• Sunday, 3 December 2023
  • Surahman Ana
  • 1

Foto     : Surahman Ana

Pada pertengahan bulan September lalu, BuddhaZine mempublikasikan artikel yang merespon pernyataan kontroversial dari Guru Gembul, yang mengindikasikan bahwa Agama Buddha di Indonesia beresiko punah. Artikel tersebut membahas berbagai faktor yang diangkat oleh Guru Gembul sebagai penyebab potensial kepunahan Agama Buddha.

Dalam konteks ini, muncul pertanyaan, apakah klaim tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara data berdasarkan perkembangan Agama Buddha di Indonesia?

Menurut data Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) hingga 31 Desmber 2022, seperti dikutib oleh satudata.kemenag.go.id, jumlah penduduk Indonesia yang beragama Buddha tercatat sebanyak 2.016.564 jiwa atau 2,02 juta jiwa. Jumlah tersebut setara dengan 0,73% dari populasi Indonesia yang sebanyak 277,75 juta orang.

Data lain seperti dikutip tirto.id, perkembangan umat Buddha sejak 1971 hingga 2010, proporsi umat Buddha di Indonesia menunjukkan tren yang stagnan. Hasil sensus penduduk Badan Pusat Statistik (BPS) pada 1971, memperlihatkan porsi umat Buddha di Indonesia sebanyak 0,92 persen dari jumlah penduduk. Sekitar satu dekade kemudian, tepatnya pada 1980, peningkatannya hanya 0,04 persen menjadi 0,96 persen terhadap populasi Indonesia.

Pada 2000, proporsi umat Buddha di Indonesia mencapai 1,1 persen atau setara dengan 2,3 juta penduduk di Indonesia. Pada sensus 2010, jumlah penduduk yang beragama Buddha menurun menjadi 1,7 juta jiwa atau sekitar 0,72 persen dari populasi penduduk Indonesisa yang sebanyak 237.641.326 jiwa. Sedangkan data tahun 2022 hanya mengalami kenaikan 0,01 persen menjadi 0,73 persen penduduk Indonesia.

Angka ini pun menarik perhatian seorang Peneliti Institut Kewarganegaraan Indonesia (IKI), Eddy Setiawan. IKI adalah organisasi non profit yang bekerja pada tiga isu yaitu kewarganegaraan, kependudukan dan penghapusan diskriminasi. Ia menekankan, ada hal yang perlu diperhatikan dalam melihat statistik.

“Secara persentase 0,7 atau 0,8. Secara jumlah mungkin hampir 2 juta orang. Angka ini terlihat kecil karena jumlah penduduk kita 270an juta. Kalau di Singapura atau Malaysia, 2 juta orang persentasenya akan terlihat besar tentunya. Itu perlu digarisbawahi dalam melihat angka statistik,” ujar Eddy.

Keberadaan umat Buddha Indonesia tersebar di 38 provinsi dari ujung Pulau Sumatra hingga Papua. Berikut grafik umat Buddha dari tahun 2019 hingga 2022:

Sumber Data : Dukcapil, di kutip satudata.kemenag.go.id

Berdasarkan rincian data Dukcapil, DKI Jakarta adalah provinsi dengan pemeluk Agama Buddha terbesar di Indonesia sebanyak 393.465 jiwa. Menyusul di posisi kedua adalah Sumatra Utara dengan jumlah umat Buddha 351.913 jiwa. Ketiga adalah Kalimantan Barat sebesar 302.673 jiwa, selanjutnya menduduki peringkat keempat dengan jumlah umat Buddha 147.811 jiwa adalah Kepulauan Riau. Provinsi Banten barada di posisi kelima dengan umat Buddha sebanyak 144.991 jiwa, dan posisi keenam adalah Provinsi Riau sejumlah 136.869 jiwa.

Dari 38 provinsi, nampak sebagian besar mengalami penurunan jumlah umat Buddhanya. Penurunan terbesar terjadi di Provinsi Kalimantan Barat, terhintung sejak 2019 hingga 2022 menurun sebesar 27.965 orang. Penurunan terbesar kedua adalah Provinsi Sumatra Utara yaitu 9.489 orang. Selanjutnya adalah Provinsi DKI Jakarta dengan jumlah penurunan 5.540 orang.

Di Jawa Timur nampak penurunan cukup banyak mencapai angka 4.407 orang. Hal yang sama juga terjadi di Jawa Tengah dengan penurunan sebanyak 3.034, Bangka Belitung menurun 3.843 orang, dan Lampung 3.332 orang.

Di sisi lain, selama tiga tahun umat Buddha Indonesia juga mengalami kenaikan jumlah di delapan provinsi yaitu Banten, Kepulauan Riau, Riau, Bali, Sumatra Selatan, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur. Kenaikan terbesar terjadi di Provinsi Banten dengan penambahan umat sebanyak 8.808 orang. Urutan kedua adalah Provinsi Kepulauan Riau sebesar 4.056 orang, disusul Porvinsi Riau dengan jumlah penambahan 3.125 orang.

Pulau Jawa sebagai pusat peradaban Agama Buddha masa lalu ternyata mengalami penurunan cukup besar. Sebanyak 4.394 umat Buddha di Pulau Jawa hilang dalam tiga tahun terakhir. Secara total keseluruhan umat Buddha Indonesia mengalami penurunan sebesar 45.586 orang dalam kurun waktu 2019 hingga 2022.

Apakah fenomena demikian lantas manjadi tanda akan punahnya Agama Buddha di Indonesia?

Berbicara mengenai agama Buddha, seperti kutipan tirto.id, kita bisa menelusuri bagaimana pertumbuhan penganut ajaran ini di seluruh dunia. Pew Research Center bersama International Institute for Applied Systems Analysis (IIASA) melakukan penelitian dan proyeksi populasi umat beragama pada 2050. Pada penelitian ini, mereka melakukan proyeksi demografis menggunakan data usia, fertilitas, kematian, migrasi, dan perpindahan agama berbagai penganut agama di seluruh dunia. Proyeksi ini mencakup agama besar seperti Muslim, Yahudi, Kristen, Hindu, Buddha, penganut kepercayaan rakyat, dan penganut kepercayaan lainnya.

Pew Research menemukan bahwa populasi umat Buddha seluruh dunia pada 2050 kurang lebih sama dengan populasi pada 2010, yakni 0,49 miliar penduduk. Populasi penganut Buddha diperkirakan stabil karena tingkat fertilitas yang rendah dan populasi yang menua. Seperti yang terlihat dari negara dengan populasi umat Buddha paling banyak di Cina, Thailand, dan Jepang.

Di Indonesia, meski jumlah penganut Agama Buddha terbilang sedikit dibandingkan dengan penganut agama lain seperti Islam dan Kristen, agama Buddha memiliki sejarah panjang di Nusantara. Bukti keberadaan agama Buddha di Nusantara ditemukan sejak abad ke-7, ditandai dengan keberadaan sejumlah candi di Jawa dan Sumatera, termasuk candi Muaro Jambi pada abad ke-7 dan candi Borobudur yang dibangun pada abad ke-8 dan ke-9.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

1 comment on “Lihat Data, Benarkah Agama Buddha di Indonesia akan Punah?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *