bagian aktif, sehingga bisa mengalir juga ke si pengetahu. Makin sedikit yang kita lakukan, makin bangun/sadar kita. Dan ini adalah salah satu alasan mengapa manusia di dunia ini mengalami depresi.

Saat kita masuk ke momen kini untuk bersantai dan melepas. Awalnya memang sangat mengantuk, tapi nanti akan muncul suatu energi jika terbiasa. Tanpa upaya, Anda menjadi hening. Lima indra akan berhenti, dan Anda masuk dalam batin (indra keenam).

Dalam batin, Anda akan bahagia dan terasa indah. Yang terjadi adalah Anda bernapas tapi sangat lembut. Seperti kelopak teratai membuka dan sangat indah, yaitu Anda melihat wawasan dalam batin Anda seperti apa. Inilah tahap – tahap meditasi yang sangat kuat.

Bukan hanya lonjakan energi yang kuat, tapi juga inilah suatu penyembuhan. Bukan hanya penyembuhan tapi Anda juga punya batin yang kuat. Dari suatu keheningan barulah Anda bisa melihat hal – hal sebagaimana adanya.

Kutipan kitab suci Buddhis, ketika seorang raja pergi mengunjungi Buddha, jadi dia masuk ke gubuk Buddha lalu berterima kasih karena tinggal dekat kerajaan. Mengapa baginda Raja senang sekali? Tiap kali saya mengunjungi Anda, para siswa Buddha selalu tersenyum dan terlihat bahagia. Buddha menjawab, “Itulah yang terjadi jika Anda bermeditasi dengan benar dan mendapat wawasan batin.”

Octaviani Chen

Dalam pendalaman Dharma

 

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *