• Wednesday, 20 July 2016
  • Hendrick Tanu
  • 0

“Interpretasi saya mengenai ‘Enlightened (Tercerahkan)’ adalah mereka terhubung kembali dengan kehidupan, dengan cara yang hampir Zen. Ada insan-insan yang bersedia mengambil satu momen untuk memberikan apresiasinya pada dunia. Itulah filosofi saya.” (John Hanke, pencipta Pokémon Go dan Ingress)

Hanya dalam beberapa hari, Pokémon Go menjadi heboh besar-besaran di seluruh dunia, sehingga tak ayal sang pembuatnya yaitu CEO Niantic, John Hanke, akhirnya menjadi sorotan media.

Awalnya, John membuat game augmented reality dengan nama Ingress. Salah satu tujuannya membuat game ini adalah mengajak para gamer untuk keluar berjalan-jalan, alih-alih duduk diam yang berdampak buruk pada kesehatan dan secara psikologis. Augmented reality adalah teknologi yang menggabungkan antara dunia nyata dengan dunia maya.

“Bagi saya, Ingress adalah tentang melakukan perpindahan fisik di bumi. Luar biasa. Sebuah dorongan sederhana yang membuatmu mengubah kebiasaanmu. Saya juga menggunakannya sebagai alasan untuk menarik anak-anak saya keluar dari rumah ketika mereka tidak mau,” jelas John yang setelah sukses kemudian juga menerapkan pola augmented reality yang sama pada Pokémon Go.

Di game Ingress, ceritanya terdapat dua faksi yang berbeda pandangan: Enlightened dan Resistence. Ketika John bermain game ciptaannya sendiri itu, ia memilih untuk tergabung dalam faksi Enlightened karena cocok dengan filosofi Zen yang dianutnya. Pemilik akun Twitter @johnhanke itu mem-follow akun berbasis Buddhisme Zen, seperti @tinybuddha dan @Zen_Moments.

Para master Zen banyak membicarakan kaitan antara pencerahan dengan kesadaran kita akan dunia, contohnya seperti guru Zen Ven. Guo Jun yang menulis dalam bukunya, “Pencerahan datang ketika kalian terhubung dengan dunia. Ketika kalian benar-benar terhubung intim dengan semua orang dan semua hal, pencerahan datang pada kalian. Momen kini dan nafas menghubungkan kita dengan dunia.”

Di game Pokémon Go ini, pemain memang bisa banyak menjumpai banyak trigger yang dapat memperkuat ke-eling-an kita, jika caranya tepat. Di mana-mana kita akan dapat menjumpai patung, air mancur, mural dan tempat-tempat menarik yang sebelumnya kita cueki. Pemain dapat menyadari keindahan dan keunikan lingkungan sekitar dengan berjalan-jalan sehat menikmati momen terkait. Tak seperti aplikasi lainnya yang menyita seluruh perhatian kita pada game di layar, Pokémon Go justru mengaitkan permainannya dengan lingkungan sekitar yang nyata. “Saya tidak berpikir bahwa kami akan bangun di ruangan gelap dengan sepotong alat elektronik diikat di kepala kami seperti Oculus Rift. Saya lebih senang untuk pergi ke luar dan membangun hubungan sosial yang nyata,” jelas John.

“(Augmented reality) tidak memisahkan pengguna dari realitasnya, tapi justru menggunakan realitas itu dan mengubahnya,” sebut sebuah studi psikologi di jurnal Computers & Education tahun 2013 seperti dikutip dari Kompas.

“Efek ini bisa menimbulkan rasa terkejut dan penasaran di kalangan penggunanya,” lanjut studi itu.

Tak lama setelah booming, banyak media massa memuat berbagai berita positif dan negatif terkait Pokémon Go, mulai dari aktifnya sosialiasi karena banyaknya kawan sepermainan sampai ramainya ruang-ruang publik di mancanegara dan juga tanah air karena banyaknya Pokémon yang bisa ditangkap di sana. Meskipun begitu, banyak juga berita kecelakaan kendaraan dan perampokan yang tak terhindarkan, diakibatkan karena keteledoran ketika menatap layar bermain Pokémon Go dengan mengabaikan keadaan lingkungan sekitar.

Membaca dampak positif dan negatif itu, apa yang mestinya kita lakukan? Apakah baik atau buruk jika kita ikut-ikutan main? Jangan-jangan nanti malah kecanduan dan lupa yang lainnya. Alih-alih menyadari lingkungan sekitar sebagaimana tujuan game tersebut, yang ada malah ketidakwaspadaan karena mata terus-menerus memelototi layar gadget, terlena dalam nafsu mencari Pokémon. Di tengah-tengah masyarakat modern yang kian sibuk pikirannya, tentu saja Pokémon Go bisa menjadi pendorong yang luar biasa bagi pikiran yang mudah kalut dalam permainan game. Kita tidak lagi berjalan menikmati alam sebagaimana adanya karena terus-menerus dipenuhi misi mencari Pokémon. Berita-berita tentang dampak positif permainan Pokémon Go bahkan bisa jadi alasan-alasan terselubung untuk membenarkan pikiran yang kalut tersebut.

Sebetulnya, bermain Pokémon Go dengan kesadaran atau malah kecanduan tergantung pada tingkat keterampilan kita dalam menerapkan Dharma dan meditasi dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana aplikasi game lainnya, Pokémon Go dapat memancing kreativitas dan fokus, namun jika keliru dapat menjebak kita dalam dunia imajinasi yang tidak menghiraukan kondisi area sekitar. Permainan menatap layar gadget tentu sangatlah menantang ketika di waktu yang sama harus awas dan waspada berjalan-jalan di jalan dan publik. Dampak negatif yang ada tentu bertolak belakang dengan aspirasi pembuatnya yaitu agar para pemain terhubung dengan dunia sekitar.

Alih-alih mengucilkan diri dari perkembangan teknologi, dalam Zen kita diajarkan untuk eling terhadap setiap momen hidup kita, apakah itu makan, tidur, duduk, bekerja, berolahraga, atau bahkan ketika bermain Pokémon Go. Permainan Pokémon Go menantang kesadaran kita untuk bisa benar-benar ajeg baik di dunia virtual maupun situasi sebenarnya di dunia nyata. Barangkali ini akan sangat menguji mental karena untuk sadar berjalan di dunia nyata saja sudah sulit apalagi ditambah dengan Pokémon Go sambil berjalan –sudah barang tentu merupakan ujian berat bagi seorang awam. Tantangannya jadi dobel, kuadrat.

Chris Plehal, meditator Headspace memberi komentarnya, “Jika Pikachu dan teman-temannya menjadi kehidupan nyatamu, jangan sungkan-sungkan untuk mengklik tombol delete (hapus).”

Sepanjang para monster imut tidak itu merebut kewaspadaanmu, ke-eling-anmu terhadap dunia nyata, maka ya oke-oke saja bermain Pokémon Go sambil menuai pengaruh-pengaruh positifnya. Latihan meditasi adalah kuncinya. Be Zen in whatever you do.

*) Hendrick Tanuwidjaja bisa ditemui di twitter @hengki_hendrick dan instagram @hendrickhengki

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *