Pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama, mengkritik sistem pendidikan modern yang terlalu berorientasi pada materialisme dan tidak mengandung nilai nilai yang mendalam.
”Saya memiliki pandangan kritis pada keberadaan sistem pendidikan modern yang terlalu berorientasi pada materi,” kata Dalai Lama seperti dikutip brisbanetimes.com. Dalai Lama menghimbau para orangtua dan guru untuk menumbuhkan nilai-nilai spiritual pada anak-anak. Ia juga mendesak agar sistem pendidikan direvisi agar lebih menitikberatkan pada pengembangan hati yang penuh kasih.
Dalai Lama membuat pernyataan tersebut setelah ceramah di Nagarjuna’s Precious Garland di Brisbane Convention and Exhibition Centre pada Kamis (11/6/2015) di sela-sela kunjungan selama 12 hari ke Australia.
Menurut 9news.co.au, ketika Dalai Lama diminta memberikan nasehatnya bagi kaum remaja Australia, ia menekankan pentingnya cinta dan kasih sayang. Dalai Lama juga mengatakan bahwa kualitas-kualitas itu akan memperkaya kehidupan anak-anak sampai mereka dewasa.
“Begitu kita dilahirkan, para orangtua terutama ibu kita, memberikan anak-anaknya kasih sayang yang luar biasa. Ini adalah dasar kehidupan,” ujar Dalai Lama.
“Jika pendidikan tersebut mampu menumbuhkan nilai-nilai seperti yang diberikan oleh ibu kita,” lanjut Dalai Lama, “kita sebagai manusia akan menjadi lebih berbahagia. Tidak akan ada amarah berlebihan, ketakutan serta stres berlebihan.”
Dalai Lama juga menekankan pentingnya ibu atau orangtua menghabiskan waktu bersama dengan anak-anak mereka serta memberikan “cinta tanpa batas”, serta menghimbau para orangtua tidak seharusnya bertengkar.
Sore harinya Dalai Lama menghadiri acara bertajuk lintas agama di Gereja Katedral St. Stephen, Brisbane, dimana ia mencatat bahwa meskipun ada perbedaan agama, namun mereka berbagi nilai-nilai universal.
”Ada perbedaan besar dalam filosofi kita, tetapi kita semua berada pada keyakinan yang sama, yaitu cinta,” ujar Dalai Lama.
Setelah upacara yang dihadiri oleh perwakilan dari umat Kristen, Bahai, Buddhisme Theravada dan Mahayana, Hindu, Yahudi, Islam dan Sikh, Imam Mohamed Abdalla dari Mesjid Kuraby mengucapkan terima kasih kepada Dalai Lama untuk ceramahnya mengenai perdamaian dan toleransi.
“Kita harus hidup di dunia ini, tetapi kita tidak hidup untuk dunia ini,” Direktur Griffith University of Islamic itu berkata, ”Mudah-mudahan kami dapat mengatasi segala prasangka di dalam hati kita masing-masing dan bekerja secara kolektif.”
Awal pekan ini, Dalai lama berbicara tentang dua orang yang religius dan non religius, ”Kita semua memiliki benih cinta kasih dalam diri kita. Dan hal ini adalah sumber harapan bagi umat manusia. Kita perlu lebih memperhatikan nilai-nilai tersebut.”
Namun nilai-nilai itu semakin memudar dari waktu ke waktu, ”Etika Sekuler” yang digagas oleh Dalai Lama mungkin bisa menjadi cara untuk menghidupkan kembali nilai yang telah memudar.
Dalai Lama juga menyarankan, ”Beberapa sahabat saya mengkhawatirkan ide etika sekuler ini. Tetapi sesuai interpretasi India, hal itu tidak berarti menjauh dari agama, melainkan tetap menghormati semua tradisi agama dan bahkan untuk mereka yang tidak memiliki iman,” Dalai Lama menutup pernyataannya. (buddhistdoor)
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara