• Friday, 15 January 2016
  • Sutar Soemitro
  • 0

Teror bom dan baku tembak yang terjadi di Jalan MH Thamrin, Jakarta pada Kamis (14/1) ditanggapi rakyat Indonesia bukan dengan rasa takut. Seruan #KamiTidakTakut beredar luas terutama di media sosial.

Tujuh nyawa menjadi korban dalam teror tersebut: 5 teroris dan 2 warga sipil. Aparat keamanan pun telah berhasil mengidentifikasi pihak yang bertanggungjawab di balik aksi teror, yaitu ISIS. Dan pihak ISIS pun melalui media propagandanya, seperti dikutip Reuters, mengaku bertanggungjawab.

Menanggapi aksi teror tersebut, dua tokoh umat Buddha, Bhikkhu Sri Pannyavaro dan Bhikkhu Dharmavimala, memberikan tanggapan agar penghargaan dan belas kasih kepada semua makhluk lebih dikedepankan dalam menyelesaikan setiap masalah.

Bhikkhu Sri Pannyavaro menyebut aksi teror tersebut sebagai tindakan picik dan mengajak para pemimpin agama untuk memberikan keteladanan.

“Orang yang picik batinnya selalu bertindak picik. Semua pemimpin agama harus memberikan keteladanan menerima perbedaan dan memberikan koreksi terhadap segala yang keliru dengan tetap mengedepankan penghargaan terhadap semua kehidupan,” ujar Bhante Pannyavaro melalui pesan singkatnya.

Bhante Pannyavaro juga mengingatkan kembali, cara-cara kekerasan seperti yang dipilih oleh pelaku teror untuk menyuarakan pendapatnya, tidak akan pernah menyelesaikan masalah.

“Sejarah kemanusiaan telah banyak menorehkan catatan bahwa kekerasan tidak akan pernah membawa kesejahteraan,” pungkas Bhante Pannayavaro.

Sementara itu Bhikkhu Dharmavimala menganggap kurangnya pengertian dan belas kasih pada sesama sebagai penyebab lahirnya terorisme. Bhante Vimala juga mengingatkan kita agar lebih hati-hati dalam ikut menyebarluaskan informasi tentang peristiwa teror. Niat awalnya yang baik bisa berubah menjadi tidak baik karena tidak hati-hati.

“Meneruskan berita tidak akurat yang berdampak menciptakan ketakutan pada sesama juga suatu bentuk teror,” ujar Bhante Vimala mengingatkan.

Karenanya, Bhante Vimala berpesan agar kita tetap tenang dan sadar penuh walaupun sedang menghadapi situasi teror, “Praktik sadar penuh menjadi penting untuk melihat realita sebagaimana adanya dan tetap menjaga kedamaian dalam diri. Jika kita tenang, kita dapat berbuat yang terbaik untuk sesama dalam menghadapi terorisme.”

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *