• Thursday, 24 October 2013
  • Sutar Soemitro
  • 0

Sebuah kabar dukacita datang dari Thailand. Sangharaja Thailand Somdet Phra Nyanasamvara yang tanggal 3 Oktober lalu baru saja merayakan ulang tahun ke-100, meninggal dunia.

Berita dukacita tersebut dikonfirmasi oleh pihak Chulalongkorn University, Bangkok, tempat beliau selama ini dirawat pada Kamis malam (24/10/2013) sekitar pukul 19.30 waktu setempat.

Sangharaja dalam beberapa bulan belakangan ini menderita sakit dan mendapat perawatan rumah sakit. Pada 14 Oktober lalu, Sangharaja menjalani operasi usus akibat infeksi bakteri di Chulalongkorn Hospital.

Sebagai Sangharaja ke-19, beliau tercatat sebagai Sangharaja berumur terpanjang dalam silsilah Rattanakosin di Thailand. Sangharaja adalah pemimpin tertinggi Sangha di negara Buddhis Theravada.

Beliau terlahir dengan nama Charen, dari keluarga Gajavatra, sebagai anak pertama dari tiga bersaudara. Beliau berasal dari Kanchanaburi, sebuah propinsi yang berbatasan dengan Myanmar, sekitar 130 km sebelah barat Bangkok. Beliau lahir tanggal 3 Oktober 1913.

Sejak kecil beliau termasyur karena kecerdasannya. Dan sejak kecil senang bermain dalam lingkungan para bhikkhu. Kadang beliau mencoba mengenakan jubah bhikkhu dan menirukan aktivitas seorang bhikkhu: membawa mangkok, membaca paritta setelah dana terkumpul, berceramah, dan lain-lain.

Beliau ditahbis sebagai samanera di Wat Devasangharam di Kanchanaburi pada usia 14 tahun. Kemudian belajar Dhamma di Wat Bovoranives hingga umur cukup untuk ditahbis menjadi bhikkhu ketika umur 20 tahun di vihara tersebut oleh His Holiness Prince Kromma Luang Vajiranyanavamsa pada tanggal 15 Februari 1933. Beliau diangkat sebagai Sangharaja pada tanggal 21 April 1989.

Sangharaja adalah seorang haus akan pengetahuan, khususnya dalam studi bahasa, terutama sejak mempelajari bahasa Pali. Beliau menguasai sejumlah bahasa, yaitu bahasa Inggris, Perancis, Jerman, Mandarin, dan Sanskerta.

Wat Bororanives, tempat dimana beliau tinggal selama ini akan menjadi tempat upacara besar khusus untuk menghormati kepergian beliau. Ini adalah upacara khusus terbesar yang pernah diadakan lebih dari 100 tahun. (Thai News)

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *