Legenda dunia hiburan tanah air Titiek Puspa, hari ini berulang tahun yang ke-78. Di usianya yang sudah senja, nenek kelahiran 1 November 1937 tersebut masih tampak bugar dan sering tampil centil yang menjadi ciri khasnya.
Siapa sangka, pada tahun 2009, ia pernah divonis menderita kanker rahim stadium 2. Namun vonis tersebut tidak lantas membuatnya menyerah, ia tetap semangat menjalani perawatan, bahkan ia masih sempat menulis lagu.
“Saya menjalani empat kali tahap kemoterapi, 28 kali radiasi. Saya nyaris putus asa. Sakit banget, sampai nggak bisa jalan dan harus digendong,” begitu tuturnya seperti dikutip dari Surya beberapa waktu lalu.
Titiek mengaku beruntung ketika kemudian bertemu dengan seorang shinse yang piawai dalam hal pengobatan alternatif.
Caranya? “Meditasi,” jawab singkat nenek 14 cucu ini.
Perempuan yang terlahir dengan nama Sudarwati ini lalu menambahkan, yang dilakukan sangat sederhana. Dia harus duduk tenang, konsentrasi, dan meletakkan ujung lidah di langit-langit bibirnya.
Kegiatan itu dilakukan setiap hari selama lima jam. “Tiap satu jam istirahat,” urainya. Selama itu pula dia harus mengatur pernapasan dari hidung. “Saat itu saraf akan mencari titik-titik yang rusak dalam tubuh ini,” ungkap Titiek yang sudah memiliki lima orang cicit.
Saat menjalankan meditasi, ia merasakan tubuhnya seperti melayang. “Saya merasakan nikmat, tubuh enteng banget,” beber Titiek.
Menurut Titiek, selama sakit dia melakukan meditasi itu 13 kali. Hasilnya? Ketika memeriksakan diri kembali ke rumah sakit di Singapura, dokter yang sempat merawat kasusnya hampir tak percaya.
“Karena kemo dinyatakan bersih, saat disinar juga bersih, dan bagian kebidanan juga menyatakan bersih!” tandas perempuan yang pernah membintangi film Minati Gadis Dusun ini.
Meski dinyatakan sembuh, Titiek Puspa tetap melakukan meditasi setiap hari. Namun, waktunya tidak selama seperti saat sakit. “Setiap hari cukup 30 menit,” ujar penyanyi dan pencipta lagu yang sejak usia 35 tahun mengatur pola makan sehat.
Kini, Titiek Puspa tak lagi makan seafood dan kambing. “Daging paling sebulan sekali. Yang utama itu sayur dan ikan,” pungkasnya. (tribunnews)
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara