• Thursday, 4 January 2018
  • Kirmi
  • 0

Bagaimana Buddhadhamma memandang perempuan, pendidikan, dan spiritualitasnya?

Penyelenggara pendidikan formal membuka kesempatan yang sama bagi peserta didik laki-laki dan perempuan, namun baru sedikit proses pendidikan yang menerapkan keadilan gender.

Bahkan kondisi masyarakat yang masih kental dengan budaya membedakan kodrat laki-laki dan perempuan (partiarki lebih mengutamakan laki-laki) secara otomatis mempersempit kesempatan anak perempuan untuk menikmati pendidikan yang lebih tinggi.

Meski demikian telah lahir tokoh-tokoh penting perempuan dalam berbagai bidang, di Indonesia bahkan pernah memiliki presiden perempuan. Walaupun secara jumlah tokoh laki-laki yang berpengaruh tetap lebih banyak, namun lahirnya perempuan-perempuan hebat dalam kondisi mereka yang termarjinalkan memberikan bukti kemampuan mereka yang sebenarnya.

Kemampuan sama yang dapat dicapai dan dimiliki perempuan seperti halnya kemampuan laki-laki juga telah terjadi pada zaman kehidupan Buddha. Seperti digambarkan dalam kitab Pali yang menjelaskan beberapa kisah di antaranya tentang Buddha memiliki murid utama dalam Sangha bhikkhu yaitu Sariputta dan Moggallana demikian juga dalam Sangha bhikkhuni yaitu Khema dan Uppalavana (Narada, 1998:32).

 
Demikian halnya tentang kisah Visakha dalam Dhammapada Athakatha yang menjelaskan keberhasilan Viskha dalam menyadarkan ayah mertuanya sehingga mendapat gelar Migaramatta (Ibu Migara).

Kisah lain tercatat dalam kitab Theri gatha (mengambarkan kemampuan yang dicapai oleh bhikkhuni), bahkan setelah Buddha Parinibbana Raja Asoka (sekitar abad ke-3 SM) mengirim Bhikkhuni Sanghamita untuk mendirikan Sangha Bhikkhuni di Srilanka.

Agama dan pendidikan merupakan dua hal yang melebur dalam sebuah proses tak terpisahkan di mana orang belajar agama merupakan proses pendidikan dan orang mengenyam pendidikan juga menerapkan ajaran agamanya.

Pendidikan sangat berpengaruh terhadap cara pandang dan cara berpikir seseorang, dan berperan dalam menciptakan lingkungan yang tepat atau tidak tepat untuk sebuah proses pertumbuhan kehidupan.

Faktor perkembangan Buddhadhamma

Berkembang atau merosotnya agama Buddha tergantung dari empat kelompok yaitu bhikkhu, bhikkhuni, upasakha, dan upasikha. Keempat kelompok ini dapat saling menjaga sila dan moralitasnya serta saling membantu dalam mengembangkan Buddhadhamma.

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa Sangha bhikkhuni saat ini hanya terbatas di beberapa negara saja dan pada mahzab tertentu, sehingga bagikan empat pilar rumah yang satu terlihat samar-samar.

 
Pendidikan terjadi sepanjang hayat hidup manusia yang dapat dipelajari melalui istitusi, maupun pribadi, dalam segala apek (pengetahuan, sosial, keterampilan, seni, bahasa, bahkan ranah spiritual).

Proses pendidikan tidak terlepas dari sosok figur, guru, maupun pembimbing baik dalam ranah formal maupun nonformal, secara kelompok maupun pribadi.

Nasib guru

Bagaimana dengan minimnya guru bagi banyaknya masyarakat yang membutuhkan? Terutama dalam pendidikan spiritual yang merupakan pondasi dari segala pendidikan lainnya.

Seberapa banyakkah kita menemukan guru spiritual perempuan buddhis yang begitu menginspirasi untuk perjalanan spiritual umatnya? Atau kita hanya berjalan datar melihat segalanya sudah tersedia, tanpa melihat ada sesuatu yang hilang.


Tenzin Palmo. Ist

Saat ini sudah dapat kita jumpai buku yang mengisahkan perjalanan spiritual perempuan dari berbagai aliran yang menceritakan kisah mereka dalam laku spiritual, salah satunya Tenzin Palmo. Dikisahkan oleh Mackenzie:

… Tenzin Palmo dapat bertahan hidup dalam sebuah gua dengan kondisi ekstrem, dengan semangat keperkasaannya ia bermeditasi di Jalan Pencerahan dengan tubuh seorang perempuan.

Hatinya kuat, hasratnya setebal baja, tetapi hal yang memprihatinkan adalah hanya sedikit orang yang mendukungnya selama masa perjuangan.

Permasalahannya ia sendirian, menapaki jalan yang belum ia tempuh sebelumnya. Tidak ada contoh hidup, seorang perempuan dengan kualitas spiritual yang mengagumkan yang bisa menjadi panutan baginya, tidak ada guru perempuan yang telah berhasil menapaki jalan ini sebelumnya yang dapat dimintai nasihat dan dukungan.

Tidak ada peta yang secara khusus mengambarkan Jalan menuju Pencerahan bagi perempuan yang lengkap dengan suka dan dukanya. Tidak ada seorang Dalai Lama Perempuan yang Agung yang dapat memberikan petunjuk apa yang dimaksud dengan spiritualitas perempuan (Lenny Hidayat dkk, 2008:160).

Demikian halnya dengan pernyataan Chatsumarn Kabilsingh, “Di Asia, Wanita memiliki kesempatan terbatas, baik dalam peran maupun tanggung jawab, terhadap agama Buddha.


Sister Chan Khong. Plumvillage.org

Hal ini tidak saja menghalangi partisipasi wanita dalam agama Buddha, tetapi juga menghambat pertumbuhan agama Buddha secara keseluruhan (Lita, 2010:98). Sebuah tradisi yang berbeda telah dibangun baik untuk Sangha maupun umat awam seperti yang diceritakan oleh Sister Chan Khong;

… di Plum Village, salah satu prinsip pedoman, tepat, dari permulaan, adalah saudara dan saudari akan mendapat persamaan total.

Dua orang anggota Sangha yang pertama menerima transmisi menjadi guru Dharma di Plum Village adalah wanita. Thay juga mengombinasikan kebajikan-kebajikan kerja menurut demokrasi dan senioritas. Demokrasi harus berjalan dengan penghargaan dan rasa hormat bagi kematangan kebijaksanaan.

… di Plum Village hanya dewan dari semua biksu dan biksuni (yang telah diupasampada penuh) yang membuat keputusan, bukan kepala wihara.  (Jani, 2015:390-391).

Bagaimana laku spiritual perempuan di Indonesia?

Kirmi

Tinggal di Temanggung, Jawa Tengah. Ibu dari Atisha, Kepala Sekolah Paud Saddhapala Jaya.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *