Akhirnya Mulan main juga setelah tertunda COVID-19! Tapi bukan di bioskop ya temen-temen! Kali ini sang Disney Princess dari Tiongkok muncul di Disney Plus Indonesia per tanggal 5 September 2020.
Di tengah pandemi ini, kisah Mulan tampaknya menjadi sangat relevan. Apalagi jika kita tahu bahwa tokoh legendaris Tiongkok yang sukses mewarnai animasi Disney ini berasal dari Wuhan, Provinsi Hubei yang mana merupakan asal pandemic COVID. Uniknya, pemeran Mulan di film anyar 2020 ini, Liu Yifei, juga merupakan aktris kelahiran Wuhan.
Kebetulan atau jodoh karma?
Tapi yang pasti Hua Mulan adalah seorang tokoh perempuan yang disegani oleh umat Buddhis dan umat Taois di Gunung Mulan, Hubei – salah satu tempat tersuci Buddhis dan Taois.
Kisah Mulan yang paling tua berasal dari tahun 568 M yaitu Mulan Shi (Nyanyian Mulan) di kitab Gujin Yuelu yang ditulis oleh bhiksu Buddhis bernama Zhijiang. Ceritanya terus berkembang. Kisah beliau yang sarat dengan elemen Buddhis dan Taois dapat dilihat di versi naskah Mulan Qinu Zhuan dari masa Dinasti Qing.
Hua Mulan lahir di desa Dacheng Tan, Kota Yaoji, Huangpi. Zhu Tianlu dan Zhao Guizhen tidak memiliki anak pada usia lima puluh dan berdoa untuk seorang anak di Gunung Qingshi atas saran Bhiksu Zuiyue di Vihara Avalokitesvara. Suatu hari, Zhu Tianlu jatuh tertidur ketika dia beristirahat di bawah pohon magnolia. Dia bermimpi bahwa Kaisar Dewata Zhenwu (Xuantian Shangdi / Sudrsti Mahabodhisattva) menyerahkan seorang bayi yang merupakan seorang dewata yang terpilih untuk merampungkan hal besar di kerajaan
Mereka berhasil memiliki bayi pada tanggal 18 bulan ke-4 tahun depannya, dan menamainya dengan nama pohon magnolia (Mulan) yang ada di mimpi sang ayah.
Belum berumur 10 tahun, Zhu Mulan telah menguasai ketiga ajaran Tridharma (Tao, Buddha, Konfusianis), Transmisi Batin ke Batin [dari Chan] dan Dharma yang Agung.
Bhiksu Zuiyue, kepala wihara Avalokitesvara di Perbatasan Shuanglong tersebut mengundang Upadhyaya Shangwu membabarkan Dharma. Ketika menaiki tahta Dharma, Chan (Zen) Master Sangwu menanyai perihal Dharma pada audiens Sangha dan umat namun tiada satupun yang bisa menjawab. Tak disangka, Mulan yang ketika itu berusia 10 tahun dapat menjawab dan berdebat Dharma dengan amat lancar dengan sang guru Chan bagaikan koan-koan Zen di masa lampau.
Mulan juga menjadi murid dan berlatih bela diri dengan sangat keras bersama pendeta Tao Tieguan Daoren dan Chan Master bhiksu Sangwu, guru pertamanya.
Orang Hun atau orang Khan dari utara menyerbu dan wajib militer dimulai. Ayahnya, Zhu Tianlu, sudah tua dan lemah. Akhirnya, dengan penuh rasa bakti (Xiao), Mulan memutuskan untuk menyamar sebagai seorang pria untuk pergi ke tentara. Ia dan para tentara memenangkan banyak pertempuran melawan penjajah Hun. Sebagaimana animasi dan film terbarunya, di kisah asli novelnya, Mulan juga punya relasi romantis dengan tentara bernama Wu Deng
Usai memenangkan banyak peperangan, Mulan memberi hormat pada guru Taois Jingsong di gunung Wutai. Jingsong mengajak Mulan menemui guru Konfusianis Wu Dagao, yang mengajarnya ajaran Kongzi dan Mengzi juga Lima Kebajikan. Akhirnya Mulan mencapai pencerahan dan mendapat gelar budiman di Kementerian Istana.
Belakangan, Mulan mengubahnya nama keluarga untuk Hua karena kemahirannya bermain senjata tombak pendek. Akhirnya Mulan dipanggil dengan julukan Hua Mulan.
Kisah heroiknya sebagai perempuan, mengingatkan kita akan Avalokitesvara dalam wujud perempuan, Tara. Dalam naskah Yiyuan Shizong, Shangtu Ji, dikisahkan suatu ketika Mulan membuka pintu, ia melihat penampakan Avalokitesvara di awan-awan yang kemudian berubah menjadi Vajrapani. Avalokitesvara memberitahu Mulan bahwa ia akan dikenal luas. Lalu Mulan mendapatkan realisasi:
“Wujud perempuan berubah menjadi tubuh lelaki. Dan seorang lelaki kemudian akan menjadi perempuan!”
Ini adalah manifestasi nyata Avalokitesvara yang dinyatakan dalam Saddharmapundarika Sutra, di mana beliau dapat mengambil wujud Vajrapani atau bahkan seorang gadis demi menyebrangkan para makhluk.
Saat ini jika anda berkunjung ke Gunung Mulan di Hubei, Wuhan, anda masih bisa menemukan banyak kuil Taois dan wihara Buddhis di sana. Wihara Chan Shanggu yang didirikan bhiksu Zuiyue berdiri sejak masa Dinasti Tang. Total ada 6 wihara Buddhis Chan di sana.
Para pendeta Tao yang ada di Gunung Mulan semenjak DInasti Sui merawat kuil utama Mulan di tempat kelahirannya. Di sana ada berbagai aula untuk dewi Taois Doumu dan Tiga Kemurnian Tao (Sanqing).
Gelar Mulan di altar utamanya adalah 忠孝勇烈 yang bermakna “setia, berbakti, pemberani dan heroik” yang juga tertera di pedang Mulan versi film 2020-nya ini.
Masih penasaran? Yuk akan kita ulik lebih detil dengan webinar Zoom “Heavenly Worthy Mulan: A Filial Goddess and World Saviour” pada hari Minggu, 13 September 2020 yang diadakan Perkumpulan Muda Tridharma dan Backtotheroots.id didukung Buddhazine. Registrasi +62-81-9129-35960
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara